Bacaan Doa
Doa Ruku yang Diajarkan Rasulullah, Rukun Sholat yang Tak Boleh Terlewat
Doa ruku adalah salah satu rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan. Dalam beberapa hadis, Rasulullah memberikan contoh melakukan ruku dan sholat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Ruku adalah salah satu rukun shalat, sehingga tidak boleh ditinggalkan.
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menjelaskan mengenai gerakan ruku dalam buku Gerakan Sholat Sesuai Al-Quran dan As-Sunnah oleh Ust. Achmad Rofi’i, Lc.M.Mpd.
Gerakan ruku yaitu mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir untuk ruku' dan ketika bangun dari ruku'.
Kemudian, posisi jari-jari tangan setelah berada di lutut (bukan di paha dan bukan di betis).
"Rasulullah mengajari kami sholat, lalu beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, dan ketika ruku' beliau meletakkan kedua tangannya di atas lututnya." (HR. Imaam Abu Dawud)
Ketika ruku, punggung diusahakan rata, kepala tidak mendongak ke atas dan tidak menunduk ke bawah.
Imam Muslim meriwayatkan dalam sebuah hadis tentang berapa lama Rasulullah melakukan ruku dan gerakan sholat lainnya.
“Aku sholat bersama Nabi Muhammad Saw lalu aku dapati berdirinya, rukuu’nya, i’tidaal-nya setelah rukuu’, dan sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud, dan sujudnya dan duduknya diantara Salam dan berpaling; adalah mendekati sama (lamanya)." (HR Muslim)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa Rasulullah mencontohkan cara sholat.
“Adalah Rosuulullooh membuka sholat dengan Takbir dan membuka bacaan dengan “Alhamdulillaahirrobbil ‘aalamiin”. Dan jika beliau rukuu’, beliau tidak menengadahkan kepalanya keatas, akan tetapi tidak juga menundukkannya, tetapi diantara keduanya (rata). Dan jika beliau bangun dari rukuu’, beliau tidak langsung bersujud sehingga berdiri tegak terlebih dahulu. Dan apabila beliau mengangkat kepalanya dari sujud, belum sujud lagi sehingga duduk dengan lurus. Dan beliau pada setiap dua rokaat membaca Tahhiyyat dimana beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya. Dan beliau melarang dari duduk syaithoon. Dan melarang seseorang menghamparkan kedua sikunya sebagaimana terkaman binatang buas. Dan beliau menutup sholatnya dengan Salam.” (HR Muslim)
Kemenag mencantumkan bacaan ruku dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas III SD Kurikulum 2013 yang disusun oleh Achmad Hasim dan M. Kholid Fathoni, diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi tahun 2018.
Baca juga: Doa setelah Sholat Fardhu Singkat, Rahasia Ringan Hisab di Hari Kiamat
Doa Ruku
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal 'adhiimi wabihamdih (3×)
Artinya: Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Agung dan aku memuji kepadaNya (3×)
atau
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhānakallāhumma rabbana wa bihamdik, allāhummaghfirlī
Artinya: Maha Suci Engkau, ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu. Ya Allah, ampunilah aku.
Kedua bacaan tersebut diajarkan oleh Rasulullah dan disebutkan dalam hadis.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: "Adalah Nabi saw dalam rukuk dan sujudnya mengucapkan Subhanaka allahumma Rabbana wa bihamdika allahummaghfirli.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Hudaifah ra ia berkata: "Aku pernah shalat bersama Nabi saw, di dalam rukuknya beliau membaca: Subhaana rabbiyal-‘adziim dan dalam sujudnya: Subhana rabbiyal-a’la.” (HR. Muslim)
Tata Cara Sholat Fardhu
1. Membaca niat, dapat diniatkan dalam hati mau pun dilafalkan secara lisan dengan bacaan:
Niat sholat zuhur:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an uṣalliya farḍa aẓ-ẓuhri arba‘a raka‘ātin mustaqbila al-qiblah, adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Zuhur empat rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
Niat sholat Asar:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an uṣalliya farḍa al-‘aṣri arba‘a raka‘ātin mustaqbila al-qiblah, adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Asar empat rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
Niat sholat Magrib:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an uṣalliya farḍa al-maghribi thalātha raka‘ātin mustaqbila al-qiblah, adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Magrib tiga rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
Niat sholat Isya:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an uṣalliya farḍa al-‘ishā’i arba‘a raka‘ātin mustaqbila al-qiblah, adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
Niat sholat Subuh:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an uṣalliya farḍa aṣ-ṣubḥi rak‘ataini mustaqbila al-qiblah, adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
2. Membaca takbir
3. Membaca doa iftitah
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْـحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Allāhu akbaru kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi katsīrā, wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī faṭaras-samāwāti wal-arḍa ḥanīfan musliman wa mā ana minal-musyrikīn. Inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-‘ālamīn. Lā syarīka lahū, wa bidzālika umirtu wa anā minal-muslimīn.
Artinya: “Allah Mahabesar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk golongan orang-orang muslim (yang berserah diri).”
4. Membaca taawuz (menurut sebagian ulama)
5. Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat
6. Membaca surah atau ayat Al-Quran
7. Ruku' dengan tuma'ninah (tenang/berhenti sejenak), dengan membaca bacaan:
Subhana rabbiyal 'adhiimi wabihamdih (3×)
Artinya: Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Agung dan aku memuji kepadaNya (3×)
8. Itidal, dengan membaca bacaan:
Sami'allahu liman hamidah. Rabbanaa lakal hamdu mil-us samaa waati wamil-ul ardli wa mil-umaa syi'ta min syai-in ba'du
Artinya: Allah mendengar orang yang memujiNya. Ya Allah, Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu.
9. Sujud, dengan membaca bacaan:
Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdihi (3×)
Artinya: Maha Suci Tuhanku lagi Maha Tinggi dan aku memuji kepadaNya (3×)
10. Duduk di antara dua sujud (ifitrasy), dengan membaca bacaan:
Rabbighfirlii war hamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii
Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rejeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.
11. Sujud kedua, dengan membaca bacaan sama dengan sujud pertama
12. Duduk Tahiyat/Tasyahud Akhir, dengan membaca bacaan:
اَلتَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ،
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ،
السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
وَبَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
At-tahiyyaatu lillaahi was-sholawaatu wat-thayyibaatu,
Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh,
Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahis-shoolihiin,
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad,
kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim,
wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad,
kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim,
fil ‘aalamiina innaka Hamiidum Majiid.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu, wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam."
13. Salam, dengan membaca:
Assalamu'alaikum warahmatullaahi
Artinya: Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.