Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Ganjar Pranowo: Jadi Pemimpin Harus Terbiasa Dibully

Menurut Ganjar, seorang pemimpin harus terbiasa di-bully karena keputusannya tidak bisa menyenangkan semua orang.

Editor: Erik S
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bersama CEO Paragon Technology and Innovation Salman Subakat (kiri) menjadi pembicara dalam Ngobrol Publik pada acara BelajaRaya 2023 di Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (29/7/2023). Festival Belajaraya 2023 yang melibatkan pegiat pendidikan, musisi, organisasi masyarakat, pemimpin daerah, hingga pejabat pemerintah tersebut bertujuan untuk mengatasi berbagai isu antara lain kesenjangan akses dan ketertinggalan pendidikan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengatakan, seorang pemimpin harus terbiasa di-bully.

Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar Pranowo, saat menjadi pembicara dalam acara Hari Menjadi Manusia, di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023) malam.

Baca juga: Ganjar Ingatkan Pentingnya Metode Belajar Menyenangkan untuk Murid

Momen tersebut berawal saat seorang pembawa acara menanyakan kepada Ganjar soal risiko menjadi seorang pemimpin.

Menurut Ganjar, seorang pemimpin harus terbiasa di-bully karena keputusannya tidak bisa menyenangkan semua orang.

"Yang pertama, kita harus terbiasa untuk di-bully. Ah pencitraan, tadi Mas Anies juga bilang gitu, pencitraan. Keputusannya tidak menyenangkan semua orang," ucap Ganjar, dalam acara tersebut, Sabtu ini.

Kemudian, Ganjar menyebut, seorang pemimpin tidak boleh ragu dalam mengambil keputusan.

"Kalau sudah dianalisis, semua didengarkan (pendapat), ada keputusannya. Silahkan diambil," terang Ganjar.

Sebab, menurutnya, biasa pemimpin ragu dan tidak berani mengambil keputusan.

"Biasanya ini mereka ragu, enggak berani. Karena kemungkinan akan mendapatkan harus tantangan," katanya.

Lebih lanjut, menurut Ganjar, hal tersebut merupakan hal biasa bagi seorang pemimpin.

"Kalau jadi pemimpin jangan ragu-ragu. Pasti tidak bisa menyenangkan semua orang. Kalau kamu ingin menyenangkan semua orang, jual es krim, senang semua pasti," ujarnya.

Baca juga: Momen Ganjar Tak Sengaja Bertemu Anies, Foto Bareng dan Kompak Peragakan Pose yang Sama

Selanjutnya, Ganjar menyinggung soal ia yang menjadi perbincangan karena menolak Piala Dunia Sepak Bola U-20 dihelat di Indonesia.

"Kemarin bicara U-20 juga dimarahin lagi saya. Dan saya sampaikan secara terbuka, harus ada keputusan dan berani," ucap Ganjar.

Meski demikian, kata Ganjar, dalam mengambil keputusan yang tidak menyenangkan semua pihak tersebut, ia mempertanyakan soal pihak yang justru membully keluarganya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved