Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

Surya Paloh Ungkap Kepastian Duet Anies-Cak Imin Tunggu 1 atau 2 Hari, Tak Ada Arahan Jokowi

Surya Paloh menegaskan, wacana duet Anies Baswedan dan Cak Imin belum final disepakati.

Penulis: Nuryanti
Editor: Salma Fenty
Kolase Tribunnews.com/Gilang Putranto
Surya Paloh disebut menunjuk secara sepihak Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies Baswedan. Surya Paloh menegaskan, wacana duet Anies Baswedan dan Cak Imin belum final disepakati. 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

Bahkan, Anies Baswedan disebut sudah berkunjung ke kediaman ibunda Cak Imin di Jombang, Jawa Timur.

Hal itu terungkap dalam keterangan pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya.

Mengenai Cak Imin yang dikabarkan menjadi cawapres Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, memberi penjelasan.

Surya Paloh menegaskan, wacana duet Anies Baswedan dan Cak Imin belum final disepakati.

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa," ujarnya di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023), dilansir Wartakotalive.com.

Baca juga: Surya Paloh Tak Bisa Pastikan Nasib Koalisi Perubahan usai NasDem Dituding Berkhianat: Belum Tahu

Surya Paloh lalu meminta semua pihak untuk menunggu hasil akhirnya.

"Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," jelas Surya Paloh.

"Kalau persetujuan dalam arti kata menggangguk-angguk saja itu belum tuntas sepenuhnya," lanjutnya.

Tegaskan Tak Ada Arahan Jokowi

Surya Paloh mengakui bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/9/2023) sore.

Namun, Surya Paloh mengatakan, tak ada arahan dari Presiden Jokowi untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Cak Imin di Pilpres 2024.

“Enggak ada arahan (Jokowi)” ucap Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Saat Jalan Anies-AHY Selangkah Lagi Jemput Takdir Pilpres 2024 Dibuntu Surya Paloh

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat ditemui awak media di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat ditemui awak media di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Kamis (31/8/2023). (Tribunnews/Rizki Sandi Saputra)

Surya Paloh mengungkapkan, sampai saat ini Cak Imin belum resmi menjadi bakal cawapres Anies.

Meski begitu, dirinya berharap Cak Imin bisa menjadi pendamping Anies Baswedan untuk menambal suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Harapan kita kalau itu memang terjadi, ya demikian pasti."

"Kan enggak ada harapan kita ke arah negatif, harapan kita ke arah positif,” terang Surya Paloh.

Respons Surya Paloh Disebut Pengkhianat

Surya Paloh menjawab tudingan atau pelabelan sebagai pengkhianat dari Partai Demokrat.

Paloh pun merasa prihatin atas adanya pelabelan tersebut.

"Artinya saya harus jelaskan dulu, pasti kita dalam suasana turut prihatin ya enggak, itu sikap saya pasti," ungkapnya di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Senyum Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saat Partainya Disebut Demokrat Berkhianat 

Ia juga menyatakan tidak gembira dengan adanya kondisi saat ini, terlebih dengan adanya tudingan tersebut.

"Apakah itu karena perasaan empati, apakah juga karena perasaan ikut prihatin, nah saya pasti tidak bergembiralah menerima suatu kabar seperti itu," lanjut dia.

kata Paloh menambahkan, sejatinya setiap koalisi termasuk pihaknya berharap setiap kerja sama yang dijalin bisa terus jalan bersama sesuai yang diharapkan.

"Karena apa, karena harapan kita semuanya bisa berjalan sebagaimana kita harapkan bersama. itu pasti sikap NasDem. Itu ya kalau soal masalah itu," imbuh Surya Paloh.

Seperti diketahui, PKB sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Sementara, Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Baca juga: Manuver Surya Paloh-Anies Pilih Cak Imin jadi Cawapres, Koalisi Perubahan Layu sebelum Berkembang

Surya Paloh di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Surya Paloh di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menganggap Partai NasDem telah melakukan pengkhianatan terhadap KPP.

Sebab, Riefky menyebut NasDem telah melakukan kerja sama dengan PKB dan menyetujui duet Anies Baswedan dan Cak Imin.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol," ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis.

Dia pun menilai Anies telah melakukan pengkhianatan atas pernyataannya selama ini.

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," lanjut Riefky.

Baca juga: Surya Paloh Rela jika Demokrat Hengkang dari Koalisi Perubahan: Kami Hormati Apa yang Terbaik

Dalam keterangannya, Rifky juga menjelaskan, pada Selasa (29/8/2023) malam di Nasdem Tower, Surya Paloh secara sepihak menetapkan Cak Imin sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Malam itu juga, Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.

Sehari kemudian yakni pada Rabu (30/8/2023), Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

"Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," paparnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Rizki Sandi Saputra) (Kompas.com/Tatang Guritno) (Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah)

Berita lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan