Bacaan Doa
Doa ketika Bersin dan Kalimat Balasannya, Tanda Syukur dan Peduli Sesama Muslim
Doa ketika bersin yaitu kalimat tahmid, Alhamdulillah. Kemudian orang yang mendengarnya sebaiknya membalas dengan mendoakan.
TRIBUNNEWS.COM - Kamu mungkin pernah mendengar seseorang bersin, kemudian mengucapkan "Alhamdulillah".
Kemudian, ada orang lain yang mendengar orang tersebut bersin, lalu mengucap "Yarhamukallah".
Adab tersebut berkaitan dengan hadis yang menunjukkan hal yang harus dilakukan oleh sesama muslim ketika mendengar orang lain bersin.
Dalam riwayat dijelaskan Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk memuji Allah ketika bersin.
Meriwayatkan kepada kami Malik bin Ismail, meriwayatkan kepada kami Abdul ‘Aziz bin Abi Salamah, mengabarkan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah satu di antara kalian bersin, maka hendaklah ia membaca ‘Alhamdulillah’, dan hendaknya saudaranya atau temannya (yang mendengarnya) mengucapkan ‘Yarhamukallah’, kemudian yang bersin hendaknya menjawabnya dengan membaca ‘Yahdikumullah wa yuslihu balakum’ (Semoga Allah memberi hidayah kepadaMu, dan memperbaiki urusanmu). (HR. Bukhari)
Dalam pandangan Islam, bersin merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Hal ini karena bersin dapat menjauhkan seseorang dari mikroorganisme yang menyebabkan penyakit, maka setiap muslim hendaknya bersyukur ketika bersin dengan mengucapkan Alhamdulillah.
Doa Ketika Bersin
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ
Alhamdulillah
Artinya: Segala puji bagi Allah.
Baca juga: Doa Ketika Mendapat Musibah selain Inna lillahi wa inna ilayhi raji‘un
Orang lain yang mendengar seseorang bersin lalu mengucap Alhamdulillah, hendaknya ia mengucap:
يَرْحَمُكَ اللّٰهُ
Yarhamukallah
Artinya: Semoga Allah merahmatimu.
Orang yang bersin tersebut baiknya menjawab:
يَهْدِيكُمُ اللّٰهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Yahdikumullahu wa yuslihu balakum
Artinya: Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu.
Hadis tentang Bersin dan Menguap
Dalam sejumlah riwayat hadis dijelaskan bahwa Allah menyukai bersin dan membenci menguap.
Maka seseorang yang bersin hendaknya mengucap Alhamdulillah dan orang yang menguap hendaknya menutup mulut dengan tangan.
Meriwayatkan kepada kami, Adam ibn Abi Iyas, meriwayatkan kepada kami, Ibn Abi Zi'bin, telah meriwayatkan kepada kami Sa'id Al Maqburiy dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW, "Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka jika (seseorang) bersin dan memuji Allah, maka setiap muslim yang mendengarnya harus mendoakannya. Dan adapun menguap maka sesungguhnya dari syaithan, maka tahanlah semampunya, dan jika bersuara ‘Haa…’ maka syaithan tertawa,” (HR. Bukhari)
“Menceritakan kepadaku Abu Ghisan al-Musmai 'Malik bin Abdul Wahid, menceritakan kepadaku Basyar bin Mufadhol, menceritakan kepada kami Suhail bin Abi Sholih berkata: Aku mendengar anak Abu Sa‟id al-Khudriy bercerita Ayahku dari Kakekku berkata: Bersabda Rasulullah SAW: “Ketika salah satu di antara kalian menguap, maka tahanlah dengan menutup mulut dengan tangan. Karena sesungguhnya setan akan masuk.” (HR. Muslim nomor 2995)
Rasulullah juga menganjurkan untuk menahan atau menutup mulut saat menguap ketika sholat, seperti dijelaskan dalam skripsi Hadis-hadis tentang Anjuran Membaca Tahmid setelah Bersin dan Mendoakan Orang yang Bersin (Telaah Ma'anil Hadis) oleh Ulin Nuhana Ahsan, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).
“Menceritakan padaku Ibnu 'Ilak, dari Waki' dari Sufyan, dari Sahil, seperti periwayatan sebelumnya (hadis nomer 5026) Rasulullah SAW bersabda: “....(ketika menguap) di dalam sholat maka tahanlah semampunya.” (HR Abu Dawud nomor 5027)
Selain itu, ketika menguap sebaiknya tidak mengatakan "haah haah haah" karena itu berasal dari setan.
“Menceritakan padaku Hasan bin Ali. Menceritakan padaku Yazid bin Harun. Mengabarkan padaku Ibnu Abi Dzi'bi, dari Said al-Maqbari, dari ayahnya, dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka ketika salah satu di antara kalian menguap maka tolaklah semampunya dan jangan sampai terdengar suara "haah, haah, haah‟. Karena yang demikian itu dari setan dan setan mentertawakannya.” (HR Abu Dawud nomor 5028)
Ulama India, Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, berpendapat bahwa menguap adalah hal yang dibenci Allah karena hal ini disertai rasa malas, kantuk dan kemudian mengundang syahwat.
Menurutnya, menguap juga dapat mencegah seseorang menjadi malas atau tidak semangat beribadah, hingga lalai, maka setan menertawakannya.
Ia juga sepakat dengan pendapat Imam Nawawi bahwa menguap adalah tanda seseorang berlebihan dalam makan, sekaligus peringatan untuk tidak berlebihan ketika makan, seperti dijelaskan dalam skripsi Memahami Hadis Tentang Menguap (Studi Kritis dengan Tinjauan Sains) oleh Mukhammad Nurul Lazim, mahasiswa UIN Walisongo Semarang (2018).
Etika Ketika Bersin
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menjelaskan etika ketika bersin agar penyakit tidak tersebar.
Ketika hendak bersin, sebaiknya segera mengambil tisu untuk menutup hidung dan mulut.
Setelah bersin, buang tisu tersebut, lalu mencuci tangan dengan sabun cuci tangan dan air mengalir atau menggunakan handsanitizer berbahan alkohol.
Bagi yang tidak membawa tisu, dapat menggunakan lengan atas ketika hendak bersin.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.