Sabtu, 16 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kasus Kaesang, Beranikah PDIP Bersikap Tegas kepada Keluarga Jokowi Seperti Terhadap Murad Ismail?

Pengamat politik Herry Mendrofa mengatakan mungkin saja PDIP akan bersikap tegas sebagaimana yang mereka lakukan di Maluku.

Kolase Tribunnews
Murad Ismail, Jokowi, dan Kaesang Pangarep. Kabar Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep bergabung ke PSI menyisakan pertanyaan besar kepada PDIP. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep bergabung ke PSI menyisakan pertanyaan besar kepada PDIP.

Beranikah mereka memberi sanksi kepada keluarga Presiden Jokowi sebagaimana sikap tegas PDIP yang memecat Gubernur Maluku dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku?

Sekadar mengingatkan, PDIP mengambil sikap tegas saat mendepak Gubernur Maluku Murad Ismail karena ada anggota keluarganya yang berbeda partai.

Pengamat politik Herry Mendrofa mengatakan mungkin saja PDIP akan bersikap tegas sebagaimana yang mereka lakukan di Maluku.

"Ini kan menyangkut persoalan AD ART PDIP maka fatsunnya sudah demikian. Dan konsekuensi logis juga jika ini dilanggar oleh Jokowi, mungkin saja PDIP akan memberikan sanksi tegas misalnya pencabutan status kader," ujar Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) ini kepada Tribunnews.com, Jumat (22/9/2023).

Hanya saja, ia menilai, hingga saat ini status Kaesang di PSI ini kan spekulatif.

"Namun bila memang akhirnya jadi, maka sudah memenuhi unsur pelanggaran internal dan saya kira akan diberikan sanksi," kata Herry.

Namun, di sisi lain, ia mengungkapkan opsi lain yang bakal terjadi atau diambil PDIP terkait hal ini.

"Di sini kita perlu ingat juga, ada faktor lain yang tak kalah penting, yakni soal Pilpres. Sangat mungkin juga PDIP tak mengambil sikap frontal, karena mereka juga masih membutuhkan Jokowi dalam konteks efek elektoral," ujarnya.

"Dugaan saya akan ada win-win di kedua belah pihak, tak segampang itulah. Situasinya juga tidak bisa disamakan 100 persen dengan kasus Murad Ismail," pungkasnya.

Sementara Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengatakan, dalam kasus Kaesang, publik akan menanti bagaimana ketegasan sikap dari partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

Ujang mencontohkan soal penegakan aturan organisasi PDIP yang tegas pada kader PDIP yang menjadi Gubernur Maluku Utara Murad Ismail.

Dijelaskan Ujang, Murad dipecat PDIP, karena istrinya bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Karena itu, kita lihat apakah ada keberanian atau tidak dari Jokowi untuk menendang aturan itu. Artinya kalau Kaesang masuk PSI artinya melangar aturan di PDIP. Jadi kita lihat saja perkembangannya bagaimana," ujarnya.

Di sisi lain, Ujang berpendapat jika kurang tepat jika Kaesang memutuskan berganung dengan PSI.

Pasalnya jika ingin memikirkan jangka panjang seharusnya Kaesang berlabuh ke kapal besar bernama PDIP.

"Nah apakah keputusan tepat atau tidak ya tentu pertimbangannya ada pada Kaesang. Kalau menurut saya kurang tepat kalau kita ingin mengikuti politik jangka panjang. Artinya kalau berpolitik kan ikut perahu besar kapal beaar kan PDIP," ucapnya.

Aturan PDIP Satu Keluarga Tak Boleh Beda Partai

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat telah menjelaskan mengenai aturan partainya melarang keluarga inti berbeda partai.

Djarot mengatakan semua kader yang bergabung dalam partai berlambang banteng moncong putih itu sudah terikat pada aturan.

"Begini, di PDIP itu ada aturan. Kita sudah terikat pada aturan, tidak boleh di dalam satu keluarga inti itu berbeda partai," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Dia menyebut keluarga inti dimaksud, yakni suami istri dan anak-anaknya yang belum menikah.

"Satu keluarga itu apa misalkan, suami istri. Apalagi? Anak. Itu tidak boleh. Itu yang dilarang, keluarga inti," ujar Djarot.

Djarot menegaskan kader dianggap tak bisa melakukan pendidikan politik apabila ada salah satu dari keluarganya berbeda partai.

Saat dikonfirmasi soal isu Kaesang bergabung dengan PSI, Sekjen PSI Isyana Bagoes Oka mengaku pihaknya masih belum bisa berbicara banyak. Dia hanya memohon doa kepada masyarakat Indonesia.

"Saya belum bisa berbicara banyak. Mohon doanya ya," kata Isyana kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).

Sementara itu, Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie juga mempertanyakan apakah orang yang di balik suara itu merupakan Kaesang. Jika benar, dia pun mengaku senang mendengar hal tersebut.

"Masa iya itu Mas Kaesang? serupa kan belum tentu sama. Kita berdoa aja," jelas Grace.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan