Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Kata Anies dan Cak Imin soal Makna Perubahan jika Terpilih Jadi Presiden-Wapres 2024

Begini kata Anies dan Cak Imin soal makna perubahan jika terpilih menjadi presiden serta wakil presiden 2024.

Editor: Arif Fajar Nasucha
YouTube Kompas TV
Bacapres dan bacawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat di program ROSI yang ditayangkan di Kompas TV, Kamis (7/9/2023). Begini kata Anies dan Cak Imin soal makna perubahan jika terpilih menjadi presiden serta wakil presiden 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan membeberkan makna perubahan jika dirinya terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024 bersama cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Awalnya, Anies membantah bahwa makna perubahan yang dimaksud adalah tidak ada kelanjutan dengan capaian yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dirinya mengatakan bahwa pembangunan tidak baru dilaksanakan di era pemerintahan Jokowi tetapi sejak era Soekarno menjabat sebagai presiden pertama.

Ia menegaskan bahwa seluruh Presiden RI melakukan sinergi terhadap pembangunan tetapi memiliki prioritas atau fokus masing-masing yang bakal dilakukan.

"No, tidak ada itu yang dinamakan tidak ada berkelanjutan. Kenapa? Memangnya kita baru mulai membangun dari tahun 2019, 2014, 2009, 2004, tidak."

"Kita ini membangun sudah (sejak) presiden (berganti) tujuh kali, ini ada proses pembangunan dan setiap presiden memberikan fokus perhatian kepada hal-hal tertentu yang kemudian menjadi satu rangkaian," ujarnya dalam program ROSI di YouTube Kompas TV, dikutip Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Cak Imin Mulai Ziarah ke Makam Wali Songo, Bacapres Anies akan Ikut Ziarah ke Makam Sunan Ampel

Kemudian, Anies menjelaskan makna perubahan yang kerap menjadi jargon dirinya selama menjadi bacapres adalah menambahkan faktor keadilan dari tiap kebijakan yang akan diambilnya jika terpilih menjadi Presiden.

"Ya. Karena akan memasukkan faktor keadilan menjadi faktor penting dalam penyusunan kebijakan, bukan hanya efisiensi dan efektif tapi adil," ujarnya.

"Kita ingin desa-desa punya porsi pembangunan yang setara. Kita ingin kampung-kampung nelayan memiliki perhatian yang setara, kita ingin pendidikan umum dengan pendidikan pesantren punya porsi perhatian yang setara," sambung Anies.

Anies pun mencontohkan makna perubahan dengan pembangunan jalan tol yang disebutnya paling banyak dibangun di era pemerintah Jokowi.

Ketika dirinya menjadi presiden, ia menginginkan bahwa pembangunan jalan tol harus dirasakan oleh masyarakat yang terdampak alih-alih hanya investor atau sektor swasta.

Anies pun memberikan solusi bagi masyarakat yang tanah miliknya harus mengalami pembebasan lahan, maka akan menjadi penyertaan modal.

"Sehingga sampai kapanpun jalan tol itu ada, orang-orang yang tanahnya dulu digunakan, dia akan mendapatkan faedah dari jalan tol itu," ujarnya.

"Jadi bukan proyeknya yang dihentikan, tetapi pendekatannya yang memasukannya unsur keadilan," sambung Anies.

Baca juga: Anies Baswedan Harap PKS Tetap Jadi Pilar Perekat Persatuan Bangsa

Pada momen yang sama, Cak Imin pun turut menjelaskan makna perubahan yaitu mencari hal yang baik ke depannya tetapi tetap menjaga prestasi yang sudah dicapai.

Cak Imin juga mengatakan bahwa perubahan itu tidak dapat dihindari.

"Nasib menjadi lebih baik, regenarasi terjadi, keinginan untuk lebih maju (terjadi)," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved