Jumat, 5 September 2025

Bursa Capres

PDIP-NasDem Saling Sindir setelah Anies Baswedan Diusung Jadi Bakal Capres 2024

Dua partai koalisi pemerintah, PDI Perjuangan dan NasDem memanas buntut pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. Buntut deklarasi tersebut, kini dua partai koalisi pemerintah, PDI Perjuangan dan NasDem memanas. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Dua partai koalisi pemerintah, PDI Perjuangan dan Partai NasDem memanas buntut pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. 

Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 pada Senin (3/10/2022) lalu. 

Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai deklarasi itu mengganggu konsentrasi pemerintah mengatasi masalah ekonomi. 

Diusungnya Anies Baswedan, kata Hasto, juga dinilai kontradiktif dengan pemerintah. 

NasDem sebagai partai pengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu, kini justru mendukung Anies yang dinilai tak sejalan dengan program Jokowi. 

Hasto mencontohkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Baca juga: PDIP Kritik Etika Politik NasDem, Usung Anies yang Beda Misi dengan Jokowi

Menurutnya, Presiden Jokowi melakukannya karena perspektif geopolitik. 

Sementara Anies ingin tetap mempertahankan ibu kota di Jakarta.

"Seluruh partai pendukung Jokowi juga harus memiliki komitmen yang sama untuk menempatkan skala prioritas pada permasalahan tersebut dan juga mendukung kebijakan pak Jokowi," kata Hasto, Senin (10/10/2022) dikutip dari tayangan youTube tvOneNews

"Saya mendengar berkali-kali pak Anies mencoba untuk mempertahankan ibu kota tetap di Jakarta,"

"Sementara pak Jokowi meninginkan kesinambungan kepemimpinan agar visi Indonesia sebagai poros maritim itu dapat dijalankan," lanjutnya. 

Hasto juga menyindir partai besutan Surya Paloh itu telah keluar dari pemerintahan. 

Hasto menyamakan NasDem dengan warna biru pada bendera Belanda yang diakhir masa penjajahan dicopot oleh para pahlawan kemerdekaan. 

Ia menyindir bendera biru disobek untuk tetap menggantikan bendera merah putih di Hotel Yamato dulu.

"Pada saat di Hotel Yamato, bendera merah, putih, biru, yang warna birunya itu dilepas."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan