Kalender Jawa 30 Oktober 2025, Malam Ini Malam Jumat Apa?
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 juga jatuh pada pasaran Jumat kali ini
TRIBUNNEWS.COM - Memasuki Kamis, 30 Oktober 2025, Kalender Jawa menandai dimulainya malam yang sarat makna khusus dalam tradisi masyarakat Jawa yakni malam jumat.
Lantas untuk Jumat ini, Kalender Jawa akan menunjukkan pasaran jenis apa>
Untuk mengetahuinya, kita harus memahami betul bahwa kalender Jawa merupakan perpaduan antara sistem lunar (seperti kalender Hijriah) dengan siklus lokal yang unik.
Perpaduan tersebut terlihat dari pencampuran hari biasa (Senin hingga Minggu) dan hari pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon), yang dikenal sebagai weton.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, penanggalan tidak hanya sekadar hitungan waktu, tetapi juga cerminan kearifan lokal yang menyatu dengan spiritualitas, adat istiadat, dan ramalan nasib.
Untuk tanggal 31 Oktober 2025 yang nantinya jatuh pada Jumat, pasaran pada Kalender Jawa akan menunjukkan hari Legi.
Dengan demikian, kombinasi tersebut dalam Kalender Jawa akan dinamai Malam Jumat Legi menjadi momen yang sarat makna.
Ketika malam Jumat Legi ini dikombinasikan, terbentuk weton yang memiliki nilai neptu (jumlah angka hari + pasaran).
Untuk Jumat Legi:
- Nilai neptu Jumat = 6.
- Nilai neptu Legi = 5.
- Total neptu = 11.
Weton ini dianggap memiliki energi positif, melambangkan optimisme, ketekunan, dan keseimbangan hidup.
Dalam primbon Jawa, orang yang lahir pada Jumat Legi digambarkan sebagai pribadi yang percaya diri, pantang menyerah, dan selalu berpikir positif, meskipun kadang keras kepala dan sulit menerima kritik.
Mereka juga dikenal dermawan, sering memprioritaskan orang lain di atas diri sendiri.
Secara historis, Jumat Legi bukan hari biasa. Ini adalah weton kelahiran dan wafatnya Sultan Agung dari Mataram yang juga menciptakan kalender Jawa modern pada 1633 M.
Selain itu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 juga jatuh pada Jumat Legi, menjadikannya simbol keberanian dan persatuan nasional.
Karena itu, Jumat Legi sering dianggap malam ziarah atau refleksi spiritual, di mana masyarakat Jawa melakukan ritual sederhana seperti selamatan atau doa bersama untuk memohon berkah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.