Senin, 18 Agustus 2025

Pilpres 2024

Demokrat Keluhkan Lambannya Gerakan KPP dan Anies Baswedan: Kita Sudah Tertinggal dari PDIP & Ganjar

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membandingkannya dengan PDIP dan bacapresnya, Ganjar Pranowo.

Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra. Menurut Herzaky, hambatan terbesar KPP dan Anies Baswedan dalam membentuk tim pemenangan karena Anies belum menentukan bakal RI-2. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengeluhkan lambannya manuver Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, terutama dalam mengumumkan cawapres.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membandingkannya dengan PDIP dan bacapresnya, Ganjar Pranowo.

Menurut Herzaky, PDIP dan Ganjar sudah melakukan upaya pemenangan secara lebih matang saat ini.

Sementara, sambungnya, Anies dan KPP masih jalan ditempat karena belum menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres).

“Kita sudah ketinggalan dengan Ganjar. Ganjar sudah ada tim pemenangan dan tim koordinasi relawan secara resmi,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

Ia mengakui, PDIP bisa melakukan itu karena mereka bisa maju sendiri.

"Kalau kami ini harus bersama-sama,” katanya.

Menurut Herzaky, hambatan terbesar KPP dan Anies Baswedan dalam membentuk tim pemenangan karena Anies belum menentukan bakal RI-2.

“Kan enggak mungkin kita bentuk tim pemenangan tanpa cawapres. Beda dengan PDI-P yang sendirian, bebas mau bentuk tim pemenangan, membentuk relawan,” sebut dia.

Ia juga melihat salah satu faktor yang membuat elektabilitas Anies kalah dengan bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto di Sumatera Barat (Sumbar) karena tak kunjung menentukan pendampingnya.

Padahal, gerakan perubahan punya banyak pekerjaan rumah untuk meyakinkan publik. Berbeda dengan koalisi partai politik (parpol) lain yang ingin meneruskan program Presiden Joko Widodo.

Nasdem Yakin Demokrat Komitmen

Partai NasDem meyakini Partai Demokrat akan tetap komitmen bersama dengan Koalisi Perubahan meski kerap mendesak agar Anies Baswedan segera mengumumkan nama cawapres.

Kekinian, Partai Demokrat melalui Deputi Bappilu Kamhar Lakumani kembali mendesak agar cawapres Anies Baswedan segera dideklarasikan.

"Ya kalau saya sih gak ada kekhawatiran. Saya sih masih ini (yakin) Demokrat komit....yah," kata Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI Saan Mustopa saat dimintai tanggapannya, Senin (7/8/2023).

Dengan begitu, Saan mengaku Partai NasDem tidak merasa khawatir dengan posisi Partai Demokrat di Koalisi Perubahan.

Saan justru menyatakan, Partai Demokrat akan memperkuat kesolidan yang sudah terjalin selama ini bersama NasDem dan PKS.

"Untuk tetap memperkuat soliditas dan memperkokoh koalisi perubahan untuk persatuan. Jadi gak ada rasa khawatiran," beber Saan.

Saat disinggung perihal kondisi di internal Koalisi Perubahan soal penetapan polemik pengumuman dan penetapan nama cawapres, Saan menyebut, tidak ada permasalahan.

Kata dia, saat ini, seluruh partai koalisi bersama tim delapan sudah sepakat kalau urusan cawapres berada dalam kewenangan Anies Baswedan sebagai capres.

"NasDem, Demokrat maupun PKS itu sudah bersepakat urusan soal (calon) wakil presiden itu kan diserahkan ke calon presiden mas Anies," kata dia.

"Kapan waktunya juga itu kan mas Anies yang akan menentukan, yang pas lah," tukas Saan.

Sebelumnya, Partai Demokrat menyatakan, sejatinya Koalisi Perubahan untuk Persatuan segera mendeklarasikan pasangan calon wakil presiden Anies Baswedan.

Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani membeberkan alasan pihaknya kenapa pengumuman nama cawapres itu harus segara dilakukan.

Kata dia, salah satunya yakni karena Koalisi Perubahan tidak memiliki basis elektabilitas yang tinggi, termasuk soal nama capresnya.

"Mengingat, kita tak memiliki kemewahan basis elektabilitas yang tinggi, jauh selisihnya dibandingkan dengan kompetitor," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8/2023).

Tak hanya itu, posisi Koalisi Perubahan yang saat ini cenderung berada di luar pemerintahan, kata dia, membuktikan kalau para partai politik yang ada di dalamnya tidak memiliki dukungan dari penguasa.

"Maupun fasilitas sebagai incumbent atau setidaknya mendapatkan dukungan dari penguasa sehingga memiliki akses sumberdaya pemenangan yang berkelimpahan," ujar dia.

Sebaliknya, menurut Kamhar, Koalisi Perubahan saat ini berada pada posisi yang harus berjuang lebih keras.

"Kita berada pada posisi yang mesti bekerja ekstra untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dan pada posisi yang vis a vis dengan penguasa yang memiliki besutan kandidat sendiri," ujar dia.

Atas hal itu, Kamhar menilai sejatinya Anies Baswedan selaku capres untuk segera mengumumkan siapa nama cawapres untuk mendampinginya di Pilpres 2024.

Hal itu perlu kata dia, dengan telah diumumkannya pasangan capres-cawapres maka, Koalisi Perubahan bersama Partai pendukung bisa segera melakukan agenda-agenda pemenangan.

"Salah satu dan yang paling menentukan adalah menyegerakan deklarasi paket komplit agar seluruh sumberdaya pemenangan yang dimiliki baik dari partai, relawan dan simpatisan bisa segera terkonsolidir dan bekerja secara optimal dalam menjalankan kerja-kerja politik pemenangan," tukas dia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan