Bacaan Doa
Doa Kedua Orang Tua agar Allah Mengampuni dan Merahmati Mereka
Doa kedua orang tua agar Allah mengampuni, merahmati, dan mengasihani orang tua seperti mereka mengasihani anaknya ketika masih kecil.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi setiap anak.
Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua disebut Birrul Walidain, yang berasal dari bahasa Arab al-birrul artinya berbuat baik dan walidain artinya kedua orang tua.
Doa kepada orang tua bertujuan menunjukkan kasih sayang, kelemah-lembutan dan memperhatikan keadaan orang tua serta tidak melakukan perbuatan buruk kepada mereka.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kemenag tahun 2013 menyebutkan doa untuk orang tua.
Doa ini diambil dari Al-Quran Surat Al-Isra ayat 24 yang artinya "Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, rahmatilah mereka sebagaimana mereka merawatku kecil.”
Perintah untuk berbakti kepada orang tua disebutkan dalam banyak hadis, termasuk hadis Shahih Bukhari:
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan dan Syu'bah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Habib dia berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Habib dari Abu Al 'Abbas dari Abdullah bin 'Amru dia berkata; seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda: "Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?" dia menjawab; "Ya, masih." Beliau bersabda: "Kepada keduanya lah kamu berjihad."
Sebagai bentuk bakti kepada orang tua, seorang muslim dianjurkan untuk selalu mendoakan kedua orang tua baik untuk orang tua yang masih ada di dunia mau pun telah meninggal dunia.
Doa Kedua Orang Tua
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Allohummagfirli waliwalidayya warhamhuma kama robbayani sogiro
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihaniku di waktu kecil."
Baca juga: Doa Ziarah Kubur Orang Tua, Bentuk Bakti dan Minta Maaf setelah Mereka Tiada
Amalan Birrul Walidain atau Berbakti kepada Orang Tua
Dalam sejumlah disebutkan bahwa seorang muslim dianjurkan untuk berbakti kepada orang tua.
Dari Jurnal Riset Agama, Volume 1, Nomor 1 (April 2021): 45-58, yang berjudul "Berbakti Kepada Orang Tua dalam Ungkapan Hadi", penulis Hofifah Astuti menjelaskan sejumlah hadis tersebut.
1. Jihad di jalan Allah
Sesungguhnya berbakti kepada orang tua merupakan salah satu bentuk jihad di jalan Allah.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al-Walid Hisyam bin 'Abdul Malik berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata, telah mengabarkan kepadaku Al-Walid bin Al-Aizar berkata, Aku mendengar Abu 'Amru Asy Syaibani berkata, "Pemilik rumah ini menceritakan kepada kami seraya menunjuk rumah 'Abdullah ia berkata," Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?" Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya." 'Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Kemudian berbakti kepada kedua orangtua." Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Jihad fi sabilillah." Abdullah berkata, "Beliau sampaikan semua itu, sekiranya aku minta tambah, niscaya beliau akan menambahkannya untukku."
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan dan Syu'bah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Habib dia berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Habib dari Abu Al 'Abbas dari Abdullah bin 'Amru dia berkata; seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda: "Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?" dia menjawab; "Ya, masih." Beliau bersabda: "Kepada keduanya lah kamu berjihad."
2. Ridha Allah tergantung ridha orang tua
Rasulullah pernah bersabda bahwa ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan kemurkana Allah tergantung kepada murkanya orang tua.
Dari Abdullah Ibnu Amar al-'Ash Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR Tirmidzi. Hadis shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim).
3. Menghormati orang tua
Rasulullah mengajarkan umatnya untuk senantiasa menghormati kedua orang tua karena mereka telah susah payah dalam membesarkan anak-anaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?” Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ibumu!” Dan orang tersebut kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ibumu!” Orang tersebut bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu!” Orang tersebut bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi,” Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari No. 5971 dan Muslim No. 2548).
4. Mendahulukan bersilaturahmi ke orang tua
Dalam hadis dan Al-Quran terdapat anjuran untuk menyambung silaturahmi dan yang didahulukan adalah kepada orang tua.
Silaturahmi ini dapat dilakukan dengan mengunjungi rumah orang tua apabila sudah tinggal terpisah, menelepon atau mengirim pesan sekadar bertanya kabar.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.