Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Pengamat: PDIP Perlu Beri Sanksi Tegas Jika Ada Kadernya yang Tak Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Pangi Syarwi Chaniago menilai soal membelotnya sejumlah kader PDIP dengan secara tersirat mendukung Prabowo Subianto.

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews
Setidaknya tiga kader PDI Perjuangan (PDIP) mendapat panggilan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP lantaran bertemu dengan bakal Capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Mulai dari Gibran Rakabuming Raka hingga Budiman Sudjatmiko. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai soal membelotnya sejumlah kader PDIP dengan secara tersirat mendukung Prabowo Subianto.

Menurutnya PDIP harus berikan saksi tegas agar hal serupa tidak berulang.

Diketahui sejumlah kader PDP secara tersirat mendukung Prabowo Subianto kian bertambah. Sebelumnya dukungan itu dinyatakan Effendi Simbolon, sekarang giliran Budiman Sudjatmiko.

"Karena itu memang harus ada langkah-langkah yang perlu dilakukan apakah memang sanksi yang cukup keras, tegas yang untuk diberhentikan atau dipecat di partai," kata Pangi dihubungi Kamis (20/7/2023).

Menurutnya itu menjadi upaya pemadam kebakaran agar tidak tapi tidak melebar kemana-mana.

"Itu menurut saya langkah yang harus dilakukan karena setelah diputuskan (Partai) tidak ada boleh lagi ada pendapat pribadi," jelasnya.

Pangi melanjutkan jangan ada lagi pandangan pribadi, like or dislike, pandangan dari kader-kader partai.

"Hanya ada ruang itu sebelum diputuskan oleh partai dan setelah Ibu Megawati memutuskan bahwa Ganjar adalah calon presiden. Tentu ruang diskusi, dialektika atau konsensus, sudah tidak ada lagi. Sudah tertutup rapat," kata Pangi.

Ia menegaskan bahwa apapun yang terjadi yang namanya kader itu harus tegak lurus dengan elite penentu di partai politik. Karena elite itu yang bisa mengambil keputusan, Grassroots atau kader itu mengikuti apa yang menjadi titik penting dari partai.

"Apa lagi partai PDIP itu setahu saya, saham terbesarnya adalah Bu Mega sebagai veto player dan hubungan kader dengan ketua umum partai merupakan garis komando bukan garis putus-putus," sambungnya.

Maka apa yang terjadi hari ini, menurutnya ada pembangkangan dari kader PDIP.

Baca juga: Fenomena Kader PDIP Dukung Prabowo, Pengamat: Jadi Meragukan Loyalitas dan Dukungan untuk Ganjar 

"Jadi kita melihat ini tidak baik untuk habitus untuk PDIP itu sendiri dengan demikian memang harus ada langkah-langkah. Yang saya paham betul bahwa pasti akan ada sanksi yang diberikan kepada tokoh-tokoh atau kader partai apalagi mereka bukan sembarang juga melakukan manuver tidak mendukung apa yang telah diputuskan partai," tutupnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan