Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Hasto Tuding Prabowo Lakukan Devide et Impera usai Bajak Budiman, Rocky Gerung: Harusnya Jokowi

Rocky Gerung menganggap tudingan Hasto terkait politik devide et impera yang dilayangkan ke Prabowo harusnya ditujukan kepada Jokowi.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023). Dalam keterangannya, Rocky Gerung meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Rocky Gerung menganggap tudingan Hasto terkait politik devide et impera yang dilayangkan ke Prabowo harusnya ditujukan kepada Jokowi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung menilai tudingan Sekjen PDIP, Hasto Kristianto yang menyebut bacapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto telah melakukan politik devide et impera dengan menggaet dukungan lewat politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko adalah salah.

Rocky mengatakan tudingan Hasto tersebut harusnya dilayangkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut lantaran Jokowi dianggap memiliki kemampuan untuk membelah koalisi politik menjelang Pemilu 2024

Pernyataan Rocky tersebut berdasarkan kedudukan Jokowi sebagai Presiden yang dianggapnya tidak memiliki keterbatasan kemampuan khususnya dalam dunia politik.

Baca juga: Hasto Bicara Aksi Devide Et Impera Prabowo-Budiman di Jateng: Justru Bangkitkan Militansi Kader PDIP

Sebaliknya, Rocky menganggap Prabowo tidak memiliki kemampuan seperti Jokowi untuk membelah koalisi.

"Jadi kalau PDIP ingin berkelahi dengan Jokowi, ya lakukan secara habis-habisan. Jangan menuduh partai yang (melakukan) devide et impera."

"Kan devide et impera artinya adalah ada satu kekuasaan yang membelah persekutuan politik. Jadi nggak mungkin Prabowo membelah dengan kemampuan yang terbatas," katanya dalam YouTube Rock Gerung Official, Senin (21/8/2023).

Di sisi lain, Rocky juga justru menganggap bahwa Hasto-lah yang melakukan politik devide et impera antara Jokowi dan Prabowo.

Dia menganggap tudingan Hasto yang menyebut Prabowo melakukan politik devide et impera demi memunculkan isu baru di tengah masyarakat.

"Dia (Hasto) nggak mampu untuk manuvering lagi, jadi dia nyebar isu baru supaya orang merasa Jokowi sebetulnya ada di genggaman PDIP, tapi gara-gara Prabowo dia (Jokowi) lepas dari PDIP."

"Itu kan sinyal yang ingin diucapkan oleh Hasto kan. Itu rakyat juga menganggap 'ngapa sih ini, kan udah (PDIP) sudah ditinggal oleh Jokowi'," jelas Rocky.

Sementara, Rocky menganggap tudingan Hasto itu akan ditanggapi oleh Prabowo dengan biasa saja.

Hal tersebut lantaran Prabowo dianggap oleh Rocky sudah memperoleh dukungan dari Jokowi secara penuh sebagai capres 2024.

"Prabowo tetap tenang saja. Toh semua kekuatan ada di tangan dia. Jadi apapun yang disampaikan Hasto tidak mungkin melepaskan lagi melepaskan Jokowi dari Gerindra atau sebaliknya melepaskan Prabowo dari Jokowi," pungkasnya.

Hasto Sebut Prabowo Lakukan Politik Devide et Impera

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menjadi inspektur upacara penaikan bendera Merah Putih menyambut HUT ke-78 RI di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menjadi inspektur upacara penaikan bendera Merah Putih menyambut HUT ke-78 RI di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023). (Tribunnews/Fersianus)

Sebelumnya, Hasto menyebut kubu Prabowo yang dianggap telah membajak Budiman.

Ia menilai, hal tersebut membuktikan bahwa kubu Prabowo tidak percaya diri dalam menghadap Pilpres 2024.

"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, Minggu (20/8/2023).

"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," sambungnya.

Baca juga: Hasto PDIP Sebut Aksi Galang Budiman Sudjatmiko Bukti Kubu Prabowo Tidak Percaya Diri

Hasto pun mengomentari terkait lokasi dukungan Prabowo dan Budiman yang berada di Semarang.

Menurutnya, aksi Budiman tersebut akan membuat kader PDIP di Jateng semakin solid.

Lantas, Hasto pun mengungkit saat Pemilu 2019, kubu Prabowo membangun posko di Solo yang merupakan tempat kelahiran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan peristiwa tersebut, Hasto mengatakan semangat dan militansi kader dan pendukung PDIP semakin besar.

"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah."

"Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Pejuangan," tegasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan