Senin, 11 Agustus 2025

Pilpres 2024

Jokowi Disebut Jadi Pihak yang Paling Happy jika Duet Prabowo-Ganjar Terjadi

Pengamat politik menilai pihak yang paling merasa senang Prabowo dan Ganjar melebur jadi satu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Sri Juliati
Instragram/Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) - Duet Prabowo Ganjar atau Ganjar Prabowo mencuat, Pengamat politik menilai pihak yang paling merasa senang Prabowo dan Ganjar melebur jadi satu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNNEWS.COM - Wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politisi PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mengemuka ke publik.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, pihak yang paling merasa senang adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, penyatuan dua poros besar ini adalah mimpi dan harapan Jokowi.

"Yang paling happy kalau Prabowo dan Ganjar berpasangan atau bersatu adalah Presiden Jokowi, saya rasa ini target dan mimpi beliau, peta jalan mengalahkan pasangan Anies-Cak Imin."

"Pesan simbolik itu sebetulnya sederhana bisa kita maknai yang tersirat dan tersurat ketika Presiden Jokowi mengunjungi di sawah di dampingi Prabowo dan Ganjar."

"Sawah itu kita anggap gelanggang lapangan pemilu, trend mana yang unggul membajak di sawah maka itu capresnya," ungkap Pangi dari rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Beda Reaksi Prabowo & Ganjar saat Ditanya Soal 2 Poros serta Peluang Mereka Berduet di Pilpres 2024

Apalagi, sampai sejauh ini pasangan Ganjar dan Prabowo belum juga mengumumkan pasangan cawapres mereka.

Jika sosok cawapres akan diumumkan last minute dan Prabowo-Ganjar melebur,  tentu ini menjadi kekutan bagi keduanya memiliki suara yang solid.

"(Diumumkan last minute) tujuannya agar pemilu dengan dua poros ini solid dan tidak split."

"Itu artinya poros keberlanjutan tidak terbelah dan terpecah suaranya, sementara poros perubahan suaranya solid."

"Ini yang mungkin sedang dipelajari dan dihitung secara matematika politik plus minusnya dan untuk berhati-hati agar tak salah dalam melangkah," jelas Pangi.

Menurut Pangi, ada dua alasan kemungkinan poros Prabowo dan Ganjar akan melebur membentuk dan menyatu pada poros keberlanjutan

"Pertama kalau elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin terjadi trend dan pertumbuhan elektoral Anies mengalami peningkatan yang signifikan sampai per 19 Oktober menjelang didaftarkan ke KPU."

"Tapi kalau seandainya stagnan atau masih landai elektabilitasnya, kemungkinan poros Ganjar tidak akan melebur ke poros Prabowo, tetap akan ada tiga poros capres-cawapres."

"Kedua, kalau Ganjar dan Prabowo belum menemukan pasangan cawapres yang ideal," ungkap Pangi.

Baca juga: Gelar Halaqah, Ini Pendapat Kiai dan Ulama di Ponpes Roudhotul Athfal Soal Ganjar

Data Survei Voxpol Center Bulan Agustus kemaren menunjukkan bahwa sebesar 56, 3 persen pemilih menginginkan pasangan capres-cawapres cukup 2 pasang saja dan sebesar 34,9 persen menginginkan pasangan capres-cawapres lebih dari 2 pasang.

Mereka yang menginginkan capres-cawapres lebih dari 2 pasang tentu memiliki alasan.

Yakni agar pemilih mendapatkan alternatif pilihan yang beragam dan variatif, tidak terjadi perpecahan dan keterbelahan yang berujung konflik di tengah masyarakat, terjadi kompetisi persaingan yang sehat dan fair serta untuk menghindari terjadinya politik identitas.

Bagi Pangi, Pilpres 2024 mendatang yang terpenting harus ada representasi poros perubahan dan poros keberlanjutan.

Ini dilakukan supaya kedua mazhab pemilih yakni rakyat indonesia, merasa terakomodir dan terwakili aspirasinya.

Baca juga: Ahmad Basarah Nilai Megawati Berpeluang Terima Wacana Duet Ganjar-Prabowo

Analis Politik Sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) netral dalam menyambut Pemilu 2024, termasuk tak terlalu cawe-cawe menentukan siapa pasangan Ganjar Pranowo.
Analis Politik Sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) netral dalam menyambut Pemilu 2024, termasuk tak terlalu cawe-cawe menentukan siapa pasangan Ganjar Pranowo. (istimewa)

Terkait adanya upaya untuk mengatur atau mendesain agar poros Ganjar dan poros Prabowo melebur, kata Pangi, mungkin tujuannya agar tak mendapat lawan tanding yang sebanding,.

"Ada keyakinan menang 1 (satu) putaran apabila menyatu dua poros di atas. Ini saya pikir juga sesuatu yang sudah dikalkulasi, dihitung ulang secara cermat karena ada kekhawatiran pasangan Anies-Cak Imin berpotensi punya kans menang kalau kontestasi pertandingan terjadi 2 (dua) putaran dengan skema tiga poros," lanjut Pangi.

Apabila melihat ke belakang, Pemilu 2009 punya pengalaman terdapat tiga pasang capres-cawapres.

Menariknya pemilu hanya berlangsung satu putaran saja, karena memang pada waktu itu hasil survei menunjukkan perolehan elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melewati ambang batas 50 persen plus satu.

"Sementara hasil survei pemilu per-hari ini, memprediksi belum ada elektabilitas ketiga kontestan capres kita melewati angka tersebut, jangankan melewati angka psikologis kemenangan 50 persen plus satu, 40 persen saja belum ada yang lolos angka psikologis tersebut," kata Pangi.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan