Pilpres 2024
Reaksi Prabowo soal Cak Imin Masuk 5 Besar Bursa Cawapres PDIP, Sebut Siap Bahas Ini dengan PKB
Prabowo akan mendiskusikan kabar Cak Imin masuk lima besar kriteria PDIP, pihaknya akan mencari jalan keluar terkait dengan adanya tawaran tersebut
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menanggapi soal partai koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan tawaran kerjasama dengan PDI-Perjuangan.
Bahkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin disebut-sebut masuk lima besar Cawapres yang cocok disandingkan dengan Ganjar Pranowo.
Prabowo pun mengaku akan mendiskusikan kabar tersebut dengan Cak Imin untuk mencari jalan keluar terkait dengan adanya tawaran ini.
"Tanya cak imin dong, jangan tanya saya."
"Saya kan sudah katakan, kita akan bicarakan, kita akan cari solusi, kita akan bermusyawarah," jelas Prabowo dikutip dari Kompas TV.
Sebelumnya, Cak Imin bertemu dengan Ketua DPP Partai PDIP Puan Maharani di rumah dinas Cak Imin di Kompleks Menteri dan DPR, Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023) siang.
Baca juga: Kelakar Prabowo Minta Cak Imin Jangan ke Mana-mana di Acara Deklarasi PBB
Pertemuan tersebut membahas mengenai tawaran kerjasama politik untuk mengusung Ganjar Pranowo.
Namun di ujung pertemuan, Cak Imin belum bisa menjawab ajakan kerjasama politik PDI-Perjuangan.
Dijelaskan Cak Imin, dirinya belum menemukan ada titik temu kesepakatan antara PKB bersama partai koalisinya, Partai Gerindra, dengan tawaran PDIP.
Namun, Cak Imin tetap akan terus berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait hal ini.
Cak Imin berharap akan ada titik temu yang dapat menyatukan PKB, Gerindra dan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
"Kalau ada titik temu nanti antara saya dan Pak Prabowo, nanti kita akan komunikasikan lagi (dengan PDIP)."
"Sejauh ini Pak Prabowo masih menjadi tempat kita untuk berkonsultasi dalam menentukan sikap politik, " ungkap Cak Imin dikutip dari Kompas Tv lainnya.
Baca juga: Cak Imin Sebut Pengumuman Cawapres Prabowo Masih Tunggu Waktu yang Tepat
Dijelaskan Cak Imin, politik bukan soal waktu, jadi dirinya tak bisa memberikan janji kapan bisa memberikan jawaban kepada PDIP.
"Politik bukan soal waktu, ujungnya nanti di pertengahan Oktober, di situlah ujung dari proses dinamika yang kita buka ini," jelas Cak Imin.
Lebih lanjut, Cak Imin memastikan PKB dan PDIP tetap akan cair dan terus berkomunikasi menuju Pilpres 2024.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan PKB mengaku sempat tergoda bergabung ke PDIP setelah Puan menyebut nama Cak Imin masuk dalam 5 besar cawapres Ganjar Pranowo.
Diketahui, nama Cak Imin bersanding dengan empat figur lainnya.
Mereka adalah Politikus PPP Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri BUMN Erick Thohir dan Eks Panglima TNI Andika Perkasa.
Meski demikian, kata Jazilul, PKB sadar diri dengan posisinya saat ini yang masih berkoalisi dengan Gerindra.
"Yang menyebut (Cak Imin masuk 5 besar) ini ibaratnya sultan, pemenang pemilu, tentu jawabannya kita pasti meleleh ini kalau digoda ini."
"Tapi PKB harus sadar diri, tahu diri mengukur diri, karena hari ini PKB masih berkoalisi dengan Gerindra," kata Jazilul, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Puan Ungkap Dirinya Serius Sebut Nama Cak Imin Masuk 5 Besar Cawapres Ganjar: Ya Bener, Masa Ngawur
PKB juga masih memegang amanah yang disepakati bersama Gerindra di dalam piagam koalisi.
Maka akan sulit untuk mendorong Cak Imin menjadi cawapres untuk Ganjar Pranowo.
Dirinya mengibaratkan kalau Cak Imin saat ini sudah memiliki rumah bersama Gerindra.
Meski demikian, Jazilul tetap mengutarakan rasa terima kasih kepada PDIP karena telah menilai Cak Imin sebagai sosok yang layak menjadi cawapres.
"Jadi Alhamdulillah terima kasih kepada mbak Puan yang sudah memasukkan Gus Muhaimin menjadi lima nama cawapres koalisi PDIP, kalau sudah jadi Koalisi ya tentu Muhaimin diambil PDIP kan ga mungkin, ada orangnya tapi rumahnya gak dibawa," ujar Jazilul.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rizki Sandi Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.