Pilpres 2024
Adu Kuat Suara Parpol Pendukung Prabowo vs Ganjar vs Anies di Jabar dan Jatim, Siapa yang Terbesar?
Peta suara partai politik di Jawa Barat dan Jawa Timur akan menentukan pertarungan Pilpres 2024 yang dihadapi Prabowo, Ganjar, dan Anies.
Penulis:
Adi Suhendi
Bahkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bila Ridwan Kamil bukan dipersiapkan Pilpres, tetapi untuk kembali menjadi Gubernur Jawa Barat.
Mahfud MD pun bisa menjadi pilihan untuk menjadi Cawapres Ganjar Pranowo karena memiliki basis massa di sejumlah kelompok.
Ganjar pun bisa juga memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres, terlebih saat ini Sandiaga berada di barisan partai pendukung Ganjar Pranowo.
Secara elektabilitas pun, Sandiaga senantiasa masuk dalam sejumlah hasil survei.
Sebelum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengataakan hingga kini masih mengodok nama-nama yang masuk bursa Cawapres Ganjar.
"Semua nama-nama yang muncul itu kan disuarakan masyarakat yang ditangkap melalui survei. Semuanya statusnya masih menjadi bakal calon wakil presiden," kata Hasto usai rapat konsolidasi dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di Gedung High End, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Hasto mengungkap sejauh ini terdapat sekitar empat nama yang masuk radar sebagai cawapres Ganjar.
Mereka di antaranya, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, dan Ketua Harian Partai Perindo TGB Zainul Majdi.
Hanya saja kata Hasto, keempat nama tersebut belum pasti dan kemungkinan masih akan bertambah.
Ia pun lantas menyinggung soal dinamika di Pilpres 2019.
Kata dia, saat itu nama cawapres untuk Joko Widodo (Jokowi) kerap berubah, hingga akhirnya diputuskan nama Ma'ruf Amin saat last minute pendaftaran ke KPU RI.
"Apakah dimungkinkan muncul nama-nama di luar yang sudah beredar? Secara empiris pada tahun 2019 yang lalu muncul nama-nama yang berbeda," kata dia.
Sementara Prabowo bisa saja menggandeng Erick Thohir jadi Cawapres pada Pemilu 2024.
Erick Thohir dari sejumlah hasil survei, elektabilitasnya cukup mumpuni untuk dijadikan Cawapres.
Terlebih PAN yang mendorong Erick Thohir menjadi Cawapres berada di barisan pendukung Prabowo.
Namun, tentunya ada perhitungan lain karena Golkar mengajukan Airlangga sebagai Cawapres dan PBB menyodorkan nama Yusril Ihza Mahendra untuk jadi cawapres Prabowo.
Golkar secara kalkulasi suara dalam Pemilu 2019 cukup besar baik di Jabar maupun Jatim.
Prabowo pun sebetulnya bisa juga mengambil Ridwan Kamil jadi Cawapres. Namun, hingga saat ini Golkar ngotot mendorong Airlangga menjadi Cawapres.
Wakil Ketua Umum Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan semua tokoh masih dipertimbangkan untuk jadi Cawapres Prabowo Subianto.
Menurut Budi, Ridwan Kamil juga masuk radar untuk jadi Cawapres Prabowo.
"Pak Ridwan Kamil namanya baik dan harum. Semua dipertimbangkan sebagai kemungkinan," kata Budi kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Namun, dia menjelaskan terkait cawapres pendamping Prabowo masih dimatangkan ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIB).
"Untuk (calon) wakil presiden masih dimatangkan oleh para ketua umum partai koalisi. Pada saatnya pasti akan diumumkan," ujar Budi.
Soal pertemuan Prabowo dan Ridwan Kamil Rabu malam, Budi mengatakan hanya sebagai silaturahmi biasa.
"Ridwan Kamil merupakan kader Golkar yang juga bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang baru saja purna tugas sebagai Gubernur Jawa Barat. Kebetulan Pak Prabowo juga warga Jabar," kata Budi.
Hasil Survei Terbaru SMRC
Berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyajikan simulasi 3 pasang Capres-Cawapres, duet Ganjar-Ridwan Kamil unggul dari pasangan Anies-Cak Imin, dan Prabowo-Erick Thohir.
Duet Ganjar-Ridwan Kamil punya keterpilihan 35,4 persen, disusul Prabowo-Erick 31,7 persen, dan Anies-Cak Imin 16,5 persen.
“Survei menemukan bahwa Ganjar-Ridwan Kamil mendapatkan 35,4 persen. Kemudian Anies-Muhaimin 16,5 persen dan Prabowo-Erick 31,7 persen,” kata pendiri SMRC, Saiful Mujani memaparkan hasil survei di kanal Youtube SMRC TV, Jumat (15/9/2023).
Saiful mengatakan, meski telah mengumumkan sosok cawapresnya sejak dini, namun Cak Imin belum memiliki efek yang bisa meningkatkan elektabilitas Anies.
“Walaupun muncul secara mengejutkan, belum punya efek yang menaikkan dukungan yang signifikan pada Anies ketika dia berpasangan dengan Muhaimin,” ujarnya.
Ia pun menerangkan persentase tersebut masih bisa berubah.
Namun duet Anies-Cak Imin diperkirakan relatif sulit untuk meningkatkan elektabilitasnya.
“Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah. Tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” jelasnya.
Adapun survei SMRC dilakukan melalui telepon pada 5-8 September 2023 dengan target populasi warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Kemudian pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). (Tribunnews.com/ Rizki/Danang/ kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.