Rabu, 20 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kader Partai Demokrat di Sejumlah Daerah Turunkan Baliho Anies-AHY karena Merasa Dikhianati

Kader Demokrat di sejumlah daerah turunkan baliho Anies-AHY karena merasa dikhianati dengan keputusan sepihak NasDem jadikan Cak Imin cawapres Anies.

Penulis: Rifqah
Yolanda Putri Dewanti/Warta Kota
Baliho bergambar Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sudah beberapa bulan terpasang mulai Kamis, (31/8/2023) malam ditanggalkan - Kader Demokrat di sejumlah daerah turunkan baliho Anies-AHY karena merasa dikhianati dengan keputusan sepihak NasDem jadikan Cak Imin cawapres Anies. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya merasa, partainya dikhianati setelah Anies secara mendadak memilih Cak Imin menjadi cawapres pendampingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya -
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya - Kader Demokrat di sejumlah daerah turunkan baliho Anies-AHY karena merasa dikhianati dengan keputusan sepihak NasDem jadikan Cak Imin cawapres Anies. (IST)

Sebab, Riefky menyebut NasDem telah melakukan kerja sama dengan PKB dan menyetujui duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengkonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu atau fait accompli," kata Riefky dalam keterangan tertulisnya.

Padahal, dikatakan Riefky, Anies sudah menghubungi Demokrat sejak 12 Juni lalu dan mengatakan kepada Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yidhoyono (AHY), bahwa Anies sudah beberapa kali ditelpon oleh ibu dan guru spiritualnya untuk segera berpasangan dengan AHY.

Baca juga: Manuver Surya Paloh-Anies Pilih Cak Imin jadi Cawapres, Koalisi Perubahan Layu sebelum Berkembang

Selain itu, nama AHY juga telah disampaikan oleh Anies kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai.

Mereka adalah Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol."

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," pungkas Riefky.

(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution) (TribunJabar.id/M Rizal Jalaludin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan