Senin, 25 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kata Yenny Wahid usai Bertemu Prabowo: Singgung soal Kedekatan Hati, Bukan Sekadar Politik

Begini pernyataan Yenny Wahid usai bertemu dengan Prabowo Subianto hari ini, bicara soal kedekatan dengan Prabowo sudah dari lama.

Penulis: Rifqah
Editor: Tiara Shelavie
Tangkapan layar youtube Kompas TV
Bakal Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menerima kehadiran Yenny Wahid di kediamannya di Kartanegara, Jakarta pada Rabu sore (6/9/2023) - Begini pernyataan Yenny Wahid usai bertemu dengan Prabowo Subianto hari ini, bicara soal kedekatan dengan Prabowo sudah dari lama. 

TRIBUNNEWS.COM - Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid diketahui bertemu dengan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, yakni di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Setelah pertemuannya tersebut, Yenny mengaku kedatangannya itu untuk memenuhi undangan Prabowo karena sudah lama dijanjikan untuk ngopi bersama.

"Saya datang untuk memenuhi undangan beliau (Prabowo) karena sudah lama dijanjikan akan diajak ngopi bareng," ungkap Yenny dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.

Hal tersebut, dikatakan Yenny merupakan bentuk keakraban antara dirinya dan Prabowo.

Yenny pun menegaskan, hubungannya dengan Prabowo tersebut bukan hanya sekadar kedekatan politik, melainkan hubungan hati.

"Jadi, hubungannya ini hubungan hati, bukan cuma sekadar politik, melampaui ajang politik lima tahunan."

"Mungkin teman-teman bisa melihat, itu adalah sebuah bentuk keakraban dari kita semua," katanya.

Baca juga: Prabowo Terima Saran Yenny Wahid Pilih Cawapres Muda: Ada Erick Thohir, Gibran, Hingga Ridwan Kamil

Selain itu, Yenny juga mengaku, ia memanggil Prabowo dengan Mas Bowo sebagai panggilan akrabnya.

Disebutkan Yenny, hal tersebut juga karena Prabowo di dunia politik masih tergolong muda, jadi masih pantas untuk dipanggil Mas Bowo.

"Mas Bowo, saya memanggil beliau dari dulu Mas Bowo ya. Usia itu nggak penting, karena apa? Untuk mengabdi pada nusa dan bangsa, kita sama-sama melihat bahwa banyak pemimpin-pemimpin dunia yang usianya sampai hampir 100 tahun," ujar Yenny.

"Jadi, Mas Bowo ini usianya kalau dalam politik, usianya masih remaja. Makannya masih sangat pantas dipanggil Mas Bowo," sambungnya.

Kedekatannya dengan Prabowo itu, dikatakan Yenny sudah terjalin sangat lama.

Dari situlah, Yenny juga mengatakan, ia menemukan jodoh, yakni suaminya saat ini, Dhohir Farisi yang pernah menjadi kader Gerindra.

"Kedekatan kami jauh sekali melampaui kami berdua, karena kakek Mas Bowo itu tetanggan dengan eyang saya. Dulu ketika, kakek Mas Bowo berpulang, eyang saya ikut mendoakan."

"Hubungan yang sangat-sangat dekat ini sudah terjalin sangat lama, apalagi kemudian saya mendapatkan berkah besar dari hubungan baik dengan Mas Bowo, yaitu bertemu jodoh saya."

"Ketika 2009, kami dari PKB Gus Dur mengalihkan dukungan ke Gerindra, di situlah saya ketemu suami saya ketika kami berkampanye untuk Mas Bowo," pungkas Yenny.

Yenny Nyatakan akan Dukung Ganjar atau Prabowo, Bukan Anies-Cak Imin

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bicara soal isu kudeta terhadap Gus Dur dalam acara Mata Najwa yang tayang, Senin (4/9/2023) - Begini pernyataan Yenny Wahid usai bertemu dengan Prabowo Subianto hari ini, bicara soal kedekatan dengan Prabowo sudah dari lama.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bicara soal isu kudeta terhadap Gus Dur dalam acara Mata Najwa yang tayang, Senin (4/9/2023) - Begini pernyataan Yenny Wahid usai bertemu dengan Prabowo Subianto hari ini, bicara soal kedekatan dengan Prabowo sudah dari lama. (Kolase Tribunnews.com)

Sebelumnya, Yenny memastikan pihaknya tak mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024.

Adapun saat ini PKB telah membentuk koalisi bersama NasDem untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin.

PKB berkoalisi dengan NasDem setelah sebelumnya sempat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

Alasan Yenny tak memberikan dukungan kepada Anies-Cak Imin, lantaran faktor Cak Imin yang pernah mengkudeta Gus Dur dari pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Gerindra Buka Peluang Yenny Wahid Jadi Cawapres Prabowo Subianto

"Akan sulit sekali bagi kami mendukung capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur. Sulit, posisi kami sulit," kata Yenny di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Yenny menjelaskan Gus Dur dikudeta oleh Cak Imin melalui Muktamar PKB di Ancol pada 2008 silam.

"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya, di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya juga sedari awal sudah mengingatkan ketika Cak Imin diisukan mendampingi Prabowo Subianto.

Karenanya, kata Yenny, pilihan politik pihaknya antara mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo di Pilpres 2024.

"Ya pilihan politiknya tinggal 2 (dua) dan sedang kami olah, kami melakukan proses komunikasi dengan kedua kelompok tersebut, kelompoknya Pak Prabowo dan Pak Ganjar," ucap Yenny.

(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan