Kamis, 4 September 2025

Pilpres 2024

Ganjar-Erick Dinilai Bisa Menyulitkan Pasangan Lainnya di Pilpres 2024

Arnold mengatakan menjadikan Erick Thohir sebagai Cawapres mengingat kiprahnya dalam membenahi BUMN. Sebagai ketua umum PSSI, Erik juga berprestasi.

Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews
Duet pasangan calon presiden (capres) - calon wakil presiden (cawapres) Menteri BUMN Erick Thohir dan Ganjar Pranowo mampu mengungguli pasangan lain. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Singa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PDI Perjuangan dan Partai Gerindra telah resmi mengusung bakal calon presiden pada Pilpres 2024.

PDI Perjuangan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sementara Gerindra mengusung ketua umum sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Ketua Umum Forum Masyarakat Maluku (Formama) Arnold Thenu mengatakan sekarang, tinggal bagaimana para partai pengusung kedua calon presiden itu menentukan calon wakil presiden secara tepat.

"Karena, memilih calon wakil presiden yang tepat akan mendongkrak jumlah suara pemilih. Tetapi, jika salah menentukan calon wakil presiden, maka jumlah suara pemilih berpotensi tergerus," kata Arnold dalam keterangannya, Rabu (7/6/2023).

Kata Arnold, dalam pilpres mendatang, posisi calon wakil presiden tidak boleh lagi dilihat dengan sebelah mata. Apalagi, dinilai sebagai boneka politik belaka. Karena, masyarakat Indonesia sudah masuk dalam kategori 'peningkatan' kesadaran politik.

"Masyarakat pada umumnya lebih menginginkan calon wakil presiden ditempati oleh profesional. Dan, bukan dari kader partai apalagi ketua umum partai yang lebih 'terkesan' sebagai pedagang yang gemar tawar menawar," bebernya.

Menurut Arnold, secara tidak langsung, Partai Gerindra saat ini sudah 'tersandera' oleh PKB. Hal ini disebabkan ketua umum PKB Muhaimin Iskandar sejak tahun lalu sudah mengkampanyekan dirinya siap maju menjadi calon wakil presiden 2024.

"Ketika PDIP resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, maka dengan cepat Muhaimin Iskandar merapat ke Prabowo Subianto agar diperkenankan maju sebagai calon wakil presidennya," kata dia.

Sehingga, itu semua akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Partai Gerindra dalam mengambil keputusan yang tepat memilih calon wakil presidennya.

Sedangkan, PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo dalam posisi lebih bebas.

Kata Arnold, hal ini disebabkan para ketua umum partai politik yang mau bekerjasama dengan PDIP sama sekali tidak merekomendasikan apalagi memaksakan para ketua umum partainya dijadikan calon wakil presiden.

"Dalam posisi seperti ini sangat jelas posisi PDIP jauh lebih diuntungkan ketimbang partai Gerindra dalam menentukan nama calon wakil presidennya," ungkapnya.

Arnold mengaku memang belum bisa dipastikan, Prabowo akan berpasangan dengan siapa dan Ganjar Pranowo berpasangan dengan siapa. 

Arnold mengatakan menjadikan Erick Thohir sebagai Cawapres mengingat kiprahnya dalam membenahi BUMN.

Sebagai ketua umum PSSI, Erik juga berprestasi. Sebut saja mendatangkan Timnas Argentina yang akan bertanding melawan Timnas Indonesia.

"Tetapi, jika Prabowo Subianto kita asumsikan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024 mendatang maka, akan sangat kesulitan melawan Ganjar Pranowo ketika dipasangkan dengan Erick Thohir. Karena, Ganjar Erick bisa menjadi pasangan spektakuler di Pilpres 2024 mendatang," kata dia.

Baca juga: Internal PAN Disebut Ingin Duet Ganjar–Erick Maju di Pilpres 2024

Survei Terbaru Indikator Soal Elektabilitas Cawapres: Erick Thohir di Posisi Teratas

Berikut ini adalah data elektabilitas tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil presiden (Cawapres) berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia.

Seperti diberitakan, lembaga Indikator Politik Indonesia merilis temuan mereka bertajuk Silang Salip Elektabilitas Bakal Capres dan Cawapres, Minggu (4/6/2023).

Nama Erick Thohir berada di peringkat teratas Daftar Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Erick kokoh dengan angka 15,5 persen. Beda tipis dengan Ridwan Kamil yang mengantongi angka 15,4 persen.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkopolhukam Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) naik dibandingkan dengan Menkoparekraf Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menurun.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan survei tersebut dilakukan sepanjang 26-30 Mei 2023.

"Pada survei kali ini ada dua tren positif, Erick dan Mahfud MD. Setahu saya Mas Gibran stagnan, kemudian Ridwan Kamil (RK) sedikit turun, Sandiaga dan AHY turun," kata Burhanuddin Muhtadi dalam acara daring, Minggu (4/6/2023).

Berikut 5 besar nama Cawapres menurut survei teranyar Indikator Politik Indonesia, dalam simulasi 18 nama:

  • Erick Thohir 15,5 persen
  • Ridwan Kamil 15,4 persen
  • Mahfud MD 13,4 persen
  • Sandiaga Uno 13,1 persen
  • Agus Harimurti Yudhoyono 5,6 persen

Disebutkan, dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 1.230 responden, yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Wawancara dengan responden, dilakukan secara tatap muka.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan