Pilpres 2024
Anies Baswedan Dengar dan Catat Keluhan Buruh di Bogor, Ajak Berjuang Bersama di Pilpres 2024
Anies Baswedan mencatat dan mendengar keluhan saat bertemu perwakilan serikat buruh se Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023) sore.
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Buruh berharap keberpihakan Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta bisa berlanjut ke tingkat nasional.
Diketahui bakal calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Perbaikan Anies Baswedan bertemu perwakilan serikat buruh se Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023) sore.
Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan pun mencatat berbagai keluhan dan masukan yang disampaikan 14 serikat pekerja yang ada di Kabupaten Bogor.
Kabid Litbang Serikat Pekerja Indocement (SP-Indocement) Wawan Winahadi mengungkap keberanian Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakartayang dinilai berpihak kepada kaum buruh.
"Kami melihat hanya Pak Anies yang terbukti berpihak pada buruh. Saat Pak Anies menjadi gubernur DKI, hanya Pak Anies satu-satunya kepala daerah di Indonesia yang berani menaikkan UMP," kata Wawan dalam keterangan yang diterima, Sabtu (22/7/2023).
Baca juga: Anies-AHY dan SBY Bakal Tonton Voli Indonesia-Vietnam di Sentul Malam Ini
Wawan berharap keberpihakan Anies Baswedan terhadap buruh dilanjutkan di seluruh Indonesia khususnya di Bogor.
Wawan pun dalam kesempatan tersebut mengeluhkan kondisi buruh di Bogor yang jauh dari kesejahteraan.
Pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan saat ini masih sangat minim.
"Kami ingin jika Pak Anies nanti jadi presiden, ada UU yang terkait langsung dengan kesehatan buruh. Kehadiran BPJS Kesehatan saat ini belum maksimal," kata Wawan.
Baca juga: Anies Baswedan Ungkap Makna Doanya di Apel Siaga Perubahan: Agar Persoalan Indonesia Terselesaikan
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC Serikat Pekerja Pabrik Kimia Energi Pertambangan (SP-KEP) Kabupaten Bogor, Mujimin menyampaikan keluhan soal pendapatannya sebagai buruh yang tidak cukup membiayai pendidikan anaknya.
Sebagai tokoh yang peduli pendidikan, dia berharap Anies bisa memikirkan hal tersebut jika kelak terpilih menjadi presiden.
"Akar masalah kami karena Undang-Undang Cipta Kerja, Pak. Nanti tolong apakah dicabut atau direvisi UU itu," ujar Mujimin.
Anies menyimak dan mencatat setiap keluhan dan masukan yang disampaikan perwakilan elemen buruh.
Dia bertekad akan memperjuangkan nasib buruh agar kondisi mereka kelak lebih baik dari pada saat ini, dengan cara melanjutkan kebijakan yang pernah dilakukan saat menjadi gubernur DKI.
"Kami membawa catatan dan rekam jejak saat bertugas di Jakarta. Jadi kami tidak hanya berjanji. InsyaAllah semua masalah (buruh) akan kita bereskan jika dipercaya memimpin Republik ini," kata Anies.
Anies berharap agar usahanya melanjutkan keberpihakan pada buruh didukung penuh elemen buruh.
Diskusi tentang kesejahteraan buruh, lansia, masyarakat disabilitas, dan pendidikan anak-anak tidak akan bisa dia realisasikan dan perjuangkan jika perolehan suaranya tidak maksimal di Pilpres 2024.
"Mari kita jalan dan ikhtiar sama-sama. Bogor harus menang karena ini perjuangan kita bersama," kata Anies Baswedan.
kata-kata Anies Baswedan tersebut disambut teriakan 'Anies Presiden' oleh perwakilan buruh.
Elemen buruh yang hadir dalam pertemuan dengan Anies di antaranya Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Aqua Group (SP-Aqua), Serikat Pekerja Indocement (SP-Indocement), Serikat Buruh Pabrik Garmen dan Tekstik (SB-Gartek).
Kemudian Serikat Pekerja/ Buruh Pabrik Rokok Tembakau, Makanan dan Minuman (SP-RTMM), Serikat Pekerja/ Buruh Daring (SP-Speed), Serikat Pekerja/ Buruh Pabrik Kimia Energi Pertambangan (SP-KEP), Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia 98 (PPMI 98).
Lalu Serikat Buruh Pabrik Logam Energi Metal (SB-LEM), Forum Buruh Bogor, Forum Buruh Perempuan, Serikat Pekerja Pabrik Logam Mesin Elektronik (SP-Lemonik), Kelompok Kerja Sub Unit Angkutan Umum 05 (KKSU-05), dan Serikat PHRI (Persatuan Hotel Republik Indonesia). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.