Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Sanksi PDIP untuk Budiman Sudjatmiko Ditentukan Hari ini, Mengundurkan Diri Atau Pemecatan?

Pengumuman sanksi Budiman Sudjatmiko disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun pilihannya dua, mengundurkan diri atau dipecat.

Kolase TribunJateng/ist
Kolase foto Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko saat Deklarasi Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marnia Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023). Pengumuman sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko akan disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun pada Senin (21/8/2023) pilihannya ada dua, mengundurkan diri atau dipecat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko akan menerima sanksi dari partainya hari ini, Senin (21/8/2023).

Sanksi dari PDIP ini buntut deklarasi Budiman Sudjatmiko mendukung bacapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto.

Deklarasi itu disampaikan lewat acara relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Centre, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (18/8/2023).

Sanksi tersebut akan diumumkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Hanya ada dua opsi sanksi yang bakal dijatuhkan terhadap Budiman terkait dukungannya ke Prabowo Subianto.

Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan.

Ini Dua Opsi Sanksi PDIP untuk Budiman Sudjatmiko usai Dukung Prabowo

Deklarasi politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko, untuk mendukung bacapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto lewat acara relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Centre, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (18/8/2023), berbuah sanski tegas dari PDIP.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut sanksi tersebut akan diumumkan oleh DPP PDIP besok, Senin (21/8/2023).

Hasto mengatakan, pengumuman sanksi terhadap Budiman tersebut akan disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Dirinya menyebut, hanya ada dua opsi sanksi yang bakal dijatuhkan terhadap Budiman terkait dukungannya ke Prabowo.

"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas."

"Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, Minggu (20/8/2023).

Respons PDIP Soal Prabowo Disebut Bajak Budiman Sudjatmiko

Hasto turut mengomentari terkait kubu Prabowo yang dianggap telah membajak Budiman.

Ia menilai, hal tersebut membuktikan bahwa kubu Prabowo tidak percaya diri dalam menghadap Pilpres 2024.

"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto.

"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," sambungnya.

Hasto pun mengomentari terkait lokasi dukungan Prabowo dan Budiman yang berada di Semarang.

Menurutnya, aksi Budiman tersebut akan membuat kader PDIP di Jateng semakin solid.

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden 2024, Prabowo Subianto mengaku sempat tak percaya politisi PDIP Budiman Sudjatmiko kini mendukungnya.
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden 2024, Prabowo Subianto mengaku sempat tak percaya politisi PDIP Budiman Sudjatmiko kini mendukungnya. (Istimewa)

Lantas, Hasto pun mengungkit saat Pemilu 2019, kubu Prabowo membangun posko di Solo yang merupakan tempat kelahiran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan peristiwa tersebut, Hasto mengatakan semangat dan militansi kader dan pendukung PDIP semakin besar.

"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah."

"Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Pejuangan," tegasnya.

Budiman Sudjatmiko Berharap Tak Dipecat Buntut Dukung Prabowo

Terpisah, Budiman pun berharap dukungannya terhadap Prabowo tidak membuatnya dipecat sebagai kader PDIP.

"Karena pada akhirnya partai katakanlah mengambil kesimpulan dengan argumentasi ketika saya diwawancarai, ketika saya pidato kemarin, ketika wawancara dimuat oleh media teman-teman akibat wawancara ini," kata Budiman pada Sabtu (19/8/2023).

Meski begitu Budiman berharap partainya bisa memahami jalan yang ia pilih dengan pertimbangan aliansi strategis.

"Ada benarnya juga kenapa tidak dipertimbangkan untuk membangun aliansi strategis dengan Gerindra, misal seperti itu," kata Budiman.

"Sehingga kemudian tindakan saya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu, dan saya masih percaya partai saya akan mengambil juga pilihan itu salah satunya," harapnya.

Alasan Budiman Sudjatmiko Lebih Pilih Dukung Prabowo daripada Ganjar

Sebelumnya, pada deklarasi dukungan terhadap Prabowo, Budiman mengungkapkan alasannya tidak mendukung bacapres PDIP, Ganjar Pranowo.

"Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik. Pak Ganjar baik, bukan buruk ya. Tapi Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik untuk hari ini," katanya.

Menurutnya, ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang dan masalah-masalah lainnya.

"Kita butuh kepemimpinan yang punya visi misi jangka panjang yang bisa menyelesaikan masalah kerakyatan," pungkasnya.

Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Pada wawancara tersebut Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan perkembangan politik jelang Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Pada wawancara tersebut Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan perkembangan politik jelang Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Dukungan Budiman Sudjatmiko ke Prabowo, Adi Prayitno: Biasanya Ada Faktor Internal

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai soal dukungan kader PDIP Budiman Sudjatmiko ke Prabowo merupakan hal yang bisa jelang pemilu.

Kemudian dikatakan Adi biasanya membelotnya kader dari arahan partai jelang pemilu dikarenakan tak lagi jadi pengurus kunci di partainya.

"Saya kira hanya Budiman dan Tuhan yang tahu alasan mendukung Prabowo Subianto. Tapi biasanya fenomena seperti Budiman ini kan perkara biasa jelang Pilpres," kata Adi dihubungi Minggu (20/8/2023).

"Biasanya ada faktor internal, misalnya soal pencalegan atau juga karena sudah tidak lagi jadi pengurus kunci, tidak jadi pengurus penting di partainya PDIP," sambungnya.

Ia melanjutkan jadi Budiman mencoba untuk mencari pelabuhan politik baru seperti mendukung Prabowo itu kan perkara biasa.

"Beberapa waktu yang lalu misalnya ada politisi Golkar pindah ke Gerindra, Pak Dedi Mulyadi. Kemudian juga banyak sejumlah politisi Nasdem misalnya pindah gara-gara deklarasi Anies, itu perkara biasa," jelasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan