Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Plus-Minus Jika Prabowo Pinang Gibran Jadi Cawapres, Suara Ganjar dan Citra Jokowi Bakal Terdampak

Berikut dampak positif dan negatif bila Prabowo Subianto meminang Gibran Rakabuming jadi Cawapres. Suara Ganjar di Jateng bisa tergerus.

Editor: Adi Suhendi
Ist
Bakal Capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di Solo, Jumat (23/6/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut dampak positif dan negatif bila Prabowo Subianto meminang putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres dalam Pilpres 2024.

Nama Gibran saat ini santer menjadi perbincangan akan menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Terlebih kisi-kisi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani soal Cawapres Prabowo seakan-akan cocok dengan sosok Gibran.

Tak hanya itu, kelompok relawan Jokowi, Relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) pun mengusulkan nama Gibran untuk menjadi Cawapres Prabowo.

Partai pendukung Prabowo pun sebagian besar tidak menolak Gibran untuk menjadi Cawapres Prabowo.

Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan Kandidat Cawapres Prabowo: Gibran, Erick dan Yusril, Siapa Paling Tajir?

Bahkan ada yang terang-terangan mendorong Gibran menjadi Cawapres Prabowo.

Lalu bagaimana keuntungan dan kerugian Prabowo, bila meminang Gibran menjadi Cawapres?

Keuntungan Prabowo Jika Pinang Gibran

Berbagai keuntungan akan diperoleh Prabowo Subianto dan partai pendukungnya bila Gibran menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Mereka akan bisa memanfaatkan nama besar Jokowi untuk mendulang suara dalam Pemilu 2024.

Secara kekuatan, Prabowo pun akan bisa menyaingi suara Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.

Baca juga: Namanya Santer Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Justru Ditunjuk Jadi Jubir dan Jurkam Ganjar-Mahfud

Berikut keuntungan bila Prabowo Pinang Gibran:

1. Gerus Suara Ganjar di Jawa Tengah

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai Gibran Rakabuming Raka akan menjadi lawan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah bila dipilih menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Agung mengatakan selama ini Jawa Tengah merupakan basis utama pendukung Ganjar dan PDIP.

"Secara eksternal, dengan bersama Gibran, otomatis, Jawa Tengah yang selama ini menjadi basis utama Ganjar akan mendapat lawan sepadan dari Gibran," kata Agung kepada Tribunnews.com, Kamis (12/10/2023).

Terlebih, kata dia, selama ini suara Prabowo dan Ganjar dalam beberapa hasil survei terpaut jauh.

"Paket Prabowo-Gibran di Jateng dapat semakin meminimalkan selisih dengan Ganjar yang selama ini terpaut terlalu jauh," ujar Agung.

2. Representasikan Dukungan Istana

Agung Baskoro pun mengatakn Gibran dilirik menjadi cawapres Prabowo karena faktornya sebagai anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Secara internal dipilihnya Gibran ini tak lepas dari identitas dirinya sebagai anak presiden," tutur Agung.

Agung menyebut dukungan Presiden Jokowi akan tunggal ke Prabowo bila Gibran akan dipinang menjadi cawapres.

"Dengan bersama Gibran, maka Koalisi Indonesia Maju (KIM) memastikan sepenuhnya dukungan istana tunggal ke Prabowo," ujar Agung.

3. Alihkan Suara Pendukung Jokowi

Terpisah, peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan Gibran dianggap sebagai sosok representasi dari Presiden Jokowi.

Dengan representasi itu, Gibran dinilai bisa mengalirkan suara dari para pendukung Jokowi untuk beralih ke Prabowo.

"Nama Gibran simbol representasi dukungan dari Pak Jokowi, sebagai ayah dari Gibran. Itu tentu saja penting bagi Prabowo dan juga Gerindra."

"Pemilih Jokowi tahun 2019 mulai beralih dan meningkat mendukung Prabowo, kata Bawono, Kamis (13/10/2023).

4. Jalan Tengah Koalisi Indonesia Maju

Bawono pun mengatakan Gibran menjadi angin segar bagi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Gibran dinilai bisa menjadi titik temu dari kepentingan partai-partai politik di KIM.

Pasalnya, masing-masing partai pengusung Prabowo mengusulkan satu nama untuk menjadi bakal calon wakil presiden.

Hal ini dapat menyebabkan deadlock atau kebuntuan di tengah koalisi partai.

"Ini akan menjadi titik temu dari kepentingan partai-partai politik di koalisi Prabowo."

"Kalau menggandeng Airlangga Hartarto tentu Golkar senang, tapi bagaimana dengan Partai lain seperti PAN, PBB dan lainnya. Begitu pula kalau yang diusung, Erick hingga Yusril. Sehingga tidak akan bertikai dan akan solid melangkah pada Februari 2024," kata Bawono.

Dampak Negatif Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Selain keuntungan, tentu akan ada dampak negatif bila Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto.

Dampak negatif akan terjadi kepada Jokowi yang dianggap melanggengkan politik dinasti.

Selain itu, hubungan Jokowi dan PDIP pun akan renggang jika Gibran merapat ke kubu Prabowo Subianto.

1. Citra Negatif Bagi Jokowi

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai wacana duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berpotensi menimbulkan citra negatif bagi Presiden Joko Widodo.

"(Duet Prabowo-Gibran) memang akan mengundang narasi negatif terhadap publik, banyak yang menilai negatif kepada Gibran dan Presiden Jokowi. Kenapa Jokowi memasangkan Gibran sebagai cawapres?" kata Ujang di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, Jokowi harus menghindari kondisi tersebut agar tidak dianggap melanggengkan dinasti politik.

Selain itu, kata dia uji materi UU Pemilu terkait batas usia capres-cawapres akan dianggap hanya untuk mengakomodir putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran.

"Ada tuduhan dari publik kepada MK bahwa bukan the guardian of constitution, tapi guardian keluarga Jokowi," tegasnya.

Untuk itu, Ujang berharap Jokowi dapat menghindari hal tersebut.

2. Hubungan Jokowi dan PDIP Renggang

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam menilai hubungan PDIP dan Jokowi akan renggang bila Gibran jika jadi cawapres Prabowo.

"Pencawapresan Gibran bisa menciptakan 'perang bubat' antara kubu Prabowo dengan PDIP yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi (Joko Widodo)," kata Umam dalam keterangannya dikutip, Selasa (10/10/2023).

Umam memprediksi PDIP akan mengevaluasi total keanggotaan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.

"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDIP," ujarnya.

(Tribunnews.com/ Milani Resti Dilanggi/ fersianus)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved