Selasa, 9 September 2025

Koalisi Partai Politik

PKS Tetap Tolak Gabung Koalisi Besar Meskipun Punya Rekam Jejak Dekat dengan Prabowo Subianto

PKS menolak gabung dalam koalisi besar yang diinisasi Prabowo Subianto meskipun PKS punya rekam jejak kedekatan dengan Prabowo.

Tribunnews.com/ Rahmat W. Nugraha
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid. PKS memastikan akan menolak bergabung koalisi besar yang diinisasi Prabowo Subianto. Meskipun, PKS memiliki rekam jejak kedekatan dengan Eks Danjen Kopassus tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan menolak bergabung koalisi besar yang diinisasi Prabowo Subianto. Meskipun, PKS memiliki rekam jejak kedekatan dengan Eks Danjen Kopassus tersebut.

Diketahui, PKS memang memiliki kedekatan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Bahkan, partai besutan Ahmad Syaikhu itu sudah dua kali pemilihan presiden mendukung Prabowo menjadi calon presiden.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid mengatakan pemilihan presiden yang akan datang dipastikan tidak lagi sama.

Kini, PKS akan tetap mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Karena itu, kata Kholid, PKS tetap akan tegak lurus bersama koalisi perubahan untuk persatuan untuk mengusung Anies Baswedan menjadi capres.

"PKS InsyAllah akan Istiqomah tegak lurus dengan keputusan Musyawarah Majelis Syuro VIII bahwa PKS akan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden RI," ujar Kholid saat dikonfirmasi, Sabtu (8/4/2023).

Kholid menjelaskan bahwa komitmen PKS sudah diperkuat dengan ditandatanganinya piagam koalisi perubahan.

Hal ini membuat PKS hampir tidak mungkin bergabung dengan koalisi besar bersama Prabowo Subianto.

"Presiden PKS juga sudah menandatangani Piagam Koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Nasdem," pungkasnya.

Prabowo Ajak Partai Perindo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mulai bergeriliya untuk mengagas koalisi besar dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Bahkan, dia mengajak partai Perindo bergabung bersama koalisi besar.

Ajakan itu disampaikan langsung saat Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Rabu (5/4/2023).

Dalam pertemuan itu, Prabowo tak menampik ada pembicaraan mengenai kerjasama antara kedua partai politik. Adapun keduanya bersepakat untuk penyamaan visi untuk berkoalisi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan