Minggu, 21 September 2025

Tampil di Jepang, Karsyah Hidayat Tembus Top 6 Digimon Card Game Asia Open Japan 2025

Karsyah Hidayat mengharumkan nama Indonesia dengan tampil di ajang bergengsi Grand Asia Open 2025 di Kobe, Jepang.

Istimewa
Karsyah Hidayat Harumkan Nama DIGI-IN, DCG Indo, dan Indonesia di Grand Asia Open 2025 di Kobe, Jepang. 

TRIBUNNEWS.COM - Digimon selalu punya cara untuk menghadirkan rasa kebersamaan. Dari masa ketika Digivice jadi barang paling diburu di halaman sekolah, hingga kini berubah menjadi Digimon Card Game (TCG) yang dimainkan di berbagai belahan dunia, daya tariknya tetap sama: menghadirkan nostalgia sekaligus persahabatan.

Di Indonesia, salah satu pusat dari semangat itu adalah DIGI-IN, komunitas yang mewadahi kolektor figure, pemilik V-Pet, hingga para pemain kartu Digimon yang jumlahnya terus bertumbuh.

Dari komunitas inilah lahir sebuah kisah inspiratif. Karsyah Hidayat, yang akrab disapa Nasi Uduk dan juga admin utama DIGI-IN, bersama rekannya Raven, berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan tampil di ajang bergengsi Grand Asia Open 2025 di Kobe, Jepang.

Turnamen besar ini digelar langsung oleh Bandai sebagai jalur resmi menuju World Championship, sehingga hanya juara-juara turnamen utama seperti Grand Asia Open Indonesia, DC-1, atau Bandai Card Fest yang bisa tampil di sana.

Karsyah mendapatkan tiketnya berkat kemenangan di Grand Asia Open Indonesia, sementara Raven mengamankan langkahnya melalui DC-1. Pada 24 Agustus 2025, sebanyak 64 pemain terbaik dari Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Tiongkok, hingga Indonesia beradu strategi sejak pagi hingga malam untuk merebut posisi lima besar yang akan melaju ke tingkat dunia.

Persaingan berlangsung sengit. Miku dengan Deck Sakuyamon X keluar sebagai juara, sedangkan Karsyah yang membawa Deck Dukemon menunjukkan permainan konsisten dan berhasil mengakhiri perjalanan di posisi Top 6 Asia. Walau hanya selangkah lagi menuju lima besar, capaian itu tetap menjadi bukti bahwa pemain Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.

Sebagai salah satu dari delapan besar, Karsyah tidak hanya membawa pulang pengalaman berharga, tapi juga hadiah eksklusif berupa kartu Kazuchimon edisi terbatas.

Bagi kolektor, kartu ini memiliki nilai luar biasa karena kelangkaannya, bahkan bisa ditaksir hingga belasan juta rupiah di pasaran. Namun bagi Karsyah, kartu itu lebih dari sekadar harga. “Buat saya pribadi ini bukan sekadar kartu, tapi simbol dari perjuangan saya di Jepang,” ungkapnya.

Kecintaan Karsyah pada Digimon sudah ada sejak lama, berawal dari hobi bermain game konsol. Namun sekitar tahun 2020, ia menemukan gairah baru dalam Digimon Card Game. Menurutnya, memainkan TCG ini terasa seperti benar-benar memiliki partner Digimon di medan pertempuran, sesuatu yang dulu hanya bisa dibayangkan saat menonton serialnya.

Tampil di Jepang jelas bukan perkara mudah. Lawan yang dihadapi adalah pemain-pemain terbaik Asia dengan jam terbang tinggi. Meski begitu, Karsyah tetap memilih untuk menikmati prosesnya. “Tekanan pasti ada, tapi yang penting jangan missplay. Menang itu bonus, kalah pun tetap pengalaman berharga,” katanya.

Keberhasilannya juga tak lepas dari dukungan komunitas. DIGI-IN dan para pemain DCG Indonesia selalu hadir memberi semangat. Walau belum berhasil masuk Top 5, posisi keenam Asia sudah cukup untuk mengangkat nama Indonesia di turnamen prestisius. Ia juga optimis bahwa popularitas DCG di tanah air akan semakin besar, seiring dengan semakin banyaknya pemain baru yang bergabung.

Untuk para generasi berikutnya, Karsyah berpesan agar jangan setengah hati dalam menekuni hobi ini. “Cintai dulu gamenya, nikmati prosesnya. Kalau sekadar ikut-ikutan biasanya cepat hilang minat. Tapi kalau benar-benar suka, pasti bisa bertahan dan berkembang,” pesannya.

Perjalanannya belum berakhir. Masih ada ajang lain seperti Bandai Card Fest dan DC-1 yang menanti. Jika kembali keluar sebagai juara, ia berpeluang tampil lagi di turnamen internasional berikutnya di Thailand, bahkan membuka kesempatan untuk menghadapi pemain dari Amerika dan Eropa.

Di penghujung ceritanya, Karsyah mengajak semua penggemar Digimon untuk bergabung bersama komunitas. “DIGI-IN bukan hanya soal koleksi atau kartu.

Di sini ada persahabatan, nostalgia, dan semangat anak terpilih yang terus hidup. Dari sini, siapa tahu langkah kita bisa membawa nama Indonesia ke panggung dunia.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan