Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Gerindra Sebut Megawati dan Prabowo akan Bertemu dalam Waktu Dekat: Sedang Cocokkan Waktu

Gerindra mengungkapkan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri akan bertemu dalam waktu dekat, sedang mencocokkan waktu karena sama-sama sibuk.

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
Kolase TribunNewsmaker - Tribunnews dan Kompas.com
Megawati dan Prabowo Subianto - Gerindra mengungkapkan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri akan bertemu dalam waktu dekat, sedang mencocokkan waktu karena sama-sama sibuk. 

"Jadi ini menjawab rumor-rumor dan perkembangan politik melalui berbagai media yang beredar," ungkap Benny, dilansir Kompas.com.

Sebelumnya, Ketua TPN Ganjar, Arsjad Rasjid mengungkapkan, nama TPN Ganjar berubah menjadi TPN Ganjar Presiden (TPN GP) untuk menegaskan bahwa posisi Ganjar tetap menjadi Presiden.

"Sekarang ini sudah lebur semuanya, sudah menjadi satu sekarang. Kita enggak bicara partai-partai yang kita bicara lagi kayak di perusahaan (kerja sama)," kata Arsjad dalam konferensi pers, Rabu (27/9/2023), dilansir Kompas.com.

"Dari semua partai, ada empat partai sekarang ini dan sekarang ini tim ini saya katakan kalau, bayangkan sebuah perusahaan kayak PT."

"Namanya PT Tim TPN GP, GP-nya Ganjar Presiden, jadi tim pemenangan Ganjar Presiden," ungkap Arsjad.

Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Bisa Menangkan Pilpres tapi Sulit Diwujudkan

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan, wacana duet Prabowo dan Ganjar sebagai pasangan capres dan cawapres memiliki potensi memenangkan Pilpres 2024 dengan lebih mudah dalam format dua kandidat capres.

Kendati demikian, wacana tersebut juga berpotensi menimbulkan kompleksitas terkait penentuan siapa capres dan cawapresnya.

"Ini adalah persoalan rumit dan pelik karena akan berkaitan secara langsung dengan elektabilitas partai di tengah proses pemilu yang dilakukan secara serentak," kata Pangi melalui keterangan yang diterima Tribunnews.com, Rabu.

Dalam hal ini, dikatakan Pangi, PDIP tidak akan dengan mudah mengorbankan posisinya sebagai partai pemenang Pemilu demi memuluskan langkah Prabowo dan Gerindra.

Begitu pula dengan Gerindra, mereka akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan Prabowo sebagai capres sekaligus mengantarkan keberhasilan legislatif bagi Gerindra sebagai partai pemenang Pemilu.

"Di sisi lain, jika format koalisi besar tidak terbentuk dan pada akhirnya ada tiga poros koalisi, maka hal ini akan menjadi dilema bagi kubu nasionalis (PDIP dan Gerindra) yang akan membuka peluang munculnya kuda hitam (Anies Rasyid Baswedan) sebab jarak elektabilitasnya dengan Ganjar Pranowo tidak terpaut terlalu jauh," jelas Pangi.

Baca juga: Anies Siap Tarung Jika Pilpres Cuma 2 Paslon, Apa Benar Mustahil Gabungkan Prabowo dengan Ganjar?

Selain itu, berdasarkan pada hasil survei Voxpol, menggambarkan bahwa ada potensi Pemilu dilakukan dua putaran.

Jika situasi ini terjadi dan jika Anies Baswedan berhasil masuk ke putaran kedua, peluangnya untuk menang masih terbuka lebar.

"Perebutan suara di kalangan pemilih yang belum menentukan pilihan dan pergeseran suara pada putaran kedua adalah kunci kemenangan," kata Pangi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved