Kamis, 21 Agustus 2025

Pilpres 2024

Duduk Perkara Baliho Ganjar Pranowo Dicopot, Bermula Letkol Inf Edi Purwoko Dapat Pesan WA

Dicopotnya baliho Ganjar Pranowo di Muara Teweh bermula saat Letkol Inf Edi Purwoko menerima pesan WA dari putra Bupati Barito Utara.

via Wartakotalive.com/Kompas.com Kristianto Purnomo
Baliho bacapres Ganjar Pranowo di lahan Kodim 1013/Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang dicopot pada Sabtu (15/7/2023) (kiri). Dicopotnya baliho Ganjar Pranowo di Muara Teweh bermula saat Kodim 1013/Muara Teweh, Letkol Inf Edi Purwoko, menerima pesan WA dari putra Bupati Barito Utara. 

TRIBUNNEWS.com - Video pencopotan baliho bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo, di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, viral di media sosial.

Pencopotan baliho Ganjar Pranowo itu dilakukan oleh Dandim 1013/Muara Teweh, Letkol Inf Edi Purwoko pada Sabtu (15/7/2023).

Terkait viralnya video baliho Ganjar Pranowo dicopot, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Julius Widjojono, memberikan penjelasan lewat keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).

Julius mengungkapkan pencopotan baliho itu bermula saat Edi Purwoko mendapat pesan WhatsApp dari putra Bupati Barito Utara H Nadalsyah, Ahmad Gunadi, pada Sabtu.

Kepada Edi, Gunadi meminta izin untuk memasang banner acara festival musik di lahan Kodim 1013/Muara Teweh dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud.

Namun, saat Edi melihat foto yang dikirim oleh Gunadi, ia melihat kejanggalan.

Baca juga: Ketua Umum Ganjarian Soroti Penurunan Baliho Ganjar di Muara Taweh: TNI Jangan Jadi Alat Politik

Dikutip dari tni.mil.id, Edi melihat ada baliho bergambar foto Ganjar Pranowo di lokasi yang akan dipasang banner acara Gunadi.

Baliho Ganjar itu juga berada di lahan Makodim 1013/Muara Teweh.

Lantas, Edi Purwoko memerintahkan Pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara agar segera mencopot baliho Ganjar Pranowo tersebut.

Julius menerangkan, aksi pencopotan baliho itu dalam upaya menjalankan arahan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang menekankan kepada prajurit TNI agar tetap netral pada Pemilu 2024 mendatang.

Diketahui, arahan itu di antaranya adalah tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasaran milik TNI kepada pasangan calon maupun partai politik untuk digunakan sebagai kampanye.

Terpisah, Yudo Margono juga turut buka suara terkait pencopotan baliho Ganjar Pranowo.

Namun, Yudo menolak aksi baliho Ganjar dilepas menggunakan istilah pencopotan lantaran dinilai terkesan kasar.

Selain itu, kata Yudo, istilah pencopotan seolah pemasangan baliho tidak sesuai aturan.

Ia juga menekankan soal netralitas TNI terkait Pemilu 2024.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan