Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Profil Jenderal Sutarman, Eks Kapolri yang Hadiri Deklarasi Prabowo-Gibran di Indonesia Arena

Mantan Kapolri Jenderal Purnawiran Sutarman hadir dalam acara deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres di Indonesia Arena. Ini sosoknya.

Penulis: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Jenderal purnawirawan Sutarman (tengah) di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Rabu (25/10/2023) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tidak terdengar kabarnya, mantan Kapolri Jenderal Purnawiran Sutarman hadir dalam acara deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Tak sendiri, Sutarman hadir dengan sejumlah pensiunan jenderal polisi lainnya di antaranya eks Kapolri Jenderal (purn) Sutanto dan eks Kapolri Jenderal (purn) Idham Azis.

Tak hanya itu, turut hadir juga eks Wakapolri Komjen (Purn) Komjen Ari Dono Sukmanto, eks Kabaharkam Komjen (Purn) Condro Kirono dan eks Sestama Lemhannas Komjen (Purn) M Iriawan.

Nama Sutarman dan dua Kapolri lainnya pun disebut bakal Capres Prabowo Subianto.

Baca juga: Daftar Jenderal Purnawirawan Polri yang Hadiri Deklarasi Prabowo-Gibran di Indonesia Arena Pagi Tadi

"Saya juga ucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh nasional, senior-senior yang hadir. Hadir ada Jenderal Wiranto, Marsekal Udara Imam Syafaat. Tiga mantan Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman, Jenderal Polisi Idham Azis, Jenderal Polisi Sutanto," kata Prabowo usai mendaftar di KPU, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Lalu siapakah sosok Jenderal Sutarman?

Profil Jenderal Sutarman

Sutarman merupakan pria kelahiran Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957.

Selepas tamat sekolah STM, Sutarman melanjutkan sekolah ke Akademi Kepolisian dan lulus pada 1981 dan  memulai kariernya di institusi Polri pada tahun 1982,

Sutarman diketahui menjabat Kapolri dari 25 Oktober 2013 sampai 16 Januari 2015.

Setelah Pilpres 2014, Sutarman diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Jokowi.

Saat itu Jokowi mengajukan nama Budi Gunawan untuk menjadi penerus Sutarman.

Namun, pengajuan nama Budi Gunawan mengundang polemik hingga akhirnnya diangkat Badrodi Haiti yang saat itu menjabat Wakapolri menjadi Plt Kapolri hingga akhirnya dilantik Jokowi menjadi Kapolri definitif.

Baca juga: PSI Gabung, Ini Peta Kekuatan 8 Partai Politik Pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Dilansir dari kompas.com, setelah tidak lagi menjabat sebagai Kapolri, Jenderal Purnawirawan Sutarman sempat ditawari Presiden Joko Widodo menjadi duta besar atau komisaris badan usaha milik negara.

namun, saat itu Sutarman memilih untuk kembali menjadi masyarakat biasa.

"Saya terima kasih sudah ditawarkan itu. Saya bekerja di pemerintahan hampir 34 tahun."

"Sisa hidup saya akan saya gunakan untuk membantu rakyat yang masih membutuhkan," ujar Sutarman di Kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015) siang.

Sutarman menegaskan tidak akan terjun lagi ke pemerintahan atau dunia politik.

Ia ingin pulang kampung ke Sukoharjo, Jawa Tengah.

Selain bergerak di bidang sosial, Sutarman pun akan melanjutkan kerja ayahnya, yakni bertani.

"Dengan bertani, saya ikut membantu program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan."

"Saya akan habiskan sisa hidup saya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, butuh sentuhan lembut tangan-tangan kita."

"Saya akan gunakan tangan saya untuk itu," ujar dia.

Karier di kepolisian

Sutarman selama berkarir di dunia kepolisian pernah menempati berbagai jabatan strategis.

Jenderal Namratus panggilannya, merupakan jebolan Akpol 1981.

Setelah lulus dari Akademi Kepolisian, Sutarman menjadi Kepala Staf Lalu Lintas Kepolisian Restor Bandung.

Selanjutnya Sutarman diangkat menjadi Kepala Kepolisian Sektor Dayeuh, Bandung.

Pada 2000, Sutarman menjabat sebagai Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.

Karier Sutarman di kepolisian semakin melejit.

Dalam waktu lima tahun, Sutarman menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, Kapolda Jawa Barat, hingga Koplda Metro Jaya.

Setelah menjadi Kapolda Metro Jaya, Sutarman ditarik ke Mabes Polri dan dilantik menjadi Kabareskrim.

Saat masih menjabat sebagai Kabareskrim, pernah terjadi insiden polisi mengepung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) saat terjadi kasus petinggi Mabes Polri yang ditangani KPK.

Sutarman diangkat sebagai Kapolri pada 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.

Komisaris Jenderal Sutarman resmi menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, pada 25 Oktober 2013.

Sutarman merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat itu. (Tribunnews.com/ Igman/ surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan