Rabu, 27 Agustus 2025

Pilpres 2024

Anies Baswedan - AHY Mesra Nonton Konser Dewa 19 saat Nama Anies Disebut Masih Utang ke Sandiaga Uno

Anies Baswedan tampak mesra bersama AHY menonton konser Dewa 19 saat nama Anies disebut masih utang kepada Sandiaga Uno.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.com Herudin/Instagram Agus Yudhoyono
Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anies Baswedan tampak mesra bersama AHY menonton konser Dewa 19 saat nama Anies disebut masih utang kepada Sandiaga Uno. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup band Dewa 19 menggelar konsernya bertajuk Pesta Rakyat di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (4/2/2023) malam.

Ribuan penonton memadati stadion termegah di kota Jakarta tersebut.

Namun yang menarik perhatian adalah kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dalam foto yang diunggah akun Instagram resmi AHY @agusyudhoyono, Anies bertemu dengan AHY di JIS.

Anies terlihat duduk bersama para fans Dewa 19 yang dikenal dengan nama baladewa.

Baca juga: Isu Reshuffle Padam, Kini Surya Paloh Disebut Salah Perhitungan Deklarasikan Anies Jadi Capres

Anies mengenakan T shirt berkelir hitam bertuliskan "Baladewa Jaksel" dipadu dengan celana jeans biru muda.

Sementara AHY mengenakan kemeja berwarna hijau army. AHY dan Anies duduk bersebelahan. Keduanya juga tampak terlihat berbincang akrab.

Bahkan mereka sempat melakukan swafoto di bangku penonton.

"Saya dan mbak Annisa dan Aira larut di antara puluhan ribu lautan manusia yang hadir di Jakarta Internasional Stadium untuk menikmati salah satu penampilan dari salah satu band legendaris Indonesia Dewa 19," tulis AHY di akun instagram resminya, Minggu (5/2/2023).

"Nggak lama setelah itu saya diberitahu bahwa kalau mas Anies Baswedan juga nonton Dewa 19. Saya pun menghampiri dan menemani mas Anies sambil nyamyi bareng lagu Risalah Hati," tulis AHY lagi.

Diketahui Anies Baswedan telah resmi mendapatkan tiket bertarung ke pilpres 2024 setelah PKS dan Demokrat resmi menyatakan dukungan.

Nama AHY juga belakangan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres Anies Baswedan.

Baca juga: Cerita Erwin Aksa Soal Perjanjian antara Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno

Unggahan foto AHY di Instagram pun dikomentari netizen. Banyak yang menyebut keduanya sosok Capres dan Cawapres idel di pilpres 2024.

"Sudah cocok ini yuk bisa yuk 2024," tulis akun Instagram @kevgaf.

"Mas Anies Baladewa sejati, Bismillah 2024 untuk pasangan ini," tulis ummanyakhaira.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan bahwa AHY datang ditemani dengan istrinya.

Kemudian terkait kedekatan antara AHY dan Anies Baswedan dikatakan Zaky bahwa keduanya sudah dekat sejak lama bahkan sebelum AHY terjun ke politik.

"Mas AHY bersama Mbak Annisa dan Aira. Dari Demokrat yang menemani hanya Wasekjen Jovan Latuconsina. Memang Mas AHY dan Mas Anies sejak lama sudah akrab. Bahkan, sebelum Mas AHY terjun ke politik. Teman berdialektika dan berpikir. Sama-sama punya visi dan gagasan besar untuk membawa Indonesia lebih maju dan sejahtera ke depannya," kata Zaky.

Kemudian Zaky mengungkapkan perihal perjodohan AHY dan Anies Baswedan di Pilpres 2024, jika itu keinginan rakyat Indonesia bisa saja terwujud.

"Kalau masalah jodoh di Pilpres 2024, jika memang itu keinginan rakyat Indonesia, bisa saja terwujud. Memang keduanya punya chemistry, potensi menang juga besar. Doakan saja," jelasnya.

Herzaky juga mengatakan bahwa perihal pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024, sepenuhnya sudah diserahkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Kalau Demokrat sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Mas Anies selaku Bacapres Koalisi Perubahan, sesuai dengan apa yang disampaikan Ketum AHY minggu lalu," ujarnya.

Tidak Yakin

Mantan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella mengaku tidak yakin jika Nasdem mau Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju dalam Pilpres 2024 sebagai cawapres.

Rio mengatakan apabila NasDem memang betul-betul menginginkan AHY maju sebagai bakal cawapresnya Anies Baswedan, maka koalisi sudah terbentuk sejak lama.

Karena menurutnya, saat ini koalisi yang disebut Koalisi Perubahan antara Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS belum terbentuk.

Baginya, meski Partai Demokrat dan PKS menyatakan dukungan kepada Anies namun belum tentu kedua partai tersebut berkoalisi dengan Nasdem.

"Menyatakan dengan Anies kan belum tentu berkoalisi dengan Nasdem. Saya nggak yakin Nasdem mau AHY jadi Wapres. Kalau Nasdem mengatakan bersetuju AHY menjadi wapresnya Anies maka koalisi itu pasti terjadi dari kemarin-kemarin," kata Rio.

Rio mengatakan ketidaksetujuan Nasdem karena apabila AHY menjadi bacawapres maka akan merugikan Nasdem dalam jangka panjang.

Memajukan AHY sebagai bacawapres, kata dia, akan meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat.

Sedangkan di sisi lain, kata dia, pemilih Islam kecenderungannya akan memilih PKS.

"Jadi Nasdem boleh punya Anies, tapi elektabilitas partai kalau AHY menjadi Wapres, maka itu akan menguntungkan Demokrat dalam jangka panjang pada persiapan pemilu 2029 yang akan datang," kata dia.

"Oleh karena itu tawaran Nasdem itu berkali-kali kita lihat, itu menawarkan orang yang tidak terkait langsung kepada Demokrat dan PKS. Sehingga fair. Sedangkan Nasdem tidak me-Nasdemkan Anies. Itu yang mereka inginkan," sambung dia.

Erwin Aksa Ungkap Utang Anies

Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golongan Karya Erwin Aksa ditanya mantan Politisi Nasdem Akbar Faizal soal perjanjian antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno terkait kerja sama politik.

Menjawab pertanyaan tersebut, Erwin mengaku ikut andil dalam membuat draf perjanjian yang dibuat oleh pengacara Sandiaga Uno.

Ia mengaku melihat perjanjian tersebut.

Isinya, kata dia, adalah terkait pembagian tugas antara Gubernur dan Wakil Gubernur.

Perjanjian tersebut, kata dia, juga merupakan saran dari mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla atau JK.

Baca juga: Isu Reshuffle Padam, Kini Surya Paloh Disebut Salah Perhitungan Deklarasikan Anies Jadi Capres

JK, kata Erwin, menyarankan membuat perjanjian tersebut karena hal serupa pernah dilakukannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi Wakil Presiden pada 2004 sampai 2009.

"Jadi memang saya melihat ada perjanjian di mana Gubernur itu tugasnya apa, Wakil Gubernur tugasnya apa. Dan ini juga atas kemauan Pak JK. Pak JK dulu punya perjanjian dengan Pak SBY waktu 2004 sampai 2009," kata Erwin.

"Jadi waktu itu Pak SBY kerja apa, Pak JK kerja apa. Sama, Pak JK juga mengatakan bikin saja perjanjian sama seperti waktu saya dengan Pak SBY 2004 presidennya itu wapres. Pak JK sendiri yang menasehati kita kok," sambung dia.

Selain perjanjian tersebut, kata Erwin, ada satu perjanjian lagi yang dibuat.

Akbar kemudian menanyakan kepadanya terkait isi dari perjanjian tersebut.

Menurutnya, perjanjian tersebut semacam perjanjian utang piutang.

Akbar kemudian menanyakan lagi perihal siapa yang berutang dan siaapa yang memberikan utang.

Erwin menjawab yang pasti adalah pihak yang mempunyai uang memberikan utang kepada yang tidak mempunyai uang.

Akbar kemudian bertanya lagi apakah maksud dari jawaban Erwin tersebut adalah Sandiaga yang memberikan utang kepada Anies.

"Kira-kira begitu, karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi. Kemudian memberikan pinjaman kepada Anies. Karena waktu itu putaran pertama kan namanya juga lagi tertatih-tatih juga kan waktu itu. Kira-kira begitu. Yang itu saya lihat. Dan itu ada di Pak Rikrik," kata Erwin.

Baca juga: Profil Patrice Rio Capella yang Sebut Surya Paloh Salah Perhitungan Politik Usung Anies Jadi Capres

Akbar kemudian menanyakan lagi perihal jumlahnya.

Menurutnya nominal utang tersebut sekira Rp50 miliar.

"Nilainya berapa ya? Rp50 miliar barangkali," kata Erwin.

Akbar kemudian menanyakan lagi kepadanya perihal utang tersebut sudah dilunasi atau belum.

"Saya kira belum barangkali ya," jawab Erwin.

Dialog terkait topik tersebut kemudian diakhir oleh tawa Akbar yang lanjut bertanya soal topik lainnya.

(Tribun Network/mat/gta/wly)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan