Selasa, 19 Agustus 2025

Pilpres 2024

Bukan Sandiaga Uno, Megawati Sudah Temui Mahfud MD dan Khofifah secara Terpisah

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah bertemu Mahfud MD dan Khofifah secara terpisah.

Kolase Tribunnews.com
Mahfud MD, Megawati, Khofifah. Petinggi PPP mengatakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah bertemu Mahfud MD dan Khofifah secara terpisah. 

TRIBUNNEWS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, disebut telah bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy atau Romy.

Menurut Romy, Megawati telah bertemu Mahfud MD dan Khofifah secara terpisah.

"Yang saya dengar, nama keduanya memang beredar setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ibu Mega," ujar Romy dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/10/2023).

Tak hanya dengan Megawati, lanjut Romy, Mahfud juga telah bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono.

Baca juga: PPP Dorong Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar di Saat Nama Mahfud MD dan Khofifah Menguat, Ini Peluangnya

Meski demikian, dalam pertemuan tersebut, Mardiono dan mahfud MD tak bicara spesifik mengenai pencawapresan.

"Namun, dalam pertemuan-pertemuan tersebut, tidak spesifik membicarakan pencawapresan," ungkap Romy.

Diketahui, masuknya nama Mahfud MD dan Khofifah dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo, tentu membuat peluang Sandiaga Uno mendampingi bacapres PDIP itu semakin menipis.

Tetapi, Romy mengaku tak masalah dan memahami jika memang PDIP lebih mempertimbangkan Mahfud MD dan Khofifah.

Pasalnya, dua sosok tersebut merupakan figur yang dekat dengan PPP.

"Secara khusus, bahkan MMD (Mahfud MD) saat pertama kali menjadi Menteri Pertahanan tahun 1999 adalah berangkat dari PPP."

"KIP (Khofifah Indar Parawansa) memiliki jejak sebagai Jubir PPP saat menjadi anggota Fraksi PPP di sidang umum MPR tahun 1997," beber Romy, dilansir Kompas.com.

Namun, Romy juga menekankan pihaknya akan tetap memperjuangkan Sandiaga Uno untuk menjadi cawapres Ganjar.

Ia juga mengingatkan Sandi juga merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Sandi juga adalah pemegang kartu NU yang diserahkan sendiri oleh Kiai Said Aqil," kata dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Fraksi PPP DPR RI, Amir Uskara.

Amir mengatakan hingga saat ini PPP masih memperjuangkan Sandiaga di tengah munculnya nama Mahfud dan Khofifah dalam bursa cawapres Ganjar.

"Kita masih usahakan supaya Pak Sandi yang mewakili PPP, karena bagaimanapun Sandi adalah kader PPP," ucap Amir di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Baca juga: Survei LSI: Duet Prabowo dengan Gibran atau Khofifah Unggul dari Ganjar-Mahfud MD

Lebih lanjut, Amir mengatakan sejauh ini pemilihan cawapres Ganjar masih dalam tahap penggodokan di internal koalisi kerja sama dengan PDIP.

Ia pun tak menampik akan banyak kemungkinan yang terjadi ke depannya.

"Semua bisa. Jadi kalau kata Bu Mega ini ibarat musik dansa, musiknya masih bunyi. Pasangannya masih bisa ganti-ganti," kata Amir.

"Sampai musik berhenti, baru kita tahu, oh ini pasangannya, begitu," pungkasnya.

Khofifah di Antara Pusaran Ganjar dan Prabowo

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (10/8/2023).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (10/8/2023). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Nama Khofifah Indar Parawansa belakangan muncul dalam bursa cawapres, baik untuk Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

Beberapa waktu lalu, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, tak menampik soal nama Khofifah yang masuk bursa cawapres Ganjar.

Bahkan, Puan mengatakan Khofifah sudah masuk dalam radar PDIP.

"Bisa saja nama Bu Khofifah muncul dan kita pertimbangkan Bu Khofifah. (Nama Khofifah) masuk dalam radar," kata Puan akhir September 2023.

Terpisah, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek, juga tak menutup kemungkinan Khofifah masuk dalam bursa cawapres Ganjar.

Terlebih, kata Awiek, Khofifah juga identik dengan PPP.

"Soal nama Khofifah yang kemudian diasosiasikan, ya bisa saja."

"Bisa saja, karena memang Bu Khofifah pernah jadi anggota Fraksi PPP dan dua kali Pilkada juga diusung PPP," tutur Awiek, Kamis (28/9/2023).

Tak hanya di kubu Ganjar, nama Khofifah juga muncul di bursa cawapres Prabowo.

Baca juga: Survei LSI: Duet Prabowo dengan Gibran atau Khofifah Unggul dari Ganjar-Mahfud MD

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautrsar, menuturkan Prabowo sempat menyinggung nama Khofifah saat bicara soal cawapres dalam pertemuan bersama sejumlah kiai NU di Hotel Shangri-la, Surabaya, Kamis.

Menurut Gus Kautsar, Prabowo mengatakan kans Khofifah maju sebagai cawapres tergantung restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para kiai.

"Iya beliau (Prabowo, saat itu) jelaskan beberapa nama dari salah satu calon wakil presiden yang akan beliau ajak adalah itu (Khofifah)," ungkap Gus Kautsar.

Pernyataan Gus Kautsar tersebut seolah diamini oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Irfan Yusuf Hasyim.

Meski tak secara gamblang menyebut nama Khofifah, Irfan mengatakan sosok bacawapres Prabowo sudah mengerucut pada dua nama.

Salah satunya adalah tokoh NU dari Jawa Timur.

"Ada dua nama, salah satunya tokoh NU Jatim," katanya, Kamis.

Pertemuan Mahfud MD dan Megawati

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023)
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023) (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Pada pertengahan September 2023, Mahfud MD mengakui dirinya bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

Tetapi, Mahfud MD mengaku dalam pertemuan tersebut tak bicara soal Pilpres, utamanya pencawapresan.

"Dalam waktu belum lama ini juga bertemu itu agak lama, tapi kita enggak bicara soal pilpres lah. Karena saya tahu itu bukan domain saya."

"Bu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang. Jadi kita enggak bicara itu. Menghormati saja," ungkap Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Mahfud menambahkan, ia selama ini memang sering bertemu dengan Megawati sejak zaman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Ya saya sering ketemu Bu Megawati. Sejak zaman BPIP saya bersama Bu Megawati hampir setiap saat ya. Saya kan alumni BPIP. Sering ketemu Bu Megawati," imbuh dia.

Baca juga: Mahfud MD Ajak Perkuat Persatuan untuk Cegah Potensi Kerawanan Pemilu

Meski demikian, Mahfud menyebut ada sejumlah hal terkait politik yang dibahas saat bertemu Megawati.

Tak hanya itu, keduanya juga bicara soal ideologi dan konstitusi.

"Terakhir saya bertemu masalah mahid, mahasiswa ikatan dinas, yang dulu disekolahkan oleh Bung Karno di luar negeri terus enggak bisa pulang selama puluhan tahun itu saya update ke Bu Mega. Saya ketemu dengan orang-orang ini," ungkap Mahfud.

"Tapi kita enggak bicara pilpres karena saya menghormati Bu Megawati untuk menentukan sesuai dengan kapasitas beliau yang saya yakini sudah enggak perlu masukan-masukan dari orang luar. Sudah ada mekanisme internalnya, maksud saya di PDIP," tegasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reza Deni/Rizki Sandi Saputra/Farryanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda/Milani Resti, Kompas.com/Tatang Guritno/Dian Erika)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan