Sabtu, 22 November 2025

Pilpres 2024

PDIP Setuju Jokowi Cawe-cawe di Pilpres 2024: Presiden Ingin Jamin Demokrasi Berjalan Baik

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menilai Presiden Jokowi memang sudah seharusnya ikut campur atau cawe-cawe dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Penulis: Chaerul Umam
tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Ketua DPP PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga. Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah seharusnya ikut campur atau cawe-cawe dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah seharusnya ikut campur atau cawe-cawe dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya ada tiga alasan Presiden Jokowi ikut cawe-cawe dalam pilpres 2024.

Pertama, menurut Eriko, Jokowi ingin memastikan proses pemilu berjalan dengan baik. 

"Sehingga masyarakat tidak ada merasa terintimidasi, tidak ada merasa apa kalau kita mau meminjam istilah dulu pemilu itu kan harus luber, langsung, umum bebas dan rahasia," kata Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Kedua, kata Eriko, Jokowi ingin menjamin bahwa proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik.

"Kepada siapapun penerusnya nanti berjalan dengan baik," ujar Eriko.

Ketiga, Presiden Jokowi menginginkan presiden yang terpilih nanti benar-benar sesuai keinginan rakyat dan melalui proses demokrasi yang baik.

"Bahwa presiden nanti yang terpilih atau partai atau caleg yang terpilih itu benar-benar kehendak rakyat, beliau ingin menjamin itu," ujarnya.

"Kami menilai tiga hal itulah yang sebenarnya disampaikan beliau secara terperinci, kemarin dengan pertemuan dengan para penggiat sosial media untuk menjamin bahwa terjadinya pelaksanaan demokrasi ini berjalan dengan baik, seturut dengan aturannya, seperti itu," tandasnya.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para pimpinan media nasional, Jokowi menyinggung soal cawe-cawe dirinya pada Pilpres 2024.

Kepada mereka, Jokowi mengatakan ia harus cawe-cawe di Pilpres 2024, untuk kepentingan negara.

"Ya cuma cawe-cawe sih. Ada lebih dari 7 kali pak presiden mengatakan cawe cawe,” kata GM News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha, usai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (29/5/2023).

Baca juga: Presiden Jokowi Mengakui Cawe-cawe di Pilpres 2024

Yogi mengatakan dalam pertemuan tersebut Jokowi menekankan ikut cawe-cawe karena menyangkut kepentingan nasional.

Awalnya, Jokowi membicarakan soal momentun penting dalam 13 tahun ke depan. Negara-negara yang memiliki momentum 13 tahun tersebut yang akan naik atau tumbuh.

“Kemudian dikaitkan lah dengan soal Capres. Tadi (Jokowi) mengatakan begini "pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun,” katanya.

"Ya saya untuk hal ini, (momentum 13 tahun), saya (Jokowi) harus cawe cawe. Karena untuk kepentingan negara" imbuh Yogi.

Menurut Yogi, dalam pertemuan tersebut Jokowi menegaskan bahwa cawe-cawe bukan berarti akan abuse of power menggunakan perangkat negara mencampuri urusan Pilpres.

Baca juga: Pengamat: Jokowi Harus Netral Sambut Pemilu 2024, Jangan Cawe-cawe Siapkan Penggantinya

Jokowi akan menggunakan cara yang baik dan elegan dalam cawe cawe politiknya.

“Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik,” kata Yogi menirukan pernyataan Jokowi.

Pertemuan antara Jokowi dengan para pimpinan media nasional tersebut berlangsung rileks dan hangat.

Pertemuan yang dimulai pukul 16.30WIB tersebut berlangsung hampir dua jam. Sejumlah menu disajikan dalam pertemuan mulai dari Siomay, Pempek, dan Sate Padang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved