Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

PPP Bantah Ada Pengajuan Proposal Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ditolak PDIP

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi membantah ada pengajuan proposal Sandiaga Uno sebagai cawapres yang ditolak PDIP.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Chaerul Umam
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi membantah ada pengajuan proposal Sandiaga Uno sebagai cawapres yang ditolak PDIP. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi membantah ada pengajuan proposal Sandiaga Uno sebagai cawapres yang ditolak PDIP.

Pria yang akrab disapa Awiek ini menegaskan, Sandiaga hingga kini belum resmi bergabung ke PPP.

"Kok tiba-tiba ada proposal cawapres, gimana? Rapimnas PPP mengamanahkan bahwa cawapres itu dari kader PPP," kata Awiek, kepada wartawan Rabu (10/5/2023).

Awiek heran muncul dugaan PPP mengajukan proposal menawarkan Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo ke PDIP.

"Sampai sejauh ini blm ada pernyataan atau permohonan secara resmi dari Sandiaga Uno untuk masuk PPP," ucapnya.

Awiek menambahkan kedekatan Sandiaga Uno dengan PPP tak bisa dimaknai Menteri Pariwisata dan Ekomomi Kreatif itu akan berlabuh ke partai berlambang Kakbah.

"Kalau pak Sandi hadir di acara PPP itu jangan dimaknai bahwa Sandi ingin masuk PPP. Karena pak Sandi itu diundang dalam kapasitas sebagai menteri," katanya.

Baca juga: Adu Harta Kekayaan Tiga Capres di Pilpres 2024: Prabowo Terkaya, Ganjar dan Anies Selisih Tipis

Padahal, ditegaskannya, Sandiaga tidak pernah menyatakan secara resmi sudah bergabung ke PPP.

"Lah kita enggak tahu. Sandi memang mau masuk PPP? Sampai sejauh ini belum ada pernyataan atau permohonan secara resmi dari Sandiaga Uno untuk masuk PPP," ujar Awiek.

Sebelumnya, Sandiaga Uno terus menimbang partai mana yang akan menjadi pelabuhan terakhirnya, setelah memutuskan hengkang dari Partai Gerindra.

Terbaru, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) tersebut sempat memberi kode jika hatinya ingin berjuang bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang didominasi oleh warna oranye.

Baca juga: NasDem Sangat Yakin Anies Baswedan Bisa Kalahkan Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024

Sinyal itu pun ditangkap sebagai manuver Sandiaga Uno untuk mendapatkan tiket menuju Pilpres 2024. Padahal, sebelumnya santer kabar bahwa Sandiaga bakal bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam menilai, bahwa manuver yang dilakukan Sandiaga Uno memiliki arti tertentu.

Yakni, membuktikan bahwa proposal yang diajukan PPP kepada PDI Perjuangan (PDIP) untuk memasangkan Sandiaga Uno dengan Ganjar Pranowo, ditolah oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Survei SPIN: Erick Thohir Cawapres Paling Potensial Pilpres 2024

"Manuver dari Pak Sandi sebenarnya ini mengindikasikan bahwa proposal cawapres yang diajukan oleh PPP kepada PDIP, sudah ditolak," kata Khoirul Umam saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Umam juga menduga, bahwa penolakan itu mungkin tidak dilakukan dan tidak diberikan secara terbuka.

Tetapi ada satu klausul dalam kesepakatan yang ditandatangani oleh Ganjar Pranowo dalam proses pencapresan, bahwa cawapres bukan ditentukan oleh proses komunikasi dalam koalisi yang egaliter.

"Tetapi akan ditentukan oleh Bu Mega," imbuhnya.

Maka, Dia menilai PPP tidak memiliki hak veto secara politik untuk menentukan siapa cawapres, untuk mendampingi Ganjar.

"Nah itulah kenapa juga kemudian PPP menyatakan secara terbuka, bahwa dia ikhlas tadi kalau pun tidak mendapatkan kursi cawapres, maka dia ikhlas, maka sebenarnya hal itu menegaskan sekali lagi bahwa proposal pencawapresan Pak Sandi melalui jalur PPP itu tidak diapprove oleh Bu Mega," paparnya.

Meski bersifat tidak pasti, Sandiaga bisa saja masih tetap masuk sebagai Cawapres alternatif Ganjar Pranowo.

Namun, Umam menyebut jika Sandiaga membutuhkan sebuah kepastian politik soal langkahnya akan berlabuh.

"Itulah kenapa dari kemarin dia udah, katanya udah mundur dari Gerindra, tapi kok nggak gabung gabung dengan PPP. Karena dia nunggu kepastian, problemmnya adalah karena nggak ada kepastian," jelasnya.

Oleh karena itu, Umam menyebut jika berbagai manuver Sandiaga itu lakukan, upaya pendekatan kepada PKS adalah reaksi serta merespons dari situasi tersebut.

"Proposal pertama yang ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi dia untuk mendapatkan posisi cawapres Pak Ganjar melalui skema PDIP-PPP," kata Umam.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan