Koalisi Partai Politik
Setelah NasDem dan PKS, Giliran Demokrat yang Bakal Merayu Golkar
Tiga partai yakni NasDem, PKS dan Demokrat yakin dukung Anies, pengamat nilai lobi 3 partai ditambah elektabilitas Anies bisa buat Golkar merapat.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
Adapun tiga poin yang menjadi pembahasan adalah kedua partai bersepakat untuk bersyukur bisa melewati dinamika yang dihadapi Indonesia.
Apalagi, belakangan ini suasana dalam penuh ketidakpastian.
Poin kedua, kata Airlangga, kedua partai sepakat sebelumnya yakni sama-sama mendorong agar sistem pemilu 2024 nanti tetap digelar secara proporsional terbuka.
"Ini sudah jelas dalam pertemuan antara Partai Golkar dan Partai Nasdem tidak berarti bahwa Partai Golkar maupun Partai Nasdem adalah salah satu partai yang terkenalnya di publik sudah lebih dari 99 persen jadi tentu ini juga menjadi catatan juga," jelasnya.
Poin ketiga, Airlangga menyampaikan, kunjungan NasDem dipimpin Surya Paloh ini adalah kunjungan balasan setelah sebelumnya petinggi Golkar telah berkunjung ke Kantor DPP Partai NasDem.
Airlangga menyebutkan Golkar dan NasDem sama-sama memiliki kantor yang bagus dan luar biasa. Terlebih kedatangan Surya ini disambut layaknya sedang pulang ke rumah.
"Kemudian tentu beliau kami sambut Homecoming pulang ke rumah dan Partai Golkar partai yang terbuka dan tentu tangan kami terbuka juga dengan partai Nasdem dan pak Surya Paloh," sambungnya.
Rajin Safari Politik, Poros Perubahan Kembali Rayu Golkar
Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif menilai, safari politik Koalisi Perubahan kepada Golkar tidak lepas pada posisi KIB yang masih belum punya nama capres-cawapres.
Koalisi Perubahan berupaya menawarkan bakal capres pilihan mereka, yakni Anies Baswedan dan merayu Golkar untuk merapat.
Ikhwan menilai pemilihan Golkar dilakukan karena partai berlambang pohon beringin tersebut merupakan pemilik suara terbesar di KIB.
“Poros perubahan lebih terbuka terhadap Partai Golkar karena Golkar sebagai partai besar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum mempunyai nominasi kandidat bakal capres yang dipilih secara resmi dari ketiga partai,” kata Ikhwan kepada Tribun Network, Rabu (8/2).
Baca juga: Sejumlah Parpol Kunjungi Kantor Golkar, Pengamat: Golkar Lentur Mudah Diterima Banyak Partai
Ikhwan menuturkan, pemilihan penjajakan kepada Golkar juga bukan berbasis suara semata. Mereka juga melihat dari kondisi koalisi.
Saat ini, hanya KIB yang terlihat belum mempunyai kandidat kuat capres-cawapres sehingga Koalisi Perubahan lebih leluasa dalam melobi partai di KIB, apalagi Golkar terbuka dalam berbagai koalisi.
“Poros perubahan mampu membaca partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu yang kemungkinan besar bisa diajak berkoalisi seperti Golkar, karena PAN dan PPP dalam deklarasi nominasi nama-nama capres tidak pernah menyebutkan nama Anies, yang ada hanyalah tokoh-tokoh yang berpotensi sebagai rivalnya Anies seperti Ganjar [Pranowo], Erick Thohir,” papar Ikhwan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.