Jumat, 22 Agustus 2025

Pilpres 2024

Yusril Disebut Bisa Memperkuat Prabowo pada Pilpres 2024, Ini Alasannya

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berpeluang menjadi pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ditemui setelah perayaan hari lahir PBB ke-25 di ICE BSD, Tangerang Kabupaten, Minggu (30/7/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berpeluang menjadi pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Sosok Yusril yang mewakili kaum perkotaan dan moderat dinilai dapat meningkatkan suara bacapres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju.

"Yusril mewakili kaum perkotaan dan (Islam) moderat. Hal ini sangat memungkinkan Yusril mendampingi dan memperkuat Prabowo," kata Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Cecep Darmawan ketika diwawancarai, Rabu (20/9/2023).

Nama Yusril Ihza Mahendra muncul sebagai kandidat bakal calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Nama lain yang disebut yakni Muhadjir Effendy dan Erick Thohir.

Cecep menilai tiga tokoh tersebut memiliki peluang cukup besar. 

Dari segi figur, Yusril dinilai dapat menguatkan Prabowo Subianto. Namun, dari segi mesin politik masih harus diperkuat.

"Hanya kekurangannya dari mesin partai (PBB). Yusril bisa menjadi opsi yang bisa dipertimbangkan tim Prabowo," katanya.

Hal lainnya, kata Cecep, Yusril juga tidak memiliki harta yang mencolok sehingga menimbulkan respek dari masyarakat.

Nama lain semisal Muhadjir Effendy memiliki cukup suara dari Muhammadiyah. 

Kemudian, Erick Thohir memiliki kelebihan yakni dana logistik yang mumpuni dan ikon dengan warga Sumatera.

"Saya pikir dua nama yang peluangnya lebih cocok mendampingi Prabowo antara Erick dan Yusril. Muhadjir memang bagus, tetapi dari segi politik dan elektabilitas belum. Meski diakui tiga nama itu sama-sama populer," kata Prof. Cecep.

Secara substansial, Cecep menilai sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) harusnya dapat menjadi penguat elektabilitas calon presiden.

Menurutnya, tim sukses dari seluruh calon presiden harus menghitung secara matang kapasitas dan value dari bakal cawapres yang dibidik.

"Tentukan kekuatan dan kelebihan capres, misalkan Prabowo kekurangannya apa kelebihannya apa? Nah, cawapres itu mengisi ruang kosong dari Prabowo jangan sampai redundant dalam politik. Prabowo unggul di wilayah A kemudian cawapresnya A ya enggak bisa," kata Cecep.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan