Senin, 1 September 2025

Pilpres 2024

Ngaku Salah Gabung KPP-Anies, SBY: Teman-teman Sudah Ingatkan, Pak SBY Percaya Orang-orang Itu?

SBY sebenarnya sudah diingatkan rekan-rekannya terkait apakah percaya dengan Anies dan anggota KPP sebelum bergabung.

Tribunnews.com/Gilang Putranto
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak para kader mengambil sisi positif dalam peristiwa manuver politik Anies Baswedan dan Ketua Umum Surya Paloh yang tiba-tiba menunjuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan sebenarnya dirinya pernah diingatkan oleh sejumlah rekannya sebelum memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai bacapres dan berkoalisi di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

SBY mengatakan saat itu, rekannya tersebut bertanya apakah dirinya benar-benar percaya kepada Anies dan KPP atau tidak.

"Sebenarnya beberapa teman sudah mengingatkan saya, agak lama, baik dari kalangan kader Demokrat, maupun dari luar Demokrat. Begini, 'Pak SBY, Pak SBY benar-benar percaya kepada orang itu? Atau kepada orang-orang itu?'," ujarnya dalam konferensi pers di Cikeas, Bogor pada Jumat (1/9/2023) dikutip dari YouTube Partai Demokrat.

Menanggapi hal tersebut, SBY mengaku pada saat itu menaruh prasangka baik terhadap orang-orang yang bekerja dengan Demokrat.

Sehingga, sambungnya, ia menaruh kepercayaan penuh.

Kemudian, SBY mengatakan rekan-rekannya tersebut menyebut yang terpenting telah memberikan peringatan kepadanya.

Baca juga: SBY Ngaku Bersyukur Dikhianati Anies dan Surya Paloh Sekarang: Bayangkan Kalau H-1 Pendaftaran KPU

Lantas, usai pembelotan Anies dan Nasdem dengan menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres, SBY baru menyadari bahwa peringatan rekan-rekannya itu adalah benar.

"Nah, kalau saya ingat kembali, yang diingatkan teman-teman itu lebih dari satu, keputusan sepihak kemarin itu, saya boleh katakan, keputusan gelap sepert itu, tidak sesuai rules, kesepakatan, ternyata barangkali mengandung kebenaran," jelasnya.

SBY pun mengakui pada kesempatan kali ini, Demokrat telah mengambil keputusan yang salah dengan bergabung dengan KPP dan mendukung Anies sebagai capres.

Namun, sambungnya, peristiwa ini dapat menjadi pembelajaran bagi partai berlambang mercy tersebut.

Sehingga, SBY berharap peristiwa semacam ini tidak terulang lagi ke depannya.

"Mudah-mudahan dengan izin Allah, kita juga tidak kalah nantinya," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah secara sepihak menunjuk Cak Imin menjadi cawapres Anies.

Hal ini diketahui dari rilis pers yang diterima Tribunnews.com pada Kamis (31/9/2023).

Baca juga: Dikhianati Anies dan NasDem, Demokrat Belum Putuskan Langkah, SBY: Jangan Ambil Keputusan saat Emosi

Riefky mengatakan keputusan itu diambil usai Surya Paloh dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (29/8/2023).

Dirinya mengatakan penunjukan tersebut tanpa sepengetahuan anggota koalisi yaitu Partai Demokrat dan PKS.

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Riefky.

Bahkan, Riefky menyebut bahwa penunjukan Cak Imin oleh Surya Paloh juga tanpa sepengetahuan Anies.

Ia mengatakan Anies baru tahu setelah Surya Paloh memanggilnya dan meminta agar menerima keputusannya.

Demokrat dan PKS Tahu Cak Imin Cawapres Anies dari Sudirman Said

Selanjutnya, Riefky mengatakan Demokrat dan PKS baru mengetahui Cak Imin menjadi cawapres Anies pada Rabu (30/8/2023).

Bahkan, informasi tersebut tidak disampaikan oleh Anies sendiri, tetapi lewat juru bicaranya, Sudirman Said.

"Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokart, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," kata Riefky.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan