Pilpres 2024
Peluang Gibran Cawapres Tertutup, Pengamat Ungkap Dampak Putusan MK Bagi Koalisi Prabowo dan Ganjar
Pengamat Dedi Kurnia Syah menilai koalisi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan terdampak atas putusan MK tolak gugatan batas usia Capres-Cawapres.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai koalisi partai pendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan terdampak atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tolak gugatan batas usia Capres-Cawapres.
Diketahui Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan permohonan batas usia capres-cawapres menjadi 35 tahun.
Diketahui dalam Undang-Undang tentang Pemilu diatur syarat usia capres-cawapres minimal 40 tahun.
"Penolakan ini cukup melegakan karena batasan usia dan yang melingkupinya bukanlah syarat utama adanya kontestasi, masih ada unsur lain semisal ambang batas presidensial, sehingga penolakan itu pada dasarnya sudah tepat," kata Dedi dihubungi Senin (16/10/2023).
Dedi mengatakan dengan kepastian ini, koalisi Prabowo dan Ganjar ikut terdampak.
Baca juga: Respons Pemerintah, Parpol, hingga Gibran soal MK Tolak Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres
"Sekurangnya karena sejauh ini mereka berharap dengan peluang Gibran masuk ke bursa Pilpres. Peluang yang terjadi saat ini bisa saja dua hal," kata Dedi
Dikatakannya bahwa Prabowo berpotensi kehilangan Jokowi, karena faktor relasi dengan PDIP memungkinkan Jokowi kembali solid mendukung Ganjar Pranowo.
"Dengan situasi itu akan pengaruhi kesiapan Prabowo dalam menunjuk mitra cawapres, pilihannya bisa saja tidak maksimal karena mungkin di luar dugaan, tokoh potensial yang ada bisa saja Airlangga Hartarto dan Erick Thohir, jika bukan di antara mereka maka Prabowo kembali potensial ditinggal mitra, Golkar atau PAN," tegasnya.
Baca juga: Kandasnya Rencana Prabowo Pinang Gibran usai MK Tolak Gugatan Batas Usia Cawapres
Dedi juga menilai Ganjar Pranowo bisa sedikit lega dengan keputusan ini karena memungkinkan adanya perbaikan relasi dengan Jokowi.
"Cawapres pilihan seperti Mahfud atau Sandiaga Uno akan sangat baik dipilih, dua tokoh ini sama-sama punya reputasi di akar rumput," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.