Rabu, 3 September 2025

Pilpres 2024

Megawati Disebut akan Umumkan Ganjar sebagai Capres 2024, Hasto Imbau Kader PDIP Bersiap Diri

Megawati Soekarnoputri disebut akan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.

(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) (Ist)
Kolase Tribunnews: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat perayaan HUT ke-50 PDIP /// Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada HUT Ke-50 PDIP di JI Expo Kemayoran 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dikabarkan akan mengumumkan Calon Presiden (Capres) 2024 hari ini, Jumat (21/4/2023).

Dari kabar yang menggaung, pengumuman tersebut akan dilaksanakan di Istana Batutulis yang berlokasi di Jalan Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

Kabarnya, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, akan diumumkan sebagai Capres 2024 dari PDIP.

Isu yang hangat menggaung tersebut juga ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Dalam keterangan tertulisnya, Hasto mengimbau para kader PDIP untuk bersiap atas keputusan Ketum Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dikabarkan Sudah Ada di Jakarta Jelang Pengumuman Capres PDIP Siang Ini

Jelang kabar pengumuman capres 2024, terpantau lokasi Istana Batu Tulis Bogor dijaga ketat oleh petugas keamanan berkemeja hitam.

Lokasi jalanan di sekitaran pun juga mendapat proses pengaturan.

Sejumlah pengendara hingga kendaraan umum yang sempat berhenti di depan gerbang ini juga terlihat langsung diarahkan petugas yang berjaga untuk menjauh, dilansir TribunnewsBogor.com.

Petugas tampak memastikan agar kondisi di depan gerbang Istana Batutulis steril dari aktivitas orang yang tidak berkepentingan.

Selain itu, tampak sekira pukul 11.00 WIB beberapa orang berkemeja putih sempat terlihat memasuki gerbang tersebut.

Kata Hasto Kader Harus Siap

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat konferensi pers dengan awak media di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). PDIP siap membentuk poros dengan partai lain demi mengusung kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Kerja sama dalam politik secara empiris diperlukan ketika mengingat peristiwa setelah Pilpres 2014. Warta Kota/YULIANTO
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat konferensi pers dengan awak media di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). PDIP siap membentuk poros dengan partai lain demi mengusung kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Kerja sama dalam politik secara empiris diperlukan ketika mengingat peristiwa setelah Pilpres 2014. Warta Kota/YULIANTO (WARTA KOTA/WARTA KOTA/YULIANTO)

Hasto Kristiyanto mengimbau agar seluruh kader PDIP harus menyiapkan diri secara ideologis dan secara struktural.

Hasto menyebut bahwa keputusan soal siapa capres PDIP bakal diumumkan Megawati pada momentum yang tepat dan melalui berbagai pertimbangan. 

Termasuk pertimbangan skala nasional hingga dinamika dunia dan kriteria kepemimpinan.

Pertimbangan tersebut juga termasuk seusai melewati refleksi, doa, berkomunikasi transendental dengan Yang Maha Kuasa, tambah Hasto.

Baca juga: Sekjen Hasto: Megawati Umumkan Capres PDIP Via Daring Siang Ini

"Sebab, setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," ujarnya, lewat keterangan tertulis, diambil dari beberapa sumber

Potensi Elektabilitas Ganjar dan PDIP

Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Ganjar Pranowo dan PDIP sempat muncul dalam waktu terakhir.

Terutama seusai gagalnya Piala Dunia (Pildun) U20.

PDIP dan politisinya tegas menolak kehadiran Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U20.

Termasuk kadernya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang kini tengah menjadi sorotan.

Sorotan makin masif seusia FIFA resmi menghapus Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U20.

Sementara beberapa pengamat memprediksi kritikan terhadap Ganjar Pranowo hingga PDIP tersebut, akan berpengaruh terhadap angka elektabilitas.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai efeknya PDIP maupun Ganjar bisa dapat tambahan suara dan simpati dari kelompok pemilih pro Palestina.

Namun, di sisi lain terkait pemilih pro Palestina ini sebenarnya sudah cukup kuat di partai lain, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebaliknya, pemilih PDIP yang selama ini lebih terbuka terhadap Israel, akan merasa tertekan karena sikap PDIP tidak seperti biasanya.

Sehingga upaya PDIP dan Ganjar justru akan dianggap sebatas mencari panggung di waktu yang tidak tepat.

Dedi menilai mungkin saja keduanya mendapat simpati namun tidak serta merta menambah pemilih, mengutip Wartakotalive.com.

Bahkan untuk urusan sepak bola yang miliki jumlah penggemar cukup banyak, bisa berganti kecewa dengan sikap PDIP dan Ganjar ini.

Kedua, Dedi menyebut, gelaran ini seharusnya menjadi materi propaganda Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di mana, Presiden disebut memerlukan pujian di tengah situasi ekonomi yang memburuk dan juga reputasi pemerintah.

"Sehingga kegagalan ini jelas mengecewakan bagi Jokowi, dan PDIP dianggap sebagai dalang, maka relasi Jokowi dan PDIP bisa saja terganggu," tambahnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri-Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri-Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Kolase Tribunnews)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif, menilai sikap PDIP juga Ganjar yang menolak Timnas Israel di Pildun U20 bisa saja menjadi petaka bagi elektabilitas keduanya.

"Ganjar dan PDIP akan kehilangan popularitas terutama di kantong pemilih yang pemilihnya tidak tertarik dengan isu Israel-Palestina ini, lantaran sikap politisi PDIP yang tegas melarang kedatangan timnas Israel di Indonesia," kata Ikhwan.

Baca juga: PDIP akan Umumkan Capres Hari Ini, Diprediksi dari Tiga Nama Ini Salah Satunya Bakal Terpilih

Dia mengatakan, seharusnya PDIP tetap mendukung langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendukung timnas manapun berlaga di Indonesia.

Apalagi pemerintah melalui Presiden Jokowi terus mendukung semua negara untuk bisa bertanding di Indonesia.

Sehingga, opsi yang dipilih PDIP terkesan bertolak belakang dengan keputusan presiden yang juga merupakan salah satu kader PDIP sendiri.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunnewsBogor.com/ Naufal Fauzy) (WartakotaLive.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan