Sabtu, 13 September 2025

Pilpres 2024

Mustahil Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil Tereliminasi, AHY Pamit ke Puan Maharani

Puan Maharani mengatakan Ridwan Kamil dan AHY tak mungkin lagi menjadi bacawapres pendamping Ganjar Pranowo

Kolase Tribunnews
Puan Maharani memastikan AHY dan Ridwan Kamil tidak lagi masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo. Puan mengatakan kini hanya ada nama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, dan Menko Polhukam Mahfud MD di bursa cawapres Ganjar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan Kamil (RK) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipastikan tercoret alias tereliminasi sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak mungkin lagi menjadi bacawapres pendamping Ganjar Pranowo lantaran partai mereka, yakni Partai Golkar dan Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024.

"Tadinya kan muncul nama Mas AHY, karena Demokrat sudah memutuskan menentukan ke Pak Prabowo ya, tentu saja sepertinya tak mungkin," kata Puan di Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9).

Baca juga: Kuliah Kebangsaan di UI, Ganjar Dicecar Soal Boneka Megawati hingga Diteriaki Utang Negara dan LGBT

"Pak RK juga, Golkar kan sudah dengan pak Prabowo. Jadi RK kader Golkar. Lagi pula saya dengar Munas di Golkar tetap putuskan capres dan cawapresnya Mas Airlangga. Jadi tak mungkin satu kader ada di sini dan gerbong lain ada di tempat lain," tambahnya.

Puan mengatakan kini hanya ada nama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, dan Menko Polhukam Mahfud MD di bursa cawapres Ganjar.

"Seperti nama-nama Pak Erick Thohir, Sandiaga Uno, Andika, Pak Mahfud," kata dia.

Baca juga: Ini Alasan Demokrat Tak Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Partai Demokrat kini dikabarkan semakin dekat bergabung ke kubu koalisi Prabowo setelah pada Minggu (17/9) lalu AHY bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Prabowo dan para elite partai koalisi di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Adapun partai-partai di koalisi Prabowo adalah Golkar, Gerindra, PAN, PBB dan Partai Gelora.

Dalam kunjungannya ke Hambalang itu SBY juga mengaku siap turun gunung mendukung Prabowo.

"Saya yakin dengan izin Allah masa Pak Prabowo untuk memimpin kita semua adalah melalui Pilpres yang akan datang. For you saya siap turun gunung," kata SBY.

Perkataan SBY ini kemudian disambut tepuk tangan dari tamu dan Prabowo Subianto.

Terkait keputusan Demokrat merapat ke kubu Prabowo itu, Puan Maharani mengatakan pihaknya menghormati hal itu. PDIP kata Puan tetap menghormati keputusan tersebut meskipun sebelumnya Demokrat telah melakukan penjajakan komunikasi dengan partainya.

"Walaupun sebelumnya sudah dilakukan pembicaraan pembicaraan ke PDIP
perjuangan atau antara PDIP perjuangan dengan partai Demokrat, namun kalau kemudian Partai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bisa bersama dengan Pak Prabowo, tentu saja PDI Perjuangan menghormati keputusan tersebut," kata Puan.

Puan mengatakan dinamika politik baru-baru ini membuat cawapres Ganjar akan mengalami perubahan. Ia pun memastikan para ketum parpol pendukung Ganjar akan menggelar pertemuan lagi untuk menyikapi dinamika terkini. Selain PDIP, Ganjar saat ini telah didukung PPP, Perindo, dan Hanura.

"Nanti kami akan segera melakukan rapat koordinasi dengan para ketum, dengan Bu Mega (Megawati Soekarnoputri), terkait perubahan dinamika," kata dia.

Puan juga mengatakan keputusan langkah PDIP dan partai koalisi dalam memilih Cawapres Ganjar akan diumumkan secepatnya. Menurutnya masih ada waktu kurang lebih satu bulan lagi sebelum masa pendaftaran Capres-Cawapres dibuka.

"Masih lama pendaftarannya, masih sebulan. Meskipun semuanya berharap secepatnya segera diputuskan Tapi semua partai pasti punya strateginya masing-masing jadi kita tunggu
saja," pungkasnya.

Baca juga: Mahfud MD Dinilai Memiliki Rekam Jejak Bersih & Disukai Semua Kalangan, Layak Jadi Cawapres Ganjar

AHY Kirim Pesan Pamit ke Puan

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat
menyampaikan pamit ke Ketua DPP PDIP, Puan Maharani setelah Partai Demokrat resmi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Kemarin selesai mengambil keputusannya, Mas AHY sebagai ketum yang punya hubungan sangat baik dengan Mbak Puan mengirim pesan dan pamit," kata Ketua Mahkamah Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan di Kompleks Parlemen, Senin (18/9).

Menurut Hinca, pernyataan pamit itu disampaikan AHY lewat pesan singkat kepada Puan. Menjawab pesan AHY, Puan menyampaikan terimakasih. Namun, kedua pihak sepakat untuk terus menjalin hubungan baik.

"Enggak berapa lama langsung dijawab, bagus baik Mas, terimakasih, kita jaga silaturahmi ini," kata Hinca menirukan jawaban Puan.

Hinca menyebut AHY dan Puan memang memiliki hubungan yang baik sebagai sesama anak mantan Presiden. Dia menyebut komunikasi itu juga disampaikan ke beberapa pihak yang sempat menjalin komunikasi dengan Demokrat.

"Kita juga minta dari MTP [Majelis Tinggi Partai] kepada Ketum untuk mengkomunikasikan kepada siapa anda berkomunikasi, yang selalu saya sampaikan, kalau kau datang tampak muka pulanglah kau tampak punggung," kata dia.

Hinca mengakui partainya sempat menjalin komunikasi dengan PDIP setelah mundur dari Koalisi Perubahan. Namun, intensitas komunikasi itu sempat terhenti memasuki pekan kedua.

Baca juga: Disebut Tak Mungkin Jadi Cawapres Ganjar, Kini Ridwan Kamil Dianggap Berpeluang Dampingi Prabowo

Di sisi lain, Partai Demokrat, kata dia, diberi waktu dua minggu untuk segera mengambil keputusan. Di tengah waktu yang sempit itu, Partai Demokrat walhasil memutuskan untuk mendukung Prabowo.

"Sementara timer terus berjalan terus waktu berjalan terus, teman-teman nanya kapan terus Bang Hinca, kan harus dijawab itu. Nah kita katakan oke kita ambil keputusan," kata dia.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan AHY sebagai Ketua Umum akan menyampaikan arah koalisi Partai Demokrat dalam pernyataan resmi pada Kamis (21/9) lusa.

"Kita akan ada Rapimnas tanggal 21 (September). Mungkin di tanggal itu sudah ada tanda-tanda yang jelas.

Tunggu saja dari Mas AHY. Beliau langsung yang akan menyampaikan," ucapnya.

Dia mengatakan AHY juga bisa saja menyampaikan tanda-tanda arah koalisi sebelum Kamis mendatang. Namun Herzaky belum mau bicara banyak mengenai ke mana arah koalisi Demokrat menghadapi Pilpres 2024.

"Bisa juga sebelumnya," kata dia.

Di sisi lain Puan Maharani mengaku menghormati keputusan Partai Demokrat yang memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. PDIP, kata Puan, tetap menghormati keputusan tersebut meskipun sebelumnya Demokrat telah melakukan penjajakan komunikasi dengan partainya.

"Walaupun sebelumnya sudah dilakukan pembicaraan pembicaraan ke PDIP atau antara PDIP dengan Partai Demokrat, namun kalau kemudian Partai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bisa bersama dengan Pak Prabowo, tentu saja PDIP menghormati keputusan tersebut," kata Puan usai acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, (18/9).

Baca juga: AHY 3 Kali Gagal jadi Bakal Cawapres: Prabowo di Pilpres 2019, Ganjar dan Anies di Pilpres 2024

Puan mengatakan partainya saat ini masih melakukan penjajakan komunikasi dengan partai lain untuk ikut koalisi bersama PPP, Perindo, dan Hanura mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres. Ia mengatakan masih ada kemungkinan partai lain bergabung dengan Koalisi PDIP di Pilpres 2024.

"Ya sekarang sedang kita jajaki kemungkinan-kemungkinan tersebut dinamika ini masih akan terus berlangsung sampai nanti menjelang pendaftaran capres dan cawapres yang akan datang jadi ya kita lihat aja," katanya.

Puan mengatakan dukungan Demokrat ke Prabowo merubah konstelasi Cawapres pada Pilpres 2024. Partainya bersama koalisi akan segera melakukan rapat konsolidasi tersebut.

"Ya dengan perubahan dinamika seperti ini tentu saja akan ada perubahan-perubahan lagi nantinya kami akan segera melakukan rapat koordinasi dengan para ketua umum juga dengan ibu Mega terkait dengan perubahan dinamika politik yang sedang terjadi sekarang," pungkasnya. (tribun network/rey/mam/fik/dod)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan