Pilpres 2024
Pengamat Beberkan Faktor Elektabilitas Ganjar Merosot, Sementara Prabowo Menguat
survei telah mengeluarkan hasil temuannya terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang disebut-sebut akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden
Penulis:
Muhammad Zulfikar
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kurun beberapa bulan, lembaga-lembaga survei telah mengeluarkan hasil temuannya terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang disebut-sebut akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dari banyaknya nama yang muncul ke permukaan, hanya tiga nama yang cenderung stabil memperoleh posisi teratas.
Nama-nama tersebut antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan terakhir mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Nama ketiganya selalu menjadi sorotan dari hampir semua lembaga survei nasional. Terakhir, lembaga survei Indikator Politik dan PRC merilis jika elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli dua pesaingnya.
Indikator menyebut, jika pemilihan dilakukan hari ini, Prabowo akan menang dengan perolehan 32,7 persen, sedangkan menurut PRC elektabilitas Prabowo berhasil menyentuh 48,7 persen, meninggalkan Ganjar yang cenderung merosot dan Anies yang mengalami stagnan.
Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan, merosotnya elektabilitas kader PDIP tersebut karena beberapa faktor. Salah satunya, menurut Imam, adalah sikap penolakan Ganjar untuk Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-20.
“Banyak faktor kenapa elektabilitas Ganjar nyungsep. Susah untuk rebound. Kita tahu ada dua faktor, minimal, pertama blunder Ganjar terhadap sikap saat penolakan Piala Dunia U-20,” jelas Arif saat dihubungi wartawan, Rabu (19/4/2023).
Arif melanjutkan, pendukung sepak bola di Indonesia yang jumlahnya bisa mencapai puluhan juta tersebut pasti kecewa dan mengalihkan suaranya kepada calon lain tidak terkecuali Prabowo Subianto.
“Mereka mengalihkan dukungan kepada calon lain termasuk Prabowo,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai naiknya elektabilitas Prabowo, Arif menilai jika endorsement Presiden Jokowi yang cukup intensif membuat tingginya perolehan suara Prabowo.
Baca juga: Ganjar Dinilai Bisa Menjadi Magnet Bagi Partai Lain Berkoalisi dengan PDIP
“Faktor endorsement Jokowi cukup kuat dalam menaikan elektabilitas Prabowo saat ini. Endorsement yang semakin masif dan intensif tentu ini akan memicu pendukung Jokowi untuk mengalihkan dukungan dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto sehingga dampaknya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut naik, dan Ganjar merosot,” ungkap Arif.
Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi teratas sebagai calon presiden (capres) top of mind dan dalam simulasi tiga nama.
Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru dari Politika Research and Consulting (PRC) terkaitelektabilitas capres jelang Pilpres 2024.
Dalam pertanyaan elektabilitas capres (top of mind), Prabowo Subianto meraih elektabilitas sebesar 22,5 persen.
Di tempat kedua ada nama politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (20,2 persen) dan posisi ketiga ada nama Anies Baswedan (17,9) persen.
"Dalam pertanyaan elektabilitas capres (top of mind) tiga nama yang konsisten unggul adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo, dalam rilis survei secara daring, Rabu (19/4/2023).
Rio menjelaskan, dari hasil elektabilitas capres top of mind tersebut, elektabilitas Prabowo Subianto cenderung meningkat.
Dari hasil survei PRC yang dilakukan Februari 2023 lalu, elektabilitas Prabowo sebesar 18,9 persen atau meningkat 3,6 persen di April ini.
"Jika melihat tren, maka ada peningkatan elektabilitas Prabowo, sementara Ganjar Pranowo dan Anies Baswesan cenderung stagnan," ucap Rio.
Sementara itu, dalam simulasi tiga nama, responden diberi pertanyaan jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini, dari 3 (tiga) nama calon berikut manakah yang Bapak/Ibu pilih sebagai Presiden Republik Indonesia?
Prabowo kembali menempati posisi teratas dengan raihan elektabilitas mencapai 35,6 persen.
Di bawahnya Ganjar Pranowo (29persen) dan Anies Baswedan (25persen)," ucapnya.
Baca juga: Survei PRC: Head to Head Capres, Prabowo Subianto Selalu Menang Lawan Ganjar dan Anies
Rio menyebut, tren kenaikan elektabilitas Prabowo beriringan dengan menurunnya undecided voters atau responden yang Tidak Tahu dan Tidak Menjawab (TT/TM).
"Sementara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung stagnan dalam tren ini," tandasnya.
Ada pun seluruh tahapan surveii PRC berlangsung mulai 1 April sampai 18 April 2023.
Pengambilan sampel dalam survei ini menggunakan metode multi stage random sampling dengan tingkat kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95 persen dengan margin of error sebesar: 2,73 persen.
Jumlah responden yang ditargetkan sampel adalah sebanyak 1.220 orang. Namun total responden (response rate: 99%) yang berhasil diwawancaraadalah 1.210 orang.
Jumlah responden di tiap provinsi diambil secara proporsional berdasarkan data jumlah penduduk hasil sensus terakhir BPS 2020. Kriteria responden adalah masyarakat yang telah berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Berikut hasil elektabilitas capres top of mind dan simulasi tiga nama.
Elektabilitas capres (top of mind):
Prabowo Subianto 22,5%
Ganjar Pranowo 20,2%
Anies Baswedan 17,9%
Joko Widodo 3,8%
Ridwan Kamil 3,6%
Agus Harimurti Yudhoyono 1,2%
Elektabilitas capres (simulasi 3 nama):
Prabowo Subianto 35,6
Ganjar Pranowo 29,4
Anies Baswedan 25,2
TT/TM 9,8
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.