Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Nasaruddin Umar Masuk Bursa Bakal Cawapres Ganjar, PDIP Sebut Punya Sejarah Panjang dengan NU

PDIP merupakan barisan kekuatan nasionalis dan NU merupakan kekuatan religius.

Editor: Erik S
Tangkap layar YouTube: Masjid Istiqlal TV
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar masuk bursa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo. 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Ansy Lema menyebut, partainya punya sejarah panjang dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Hal ini terkait salah satu tokoh NU, Nasaruddin Umar, yang diisukan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo.

Baca juga: Nasaruddin Umar Masuk Bursa Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo, Ini Kata PPP dan PDIP

Ansy mengatakan, PDIP merupakan barisan kekuatan nasionalis dan NU merupakan kekuatan religius.

Hal itu menurutnya, yang menjadi latarbelakang PDIP memiliki sejarah kerja sama yang panjang dengan NU.

"Kalau bicara NU, PDIP sebagai kekuatan nasionalis, NU adalah religius, Islam tradisional, Islam nusantara. Kami punya sejarah panjang bekerja sama dengan NU," kata Ansy, saat ditemui di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023).

Kedekatan partainya dan NU, dijelaskan Ansy, dapat dilihat dari hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnonoputri dengan beberapa tokoh NU.

Di antaranya Presiden RI Keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Wakil Presiden Indonesia Kesembilan Hamzah Haz.

Baca juga: Pengamat: Nasaruddin Umar Punya Potensi untuk Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

"Bahkan Bu Mega sendiri itu pernah berduet sebelumnya dengan Gus Dur, Presiden Abdurrahman Wahid," katanya.

"Dan juga kemudian dengan Pak Hamzah Haz. Kami tidak hanya dekat. Misalnya PPP, bertetangga, itu kan juga dekat dengan Nahdlatul Ulama. Tapi juga secara visi, komitmen kebangsaan, bagaimana menjaga Indonesia ini, kami dekat," sambungnya.

Meski demikian, Ansy menjelaskan, PDIP masih terus menghitung soal nama-nama figur yang disebut menjadi bacawapres Ganjar, termasuk nama Nasarudin Umar.

"Tapi soal nama-nama figur ini masih dalam dapur PDI Perjuangan untuj kemudian kami hitung terus," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara blak-blakan meminta jatah kursi menteri terbanyak di kabinet Jokowi.

Politisi PDIP Puan Maharani bahkan menyebut, Megawati sudah mengantongi nama-nama kandidat menteri itu.

Baca juga: Tanggapan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar Diisukan Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

"Ya nama-nama sudah ada dong, partai sebesar ini masa nggak punya nama," kata Puan Maharani di sela Kongres V PDIP, di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (9/8/2019).

Puan pun tak menyebut secara spesifik nama-nama kandidat yang sudah dikantongi oleh Megawati.

Namun, ia pastikan PDIP telah menyiapkan 10 nama kandidat.

"Nama sudah ada di kantong ketua umum kita juga sudah membahas terbatas tertutup ya tapi ya nantilah masih Oktober kok masih lama," ucap Puan.

"Ya lebih dari 10 lah. Kan kemarin presiden bilang bahwa Insy Allah PDIP akan mendapatkan posisi lebih banyak karena memang suaranya lebih banyak dan merupakan partai pemenang pemilu," tambahnya.

Baca juga: PDIP Bakal Rumit Usung Nasaruddin Umar Sebagai Cawapres Ganjar karena Tak Punya Elektabilitas 

Ia pun enggan menanggapi jika namanya kemungkinan masuk juga dalam kandidat menteri itu.

"Ya lihat lagi nanti ya, tunggu nanti," imbuhnya.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan