Sabtu, 13 September 2025

Pilpres 2024

Anies Makin Merosot, Elektabilitasnya Kalah Jauh Dibanding Prabowo-Ganjar Menurut Litbang Kompas

Dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, elektabilitas Anies Baswedan semakin merosot menurut Litbang Kompas.

Tribunnews.com/Fersianus Waku/Fransiskus Adhiyuda
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, elektabilitas Anies Baswedan semakin merosot menurut Litbang Kompas periode 27 Juli-7 Agustus 2023. 

TRIBUNNEWS.com - Berdasarkan survei Litbang Kompas periode 27 Juli-7 Agustus 2023, elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, semakin merosot.

Dalam simulasi dua capres alias head to head 'melawan' Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, elektabilitas Anies tak lebih dari 40 persen.

Saat dihadapkan dengan bacapres PDIP, Ganjar, elektabilitas Anies sebesar 39,9 persen.

Sementara, saat head to head dengan Prabowo, elektabilitas Anies turun semakin jauh, yaitu sebesar 34,8 persen.

Dari skema head to head tersebut, Prabowo menjadi bacapres yang paling unggul lantaran mendapat limpahan suara dari bacapres lainnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas Ungkap Kunci Keunggulan Prabowo atas Ganjar di Simulasi 1 Vs 1: Limpahan Suara

Seperti saat head to head Prabowo vs Ganjar, suara pendukung Anies mengarah ke Prabowo.

Survei menunjukkan aliran suara pendukung Anies ke Prabowo mencapai 69,9 persen, naik sekitar 9 persen dibandingkan Mei 2023.

"Demikian juga dalam skema Prabowo melawan Anies, dukungan dari pemilih Ganjar yang mengalir ke Prabowo bertambah besar, dari 64,1 persen menjadi 71,6 persen," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Senin (21/8/2023).

Sebagai informasi, elektabilitas Anies Baswedan pernah menyentuh angka 47 persen di bulan Oktober 2022.

Meski demikian, perolehan Anies itu tetap kalah dari Prabowo dan Ganjar.

Berikut ini rangkuman elektabilitas head to head untuk simulasi dua nama Anies vs Ganjar dan Anies vs Prabowo:

Anies Baswedan vs Ganjar Pranowo

- Januari 2022: Anies Baswedan (46,8 persen) vs Ganjar Pranowo (53,2 persen)

- Juni 2023: Anies Baswedan (46,2 persen) vs Ganjar Pranowo (53,8 persen)

- Oktober 2022: Anies Baswedan (47,2 persen) vs Ganjar Pranowo (52,8 persen)

- Januari 2023: Anies Baswedan (39,8 persen) vs Ganjar Pranowo (60,2 persen)

- Mei 2023: Anies Baswedan (40,1 persen) vs Ganjar Pranowo (60,1 persen)

- Agustus 2023: Anies Baswedan (39,9 persen) vs Ganjar Pranowo (60,1 persen)

Baca juga: Litbang Kompas: Ganjar Unggul di Simulasi Banyak Nama tapi Kalah Telak Jika Head to Head Vs Prabowo

Anies Baswedan vs Prabowo Subianto

- Januari 2022: Anies Baswedan (38,9 persen) vs Prabowo Subianto (61,1 persen)

- Juni 2023: Anies Baswedan (43,2 persen) vs Prabowo Subianto (56,8 persen)

- Oktober 2022: Anies Baswedan (47,9 persen) vs Prabowo Subianto (52,1 persen)

- Januari 2023: Anies Baswedan (42,7 persen) vs Prabowo Subianto (57,3 persen)

- Mei 2023: Anies Baswedan (38 persen) vs Prabowo Subianto (62 persen)

- Agustus 2023: Anies Baswedan (34,8 persen) vs Prabowo Subianto (65,2 persen)

Anies Baswedan Masih Kalah di Skema Lainnya

Anies Baswedan saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Anies Baswedan saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023). (Tribunnews.com/Mario Sumampow)

Selain skema head to head, Litbang Kompas juga menggelar survei bacapres simulasi terbuka untuk 10 nama, 5 nama, dan 3 nama.

Hasilnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat, sedangkan Anies Baswedan semakin tertinggal jauh.

Sosok Ganjar dan Prabowo bahkan hanya terpaut 0,3 persen dalam survei top of mind.

"Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas.

Sementara, pada simulasi 10 nama, elektabilitas Ganjar mencapai 29,1 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.

Lalu, di simulasi 5 nama, elektabilitas Ganjar semakin meningkat pesat menjadi 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Teratas Versi Litbang Kompas, PPP: Sebulan Dua Bulan Kedepan Akan Makin Kuat

Terakhir, untuk simulasi 3 nama, lagi-lagi Ganjar menempati peringkat pertama dengan elektabilitas 34,1 persen, Prabowo 31,3 persen, dan Anies masih di bawah 20 persen, yaitu 19,2 persen.

Diketahui, survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error lebih kurang 2,65 persen.

Dianggap sebagai Alarm bagi Koalisi

Tiga bakal calon presiden (Bacapres) yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Tiga bakal calon presiden (Bacapres) yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. (Foto Kolase Tribun Jambi)

Elektabilitas Anies Baswedan yang merosot jauh dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dianggap menjadi alarm bagi Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS.

Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengungkapkan penentuan bacawapres Anies menjadi langkah penting untuk kembali menaikkan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Oleh karena itu, dibutuhkan penentuan bakal cawapres Anies untuk menepis kedua isu tersebut. Langkah itu diyakini bisa segera meningkatkan elektabilitas," kata Herzaky.

Karena itu, Demokrat mendesak Anies untuk segera mendeklarasikan cawapres.

Terlebih, kata Demokrat, kriteria cawapres Anies sudah jelas.

"Terkait cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Mas Anies. Kriterianya sudah jelas, tak elok jika kemudian terbangun narasi yang terkesan mendikte," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Senin (21/8/2023).

Ia pun mengingatkan piagam kerjasama tiga partai koalisi perubahan.

Dalam poin keempat, Koalisi Perubahan untuk Persatuan bakal mengumumkan capres dan cawapresnya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

"Saat ini kita telah melewati separuh jalan penandatangan deklarasi menuju Pilpres, artinya sudah kelamaan."

"Lagipula tak ada argumentasi logis secara politik untuk menunda-nunda. Koalisi lain mungkin menunggu putusan MK terkait batas umur minum Cawapres, kita tidak demikian," jelasnya.

Ia menilai deklarasi paket komplit tersebut mesti disegerakan karena Anies tak memiliki kemewahan berupa dukungan elektabilitas yang jauh mengungguli kompetitor.

Baca juga: Survei Litbang Kompas pada Simulasi 3 Nama Capres: Ganjar 34,1 Persen, Prabowo 31,3 dan Anies 19,2

Anies juga tak memiliki kemewahan sebagai penguasa atau didukung penguasa.

"Satu-satunya kemewahan yang masih dimiliki saat ini, adalah waktu. Momentum itu diciptakan (by design) bukan terberi (given)."

"Deklarasi paket komplit bisa menjadi momentum politik yang baik bagi Koalisi Perubahan," jelasnya.

"Masih ada waktu yang tersedia untuk mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan."

"Ini yang mesti dicermati secara seksama, salah menghitung waktu, sesal kemudian. Kita semua tak ingin itu terjadi," tandas dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yulis/Igman Ibrahim, Kompas.com/Ardito Ramadhan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan