Rabu, 1 Oktober 2025

Bursa Capres

Saran Pengamat untuk Koalisi Perubahan: Utamakan Penguatan daripada Penentuan Pendamping Anies

Peneliti Indikator Politik Indonesia memberikan saran untuk Koalisi Perubahan. Ia meminta mengutamakan penguatan koalisi sebelum sibuk cari cawapres.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: bunga pradipta p
Humas Partai Demokrat/Humas Partai Demokrat
Anies Baswedan tengah bertemu dengan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali I Made Mudarta serta para petinggi dan punggawa Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS di tingkat Provinsi Bali, Kawasan Nusa Dua, Bali pada Minggu (13/11/2022) kemarin. Berikut saran dari pengamat untuk Koalisi Perubahan. 

TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro memberikan saran untuk Koalisi Perubahan.

Ia meminta Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat mengutamakan penguatan koalisi sebelum sibuk menentukan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Bawono menduga, penentuan cawapres saat ini menjadi ganjalan di dalam tubuh Koalisi Perubahan.

Hal ini terlihat ketiga partai tersebut belum juga mendeklarasikan koalisi secara bersama-sama.

"Meskipun demikian persoalan tersebut bukan berarti nanti tidak akan menemui solusi di kemudian hari.

Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera tidak akan lari dari koalisi ini meskipun nanti kader mereka tidak menjadi cawapres Anies Baswedan," ucap Bawono dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Gibran Bertemu Anies Baswedan, NasDem: Contohkan Pemimpin untuk Bersahabat, Bukan Politik Kebencian

Bawono melanjutkan, keberadaan Partai Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan memberi kesempatan terbesar bagi kedua partai ini.

Partai Demokrat dan PKS diketahui sudah selama 10 tahun terakhir menjadi partai oposisi.

"Karena dalam koalisi ini mereka adalah inisiator koalisi bersama Partai NasDem.

Lain hal bila bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu bentukan Partai Golkar, Partai AmanatNasional, Partai Persatuan Pembangunan maka mereka sekadar menjadi pengikut koalisi saja bukan inisiator.

Begitu juga bila bergabung dengan koalisi bentukan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa," lanjut Bawono.

Anies masih punya PR

Bawono dalam keterangannya juga menyoroti sikap Anies yang tidak ingin terburu-buru menentukan siapa figur akan mengisi posisi cawapres.

Menurut Bawono, penentuan siapa figur tepat untuk mengisi posisi cawapres memang lebih baik menunggu terlebih dahulu siapa saja calon kompetitor akan maju dari koalisi partaipartai politik lain.

"Dengan begitu, akan dapat dipertimbangkan secara lebih matang apakah akan mencari figur dengan basis massa kuat di suatu daerah dengan jumlah pemilih besar atau memilih figur berlatarbelakang ketua umum partai dengan basis dukungan politik kuat sebagai wakil presiden akan mendampingi nanti," tegasnya.

Baca juga: Baliho Bergambar Anies Baswedan dan Surya Paloh Dilempar Cat, DPW Nasdem Kalteng akan Lapor Polisi

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved