Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kata Pengamat soal Peluang Duet Ganjar-Prabowo usai PDIP Resmi Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya bicara soal peluang duet Ganjar-Prabowo usai PDIP resmi deklarasikan Ganjar sebagai capres.

TIM PDI PERJUANGAN/
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat penetapan Capres di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). PDI Perjuangan melalui Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Capres untuk bersaing pada pemilihan presiden 2024 mendatang. TRIBUNNEWS/DPP PDIP 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan pendapatnya terkait peluang duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, setelah PDIP resmi deklarasikan Ganjar sebagai capres yang akan diusungnya.

Diketahui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mendeklarasikan secara resmi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP di Pilpres 2024 hari ini, Jumat (21/4/2023).

Deklarasi tersebut dilakukan Megawati dengan ditemani Presiden Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Yunatro menuturkan, sebelumnya isu soal koalisi besar dan wacana duet Ganjar-Prabowo telah dimulai sejak adanya peristiwa di Kebumen.

Yakni saat Presiden Jokowi mengajak Ganjar dan Prabowo dalam kunjungan kerjanya di Kebumen.

Munculnya wacana duet Ganjar-Prabowo dinilai sebagai bentuk soliditas koalisi pendukung Jokowi.

Baca juga: PENGAKUAN Blak-Blakan Siti Atikoh Ungkap Sosok Ganjar Pranowo Muda : Jarang Ucapkan I Love You

Ditambah lagi, Ganjar dan Prabowo merupakan sosok yang memiliki elektabilitas tinggi selama ini.

Hingga keduanya pun digadang-gadang bisa bergabung dalam sebuah koalisi besar.

"Sebenarnya isu mengenai Koalisi Besar ini kan pemanasannya dimulai ketika ada peristiwa di Kebumen. Ketika Pak Jokowi bersama dengan Pak Prabowo, Mas Ganjar di pematang sawah itu."

"Kemudian memunculkan isu mengenai Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar, sebagai bagian dari bentuk soliditas koalisi pendukung Jokowi, dan kebetulan dua orang ini simbol sosok yang elektabilitasnya terkuat. Dan kalau keduanya bergabung bisa menjadi sebuah koalisi besar." kata Yunarto dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Jumat (21/4/2023).

Namun sayangnya dalam pertemuan partai-partai terkait koalisi besar ini, Megawati tak ikut hadir.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP, Andi Gani Yakin Relawan Jokowi Bakal Berikan Dukungan

Ditambah lagi dengan adanya peristiwa batalnya Piala Dunia U-20 yang membuat dukungan publik kepada Ganjar menurun.

Sehingga membuat publik beranggapan PDIP tidak mungkin bergabung dengan koalisi besar.

Yunarto menilai, kemungkinan PDIP bergabung koalisi besar pun hanya jika calon dari PDIP yang menjadi capresnya.

"Dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan, sebetulnya baru sekali pertemuan yang melibatkan banyak partai, kebetulan Ibu Mega tidak hadir, dan baru saja terjadi peristiwa Piala Dunia U-20."

"Kemudian orang langsung menafsirkan koalisi besar ini bisa minus PDIP misalnya. Atau bisa juga memasukkan PDIP dan PDIP langsung mematok harga saya harus jadi capres. Kalimat itulah yang akan menjadi keywordnya," terang Yunarto.

Baca juga: Megawati Dinilai Pakai Strategi Remote Control Umumkan Ganjar Capres PDIP Saat Momen Idul Fitri 

Untuk itu wacana duet Ganjar-Prabowo ini hanya bisa menunggu apakah Prabowo mau menjadi Cawapres.

"Kalau PDIP ingin menjadi capres dan itu harga mati karena merasa partainya yang terkuat, memang survei paling tinggi, suara dan kursinya paling besar di 2019. Mau tidak mau kita tinggal menunggu, apakah mungkin Pak Prabowo mau menjadi seorang Cawapres," imbuhnya.

Namun menurut Yunarto, agak sulit untuk Prabowo menjadi Cawapres, mengingat elektabilitas Ganjar dan Prabowo yang terus berkejaran.

Sehingga keduanya pasti sama-sama memiliki ego untuk menjadi Capres di Pilpres 2024 mendatang.

Terlaksana atau tidaknya wacana duet Ganjar-Prabowo ini nantinya hanay bisa dilihat dalam 4-5 bulan menjelang pendaftaran ke KPU.

Baca juga: 3 Sosok Dimintai Pertimbangan Megawati sebelum Tunjuk Ganjar Capres PDIP, Ada Jokowi hingga Puan

Dari situ bisa dilihat elektabilitas siapa yang jauh menjulang tinggi, sehingga salah satunya bisa realistis untuk menjadi Cawapres.

"Kalau saat ini menurut saya agak sulit (Prabowo jadi Cawapres), karena elektabilitas Prabowo dengan Mas Ganjar berkejaran, sehingga egonya pasti ingin menjadi Capres."

"Artinya kita bisa melihat peluang ini terbuka kembali apabila dalam perjalanan 4-5 bulan ke depan menjelang pendaftaran ke KPU, ada salah satu di antaranya yang elektabilitasnya jauh menjulang tinggi. Sehingga antara Prabowo dan Ganjar ini akan realistis menjadi sosok Cawapres."

"Dan saya melihat harga mati ini sudah ditetapkan oleh PDIP, artinya kita akan menunggu apakah Pak Prabowo bisa mempertahankan elektabilitasnya sehingga jadi modal cukup buat dia untuk menetapkan diri menjadi Capres," pungkasnya.

Baca juga: Jadi Capres di 2024, Partai Buruh Harap Ganjar Pranowo Wujudkan Perubahan Nasib Kelas Pekerja

Ditunjuk Megawati Sebagai Capres 2024, Ganjar Pranowo: Saya Akan Berjuang dengan Baik

Gubernur Jawa Tengah sekaligus calon presiden (Capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo merespon penugasan yang telah diberikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut.

Ganjar diumumkan sebagai Capres 2024 itu digelar di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jum'at (21/4/2023).

Dalam pidatonya itu, Ganjar mengatakan dirinya akan berjuang usai ditunjuk oleh Megawati sebagai Capres dari partai berlambang moncong banteng tersebut.

"Ibu (Megawati) memberikan amanat kepada saya yang jauh lebih berat. Mudah-mudahan saya mampu, Insya Allah saya akan berjuang dengan baik sebagai Capres RI," ucap Ganjar dalam pidatonya di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jum'at (21/4/2023).

Kendati demikian, dirinya mengakui penunjukannya sebagai Capres 2024 itu merupakan tugas yang cukup berat selama menjadi kader PDIP.

Baca juga: Ganjar Pranowo Resmi Capres PDIP, Bukti Puan Maharani Tak Serta Merta Dapat Karpet Merah

Ganjar menuturkan selama menjadi kader PDIP telah mendapat berbagai tugas mulai dari anggota DPR RI hingga Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

"Tentu ini bukan tugas pertama dari partai. Partai memberikan penugasan saya untuk turut serta melahirkan badan penanggulangan bencana, lalu jadi anggota DPR dua periode," ucapnya.

"Dan sampai hari ini memberikan penugasan sebagai Gubernur Jateng dua periode," sambungnya.

Mengenai penetapannya sebagai Capres, ia mengaku akan menghormati dan dan mengikuti serta menjalankan apa yang menjadi pemikiran Megawati.

Baca juga: Ganjar Capres PDIP, Prabowo Mania Sebut Gugurkan Rencana Jahat Presiden 3 Periode dan Tunda Pemilu

"Sebagaimana beliau berbicara dalam taraf global, nasional bahkan sampe kecil sampe tingkat lokal gimana bersentuhan dengan rakyat, ini mesti diwujudkan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, PDIP resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.

Keputusan ini diumumkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pada Jumat (21/4/2023).

"Dengan mengucapkan bismillah, menetapkan Saudara Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden RI dari PDIP," kata Megawati dalam Rapat DPP Partai ke-140.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahmi Ramadhan)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2023.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan