Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

6 Kader PSI Pilih Mengundurkan Diri karena Partainya Dukung Prabowo Subianto jadi Capres 2024

6 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih untuk mengundurkan diri karena menolak PSI mendukung Prabowo Subianto.

Penulis: Rifqah
Editor: Suci BangunDS
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Sejumlah kader menyatakan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Selasa (22/8/2023) - 6 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih untuk mengundurkan diri karena menolak PSI mendukung Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak enam kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih untuk mengundurkan diri karena menolak partainya mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.

Dari enam kader tersebut, empat di antaranya Bakal Calon Legislatif (bacaleg) DPR dan DPRD.

Mereka merasa kecewa terhadap sikap DPP PSI yang menerima kehadiran Prabowo di Kantor DPP PSI pada 2 Agustus lalu.

"Tidak ada ketegasan sikap dari DPP untuk tidak mendukung Prabowo Subianto."

"Kami tidak sepakat dan kami tidak sudi PSI menerima kedatangan Prabowo Subianto," ungkap Anggota PSI atau Bacaleg DPR Dapil Jawa Tengah (Jateng) 8, M Afthon Lubbi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (22/8/2023).

Selain itu, dikatakan Afthon, pihaknya juga tidak pernah diajak berdiskusi mengenai hal tersebut.

"Kami tidak pernah diajak diskusi dan tidak pernah ada informasi kepada kami," ujarnya.

Baca juga: Tanggapan Megawati usai Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Ibaratkan Seperti Orang Berdansa

Diketahui, keenam kader tersebut telah menyiapkan surat pengunduran diri dan akan mengembalikan uang bantuan pengurusan dokumen berkas bacaleg ke PSI.

Afthon juga menegaskan, jika DPP PSI bersikap tegas dan menyatakan menolak Prabowo Subianto maka hal ini tidak terjadi. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh DPP PSI.

“Kami juga bersikap tegas bahwa kami mengundurkan diri baik sebagai caleg maupun sebagai anggota partai,” jelas dia.

“Dengan situasi politik yang seperti ini, PSI harus membuat garis demarkasi yang tegas untuk menolak Prabowo Subianto. Itu menurut kami."

"Karena perjalanan dari 2014, 2019 itu sangat membekas bagi kami,” pungkas Afthon.

Prabowo Subianto Dianggap Punya Rekam Jejak Buruk

Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto - 6 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih untuk mengundurkan diri karena menolak PSI mendukung Prabowo Subianto.
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto - 6 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih untuk mengundurkan diri karena menolak PSI mendukung Prabowo Subianto. (Istimewa)

Afthon menjelaskan mengapa Prabowo tak layak diberi dukungan oleh PSI karena memiliki rekam jejak yang buruk.

“Karena bagi saya Prabowo itu sudah mempunyai rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia yang belum jelas sampai sekarang," kata Afthon.

Salah satu rekam jejak yang dinilai buruk yakni berkaitan dengan tragedi pada 1998 silam.

Di mana, hingga saat ini belum jelas siapa pelaku yang menjadi dalang pelanggaran HAM pada tahun tersebut.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko dan Yenny Wahid Direncanakan Hadiri Kopdarnas PSI Malam Ini

Maka dari itu, kata Afthon, pihaknya merasa patah hati karena PSI memberikan dukungan kepada Prabowo.

Di sisi lain, Afthon juga menyadari bahwa ada keinginan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan rekonsiliasi sehingga Prabowo masuk ke kabinet agar suasana Indonesia dan program pemerintah bisa berjalan sukses dan tak banyak gangguan dari oposisi.

Namun, untuk menjadi Presiden Republik Indonesia (RI), Afthon mengatakan tidak bisa.

Lantaran, dilatakan Afthon, bacapres Ganjar Pranowo lebih layak melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi itu.

“Tapi untuk menjadi Presiden Republik Indonesia tunggu dulu, tidak bisa. Bagi kami Ganjar Pranowo sosok yang paling layak dari pengalaman untuk melanjutkan kesuksesan yang dibangun dua periode Jokowi ini," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan