Pilpres 2024
Tak Mau Buru-buru Pilih Cawapres, Anies Ingin Pastikan Partai Pendukung dan Juga Calon Kompetitor
Anies Baswedan tak mau buru-buru menentukan calon wakil presiden pendamping dirinya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Editor:
Dewi Agustina
Mendengar sentilan Demokrat, Partai NasDem justru bertanya balik, mempertanyakan disiplin apa yang dimaksud Demokrat.
"Kedisiplinan apa yang kemudian dilanggar oleh NasDem? NasDem sampai hari ini tidak pernah melanggar komitmen apa yang sedang dibicarakan di rencana mitra koalisi," kata Ahmad Ali saat dihubungi terpisah.
Ia meminta Demokrat tak perlu sensitif dalam merespons wacana-wacana yang muncul.
Ali tak terima jika ada kesan pelarangan memunculkan wacana di dalam 'Koalisi Perubahan' yang bakal dibentuk.
"Tapi yang ingin saya bilang begini, bahwa teman-teman di Partai Demokrat nggak perlu sensitif. Kedua, kita tidak pernah menyepakati atau melarang untuk orang berpendapat ya kan. Kemudian mengapa harus terganggu dengan pernyataan-pernyataan seperti itu. Itu kan wacana merespons apa yang ada. Jadi NasDem itu tidak pernah akan masuk di ruang tentang wakil presiden kerena itu domain Anies," kata Ali.
"Tapi masa, untuk kemudian, memberi wacana saja sudah tidak dibolehkan dalam berkoalisi, ini koalisi apa ini?" imbuhnya.
Terkait pertemuannya dengan Gibran itu, Anies mengaku tak memiliki rencana khusus dengan Gibran usai pertemuan tersebut pada Selasa (15/11/2022).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkata dirinya hanya berbagi pengalaman sesama kepala daerah.
"Tidak ada yang khusus dengan Mas Gibran kemarin, kita silaturahmi lebih banyak ngobrolin tentang pembangunan kota," katanya.
Anies berujar opsi cawapres hingga saat ini masih berjalan dinamis dan masih akan dibicarakan dengan NasDem, Demokrat, serta PKS selaku partai pengusung.
Baca juga: Pengamat Nilai Andika Perkasa Berpotensi Maju di Pilpres 2024, Minimal sebagai Cawapres
Anies juga menyebut opsi cawapresnya tidak terpusat kepada beberapa nama saja, tapi terbuka ke banyak pilihan.
Ia juga menegaskan, yang terpenting dari cawapres adalah perihal kriteria.
"Lalu sesudah itu nanti secara bertahap kita bicarakan mengenai pasangan, dan semua opsi itu terbuka, tentu nanti akan dibahas juga bersama-sama," kata Anies.
"Jadi saya rasa pada fase ini. Itu fase kita lihat semua opsi, kemudian kriteria sederhana kok. Bantu pemenangan, bantu solidaritas partai, dukungan, dan efektivitas pemerintahan, sudah itu saja," tegasnya.
Anies menegaskan kriteria cawapres tetap berdasarkan pada tiga kriteria, yakni membantu pemenangan, solid, dan mendukung pemerintahan.