Kamis, 14 Agustus 2025

Studi HCC: Satu dari 3 orang Indonesia Menolak Ibu Menyusui di Tempat Umum

Penelitian yang melibatkan 731 responden secara daring ini meminta peserta menanggapi berbagai skenario menyusui di kafe, ruang kantor, hingga taman.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com
IBU MENYUSUI - Pendiri Health Collaborative Center (HCC), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH saat memaparkan survei terbaru yakni 1 dari 3 orang Indonesia masih tak setuju jika ibu menyusui di tempat umum 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bayangkan, seorang ibu duduk di taman, memeluk bayinya yang menangis lapar. 

Dengan penuh kelembutan, ia mulai menyusui bayinya. Namun, alih-alih mendapat senyum simpati, ia justru menerima tatapan sinis.

Fenomena ini bukan sekadar cerita.

Studi terbaru Health Collaborative Center (HCC) mengungkap, 1 dari 3 orang Indonesia masih tak setuju jika ibu menyusui di tempat umum.

Baca juga: IDAI Ingatkan Pemerintah Soal Kebijakan Ibu Menyusui dan Cuti Enam Bulan

Penelitian yang melibatkan 731 responden secara daring ini meminta peserta menanggapi berbagai skenario menyusui mulai dari taman, kafe, transportasi umum, hingga ruang kantor.

Hasilnya cukup mengkhawatirkan: 30 persen merasa tidak nyaman;  29,7% mengaku gelisah saat melihat ibu menyusui; 50% menolak menyusui tanpa penutup dan  29?rpendapat menyusui sebaiknya hanya dilakukan di ruang khusus.

“Ini bukan sekadar soal nyaman atau tidak nyaman dilihat. Ini soal hak dasar perempuan,” kata Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, pendiri HCC, dalam paparannya akhir pekan lalu.

Tempat yang Paling Sering ‘Dilarang’

Yang cukup mengagetkan, penolakan tertinggi justru terjadi di ruang publik yang akrab dalam keseharian: transportasi umum (33,8%), taman atau ruang terbuka (34,6%); kafe (32,8%) dan tempat makan (30,6%).

Menurut Ray, tren ini menunjukkan banyak orang masih berharap ibu “bersembunyi” saat menyusui. “Kita butuh lebih dari sekadar ruang laktasi. Kita butuh perubahan budaya,” ujarnya.

Jika Ada Pasangan, Pandangan Berubah

Ada temuan positif yang membuat hati hangat: ketika ibu menyusui didampingi pasangan, mayoritas responden menilai momen itu indah, penuh cinta, dan membahagiakan.

“Dukungan pasangan dan orang terdekat benar-benar bisa mengubah cara orang memandang aktivitas alami ini,” kata Ray.

“Menyusui itu sehat, alami, dan penuh perjuangan. Bukan hal yang tabu,” tambahnya.

Bukan Sekadar Ruang, Tapi Perubahan Sikap

Melalui temuan ini, HCC mengajak semua pihak—mulai dari pembuat kebijakan, pelaku bisnis, hingga masyarakat umum—untuk menciptakan ruang publik yang ramah bagi ibu menyusui.

"Sebab, pada akhirnya, menyusui di ruang publik bukan hanya tentang memberi makan bayi, tetapi juga memberi ruang bagi cinta, keberanian, dan hak ibu untuk hadir di tengah masyarakat tanpa rasa takut dinilai," katanya.

Health Collaborative Center (HCC) didirikan sejak Juli 2019, sebagai wadah advokasi kesehatan nirlaba di Indonesia bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH adalah pendirinya sekaligus menduduki ketua di organisasi tersebut.

Yang menjadi fokus HCC adalah kajian ilmiah, riset dan edukasi/promosi kesehatan masyarakat.

Termasuk dibidang nutrisi dan kedokteran komunitas, kesehatan kerja hingga kesehatan mental.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan