Pilpres 2024
Respons Elite PPP Sikapi Kabar Anies Baswedan Pilih Cak Imin Jadi Cawapres di 2024: Selamat
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek merespons terkait Anies Baswedan dikabarkan memilih Cak Imin jadi Cawapres. Ia mengucapkan selamat.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek merespons terkait capres dari Koalisi Persatuan untuk Pembangunan (KPP), Anies Baswedan dikabarkan memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres pendampingnya di 2024.
Awiek mengatakan, hal itu merupakan dinamika politik yang bisa terus berubah jelang tahap pendaftaran capres-cawapres dibuka pada 19 Oktober 2023 nanti.
Mengetahui kabar itu, Awiek kemudian mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan yang telah berhasil menentukan cawapres pendampingnya.
"Ini dinamika politik ya. Itulah yang selalu kami katakan sebelum tanggal 19 Oktober itu peta politik bisa berubah," kata Awiek, saat ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).
"Nah kami ucapkan selamat kepada Mas Anies Baswedan yang sudah menemukan pasangannya Gus Muhaimin. Itu baguslah," sambungnya.
Momen ini menurut Awiek, semakin membuka peluang perubahan koalisi-koalisi partai politik jelang Pilpres 2024.
Baca juga: Demokrat Kecewa, NasDem Ujug-ujug Pilih Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Langsung Dicap Pengkhianat
Kemudian, ia mengatakan, hal ini semakin membuka peluang Sandiaga Uno mendampingi Ganjar Pranowo.
Bahkan, Awiek secara blak-blakan mengajak Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung mendukung Ganjar Pranowo, usai terpilihnya Cak Imin oleh Anies.
Baca juga: Anies-Cak Imin Bisa Didaftarkan ke KPU bila NasDem Koalisi dengan PKB
"Itu pertama, semakin membuka peluang perubahan koalisi-koalisi. Yang kedua, dengan komposisi seperti itu peluang Pak Sandiaga Uno di Pak Ganjar semakin terbuka," ucap Awiek.
"Dan kami mengajak Demokrat dan PKS bergabung dengan Ganjar, pendukung Ganjar," lanjutnya.
"Di situ mau kemana lagi? Di UU Pemilu mewajibkan parpol harus mengusung capres supaya pemilu depan bisa mengikuti lagi," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.