Sandiaga Uno dan Kiprah Politiknya
Sandiaga Uno Usung Percepatan Pembangunan bukan Perubahan, PKS: di Kantong Anies Tak Ada Nama Beliau
PKS respoms Sandiaga Uno yang sebut dirinya usung konsep percepatan pembangunan bukan perubahan, jika memutuskan maju dalam Pilpres 2024.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang menyebut dirinya akan mengusung konsep percepatan pembangunan bukan perubahan, jika memutuskan maju dalam Pilpres 2024.
Juru Bicara sekaligus Humas PKS Ahmad Mabruri mengatakan, PKS sebagai bagian dari Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (Capres), menilai baik konsep yang dibawa oleh Sandiaga Uno itu.
"Saya pikir bagus ya. Menunjukkan Sandiaga Uno punya visi yang jelas kalau jadi pemimpin," kata Mabruri saat dimintai tanggapannya, Kamis (1/6/2023).
Dirinya menilai, apapun yang diusung oleh semua elemen bangsa untuk maju dalam kontestasi pemilu ataupun pilpres itu mesti didukung.
Sebab menurut dia, semua yang dilakukan itu adalah yang terbaik untuk masa depan bangsa.
Termasuk kata Mabruri, konsep yang dibawa oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama capres Anies Baswedan.
"Kaitannya dengan ketidakcocokan dengan Koalisi Perubahan saya kira hanya masalah cara saja. Visi besarnya sama: ingin menjadikan Indonesia lebih baik, adil dan sejahtera," tutur Mabruri.
Baca juga: Siang Ini Anies Baswedan Bertemu SBY dan AHY di Pacitan, Demokrat: Perkuat Strategi Pemenangan
Saat disinggung kaitan konsep Sandiaga Uno itu dengan adanya isu Koalisi Perubahan mengusungnya sebagai bakal cawapres Anies, Mabruri menegaskan, nama Menparekraf RI itu tidak berada di kantong Anies Baswedan.
Informasi itu kata Mabruri, didapatkan langsung dari elite PKS sekaligus Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman.
"Kalau menurut info wakil ketua majelis syura PKS Sohibul Iman nama Sandiaga tidak ada di kantong Anies Baswedan," tutur Mabruri.
Meski demikian, Mabruri tidak menjelaskan lebih detail terkait siapa saja sosok yang sejauh ini sudah dibahas dalam internal Koalisi Perubahan untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres mendatang.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno alias Sandiaga Uno menyatakan, dirinya akan menetapkan konsep percepatan pembangunan bukan untuk perubahan.
Pernyataan itu disampaikan Sandiaga Uno saat disinggung terkait adanya potensi dirinya disandingkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Adapun salah satunya, disandingkan oleh Anies Baswedan yang merupakan bakal capres dari Koalisi Perubahan.

Alasan Sandiaga Uno menerapkan konsep percepatan pembangunan itu karena dirinya melihat adanya potensi Indonesia menjadi negara maju.
"Capaian pembangunan dan ekonomi untuk mencapai negara maju. Kalau kita ubah lagi arah pembangunan kita, kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi," kata Sandiaga Uno saat ditemui di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Kesempatan untuk meraih Indonesia Emas tersebut, kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu hanya memerlukan waktu singkat, yakni 15 tahun atau pada 2045.
Oleh karenanya, jika pembangunan yang ada saat ini diubah, dikhawatirkan bakal menghilangkan potensi tersebut.
"Karena kalau kita mengubah arah pembangunan bangsa ini, kita hanya punya waktu 15 tahun. 15 tahun untuk bonus demografi kita terkonversi peningkatan," ucap dia.
Baca juga: Alasan Sandiaga Tidak Pakai Konsep Perubahan: Kalau Diubah, Kesempatan Bonus Demografi Kita Hilang
Sandiaga pun enggan menjawab apakah sikap itu menandakan dirinya tidak sepakat dengan visi yang dibawa koalisi perubahan yang kini mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden.
Ia hanya menyatakan, data menunjukkan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Presiden Jokowi memiliki tingkat kepuasan yang tinggi di masyarakat.
"Nanti tentunya pimpinan partai politik yang akan menentukan. Tetapi ini berdasarkan data yang saya miliki dan pengalaman yang saya lalui selama ada di kabinet Indonesia maju. Dan capaian capaian yang berbuah terhadap tingkat kepuasan kepada pemerintah Jokowi di angka hampir 80 persen," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.