Bursa Capres
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan: Dulu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Satu, Sekarang Pisah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan perbedaan politik merupakan hal biasa dalam demokrasi di Indonesia.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan perbedaan politik merupakan hal biasa dalam demokrasi di Indonesia.
Zulhas mencotohkan dulu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno duet memimpin DKI Jakarta.
Namun kini Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berbeda dukungan.
"Dulu, Sandi sama Anies satu, sekarang pisah, biasa, biasa enggak? Biasa," kata Zulhas di kantor DPP PAN, Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Zulhas Sebut Ganjar Pantas Jadi Capres PAN, Golkar: Soal Calon Presiden Harus Dibahas Bareng KIB
Tak hanya itu, Zulhas juga mengenang ketika partainya tak ikut berkoalisi mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pemilihan presiden (pilpres) 2014 dan 2019.
Zulhas menyebut saat itu PAN mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat itu.
"Dulu saya mendukung Pak Prabowo 10 tahun, pasangannya adalah Sandiaga Uno, kita melawan sama Jokowi," ungkapnya.
Zulhas pun menyebut saat itu bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan menjadi menteri di kabinet Jokowi.
Baca juga: Respons Zulhas Sikapi PAN Jateng Dukung Ganjar Capres 2024: Hampir Semua Wilayah Begitu Suaranya
"Pak Anies saat pemerintahan Pak Jokowi jadi menteri, Anies jadi sama Jokowi. Kita melawan nih 10 tahun kita melawan," ujarnya.
Namun, ia menuturkan setelah pilpres 2019 selesai Prabowo dan Sandi masuk dalam kabinet Jokowi dan PAN pun mengikutinya.
"Sekarang beda, Pak prabowo ikut, Sandi ikut, saya ikut juga (jadi menteri)," ucap Zulhas.
Yakin Anies Pancasilais
Zulhas pun menyakini figur-figur yang maju dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024 menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
"Yang paling penting tentu, yang akan maju menjadi capres itu pastilah orang-orang yang sudah teruji NKRI-nya dan pancasilanya," kata Zulhas.

Zulhas lalu menyebut beberapa figur yang digadang-gadang bakal maju sebagai capres seperti Anies Baswedan dan ganjar Pranowo.
Menteri Perdagangan itu meyakini Anies dan Ganjar sama-sama memiliki jiwa pancasilais.
Baca juga: Pengamat Sebut Andika Perkasa Dilirik NasDem: Apakah Mau Disandingkan dengan Anies Baswedan ?
"Siapa coba? Ganjar pasti pancasilais, Anies pasti pancasilais," ujar Zulhas.
Zulhas menuturkan tak mungkin Anies hanya membela umat Islam, begitu pun Ganjar.
"Enggak mungkin Anies cuma bela Islam, enggak mungkin! Dia bela seluruh rakyat Indonesia. Begitu juga Ganjar," ucap dia.
Lebih lanjut, Zulhas tak mempermasalahkan kader-kader PAN di daerah yang mengusulkan figur-figur lain untuk maju di 2024.
"Jadi ada yang mengatakan usul mau capres Anies, boleh? Boleh. Jawa Barat mengusulkan Ganjar Pranowo capres, boleh? Boleh," ungkapnya.
Namun, ia menekankan kepada kadernya agar tak boleh mengikuti deklarasi capres di partai lain.
"Yang tidak boleh itu deklarasi di partai orang, nah ini kan bandel namanya. Itu saya enggak bisa terima itu. Orang PAN ada yang gitu saya enggak bisa terima," kata Zulhas.
Simak juga Peluncuran sekaligus Talkshow Nasional: Partai Baru vs Partai Lama di bawah ini: