Pilpres 2024
Demokrat Tegaskan Anies Baswedan yang Menentukan Cawapres Koalisi Perubahan
Dikatakan Benny bahwa saat ini untuk bocoran pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 masih dirahasiakan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Benny K Harman menegaskan bahwa Anies Baswedan yang menentukan siapa cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.
"Kita menyerahkan sepenuhnya kepada calon presiden (Anies Baswedan) untuk menentukan siapa cawapresnya," kata Benny di Jakarta, Minggu (12/3/2023).
Dikatakan Benny bahwa saat ini untuk bocoran pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 masih dirahasiakan.
Baca juga: Demokrat Tolak Berbicara Nama Lain Selain AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan
Selain itu Benny juga menegaskan bahwa Koalisi Perubahan yang diinisiasi oleh Partai Demokrat, NasDem dan PKS sudah sepakat dukung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
"Tidak ada, udah final. Nasdem, PKS dan Demokrat sudah final mendukung Pak Anies jadi Capres," tegasnya.
Sebelumnya Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid meminta agar Koalisi Perubahan tak terlalu buru-buru menentukan calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hal itu terkait klaim Demokrat yang menyebut pasangan Anies dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih menjanjikan ketimbang Anies didampingi Khofifah Indar Parawansa.
"Prinsipnya ya kita bisa duduk dengan santai, enggak perlu buru-buru. Cari momentum dan timing yang pas lah," kata Kholid kepada wartawan, Sabtu (11/3/2023).
Baca juga: Demokrat Klaim Duet Anies Baswedan dan AHY Menjanjikan, Surya Paloh: Itu Subjektif
Kholid mengatakan PKS meyakini Anies akan memiliki perhitungan rasional untuk menentukan cawapresnya.
"Terkait apakah itu AHY atau Khofifah ya nanti kita lihat bersama. Tentu Pak Anies akan punya kalkulasi yang rasional dan smart," ujarnya.
Terlebih, dia menuturkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah membuat kriteria cawapresnya yang menjadi menjadi rujukan.
PKS, kata Kholid, berharap cawapres Anies harus memiliki kontribusi paling besar dalam pemenangan.
"Sehingga paduan capres-cawapres adalah yang paling potensial menangkan Pilpres 2024. Kita ingin menang bersama bukan hanya berjuang bersama," ucap dia.
Baca juga: Demokrat Nilai Lebih Menjanjikan jika Anies Bersama AHY Ketimbang Khofifah
Lebih lanjut, Kholid menambahkan dirinya berharap Demokrat, PKS, dan NasDem tetap kompak serta mengedepankan kebersamaan dalam pemenangan.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan pendapat soal duet Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024 lebih menjanjikan merupakan subjektif dan objektif.
"Itu kan (Anies-AHY lebih menjanjikan) subjektivitas, objektivitas yang ada di dalam kawan-kawan," kata Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Paloh mengatakan dirinya tak mengetahui perihal apakah pendapat tersebut merupakan keputusan kolektif atau tidak.
"Barangkali mungkin politisi satu orang yang bicara atau merupakan keputusan yang kolektif kita enggak tahu," ujarnya.
Kendati demikian, dia menuturkan NasDem tak mempersoalkan pernyataan Anies-AHY menjanjikan tersebut.
"Saya bilang semuanya yang berpikir baik ya kita tanggapin baik-baik saja," ungkap Paloh.
AHY Disebut Lebih Menjanjikan Dibandingkan Khofifah
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menilai pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY lebih menjanjikan ketimbang Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa.
Dia mengatakan bahwa Pilpres 2024 nanti cakupannya nasional, bukan basis wilayah atau geografi sebagaimana anggapan bahwa bisa memenangkan Jawa berarti memenangkan Pilpres.
"Jadi bukan pilpres yang dipisah-pisah antara pemilu Jawa Timur dengan pemilu yang ada di seluruh Indonesia, jadi itu kesalahan berpikir," kata Andi Arief kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).
Andi kemudian bicara bahwa pemimpin di daerah belum tentu didukung penuh oleh masyarakat yang dipimpinnya, sebab m gubernur tak langsung mendapatkan dukungan wilayahnya.
Dia mengambil contoh Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, yang menurut ya hanya didukung kurang dari 50 persen rakyat Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Jadi, bukan berarti representasi seorang gubernur itu pasti akan mewakili wilayah itu, itu kesalahan berpikir yang kedua," tuturnya.
Andi lantas mengatakan bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang santer dikabarkan bakal menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan, juga masih kalah jauh elektabilitasnya dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
“Khofifah potensial, tetapi bahwa berdasarkan survei dia jadi tidak potensial. Lihat survei cawapres atau capresnya kan sangat jauh di bawah AHY. (Survei) yang berpasangan juga, Anies-AHY dan Anies-Khofifah, lebih besar Anies-AHY kira-kira itu data kuantitatifnya," kata Andi.
Baca juga: Hasil Survei IPO: Anies Baswedan Puncaki Elektabilitas Capres Kalahkan Prabowo dan Ganjar
Karena itulah, Andi menyebut pasangan Anies-AHY lebih menjanjikan dari tokoh lain.
"Nah, itulah perlunya dalam simulasi-simulasi kami menunjukkan bahwa Anies-AHY yang cukup menjanjikan ketimbang Anies-Khofifah. Tapi sekali lagi, ini kan sudah kuasanya Pak Anies, silakan saja. Pak Anies kan sudah mengeluarkan 5 kriteria dan menurut kami kriterianya sangat masuk akal," jelas Andi.
Meski demikian, Andi menegaskan Anies memiliki kewenangan penuh terkait cawapresnya.
"Jadi tidak ujug-ujug ya, kita lihat nanti dia memilih Pak AHY, Aher, Andika atau milih Khofifah. Kalau saya ditanya sebagai kader Demokrat, saya pasti memilih Pak AHY sebagai wakil," imbuhnya.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.