Rabu, 10 September 2025

Pilpres 2024

Ganjar Sebut Cawe-cawe Jokowi Bukan Intervensi Politik: Hak sebagai Kader Partai

Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menanggapi soal cawe-cawe yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo menanggapi soal cawe-cawe yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).  

"Ya cuma cawe-cawe sih. Ada lebih dari 7 kali pak presiden mengatakan cawe cawe," kata GM News and Current Affairs Kompas TV, Yogi Nugraha, Senin (29/5/2023).

Yogi mengatakan, dalam pertemuan tersebut Jokowi menekankan ikut cawe-cawe karena menyangkut kepentingan nasional.

Awalnya, Jokowi membicarakan soal momentun penting dalam 13 tahun ke depan.

Negara-negara yang memiliki momentum 13 tahun tersebut yang akan naik atau tumbuh.

"Kemudian dikaitkan lah dengan soal Capres. Tadi (Jokowi) mengatakan begini "pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun,” katanya.

"Ya saya untuk hal ini, (momentum 13 tahun), saya (Jokowi) harus cawe cawe. Karena untuk kepentingan negara" imbuh Yogi.

Jokowi dinilai Yogi akan menggunakan cara yang baik dan elegan dalam cawe cawe politiknya.

"Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik,” kata Yogi menirukan pernyataan Jokowi.

Baca juga: Sikap Jokowi Akui Cawe-cawe di Pilpres 2024 Dinilai Tak Lazim Dalam Negara Demokratis

Hal senada juga disampaikan pihak istana menanggapi isu cewe-cawe presiden. 

Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengklarifikasi maksud ucapan Presiden Jokowi tersebut.

Ia mengatakan, konteks Presiden berbicara seperti itu yakni ingin memastikan bahwa Pemilu 2024 berjalan dengan demokratis.

Bey mengatakan, Jokowi berkepentingan memastikan pemilu terselenggara dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.

"Presiden ingin pemimpin nasional ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih," katanya, (30/5/2023). 

Terkait Pilpres nanti, Bey mengatakan Presiden akan menghormati dan menerima pilihan rakyat.

Presiden juga akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Taufik Ismail) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan