Bursa Capres
Meski Anak, Puan Tegaskan Belum Tentu Ditunjuk Megawati Jadi Capres 2024 dari PDIP
Puan menegaskan meski dirinya anak Megawati, ia belum tentu ditunjuk menjadi capres 2024 dari PDIP lantaran dia adalah seorang kader.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Di hadapan ribuan kader PDIP, Megawati juga menyinggung pempimpin perempuan akan lahir kembali seperti dahulu.
"Jadi persentase itu ingin saya naikkan, tapi anjlok banget, yang namanya di legislatif, di struktur di eksekutif."
"Jadi tanya saya, sekolahan apa nggak ? Yes. Terus kenapa? Apa sih kurangnya? Kurang dari aturannya, rasanya kok nggak salah," kata Megawati.
Tanggapan Pengamat soal Sinyal Puan jadi Capres PDIP

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengungkapkan pidato Megawati itu juga menjadi sinyal untuk mendukung Puan.
"Bagaimanapun PDIP punya bosnya sendiri, punya putri mahkota yang tentu juga punya hak juga untuk disiapkan atau bisa dicalonkan (sebagai preiden) oleh Megawati, yaitu Puan Maharani," ujar Ujang ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (12/1/2023).
Puan, kata Ujang, dinilai memiliki keistimewaan sendiri lantaran menjadi anak kandung dari Megawati.
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Capres dari PDIP akan Terus Berkutat pada Nama Ganjar dan Puan
Ditambah, wewenang pengusungan capres dari PDIP ada di tangan Megawati.
"Hak prerogratifnya ada pada Megawati. Memang di internal PDIP kan konstruksi politiknya sudah kita pahami bahwa dari petinggi sampai katakanlah pejabat di struktural partai, dukungan itu mengarah ke puan," tegasnya.
Di sisi lain, Ganjar yang juga digadang-gadang menjadi capres 2024 dari PDIP dinilai oleh Ujang tidak disorot oleh Megawati.
Hal tersebut nampak dari hampir dua jam Megawati berpidato, tidak disebut nama Ganjar sedikitpun.
Bahkan, dalam acara tersebut, Ganjar tidak diperlakukan spesial dengan bukti tidak berada di barisan kursi terdepan.
Baca juga: PDIP Sudah Punya Tiket Capres, Puan: Kita Tetap Buka Ruang Komunikasi dengan Partai Lain
Hal ini, kata Ujang, diduga bentuk pengesampingan Ganjar dalam struktural PDIP agar Puan yang menjadi sorotan publik.
"Ganjar di internal itu dipinggirkan, di eksternal banyak yang dukung karena memang polanya seperti itu, karena di internalnya ada Mbak Puan."
"Kalau ada capres lain kan itu ibaratnya seperti ada matahari kembar yagn tidak boleh bersinar di partai, biar saja sinarnya di luar," tukasnya.
Kendati demikian, Ujang mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan sinyal-sinyal tersebut lantaran politik itu dinamis.
"Politik selalu berubah, selalu dinamis. Hari ini mungkin seperti itu, ke depan kita nggak tahu. Itu yang sulit dipelajari di politik," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Bursa Capres
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.